BMKG Sebut Hujan Disertai Petir Bakal Berpotensi Guyur Indonesia hingga 25 Agustus, Berikut Penjelasan Ilmiahnya

BMKG memperkirakan potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang, masih akan terjadi.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiperbarui 19 Agustus 2025, 12:22 WIB
Pejalan kaki menggunakan payung saat hujan deras di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (23/11/2022). Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah apabila Jakarta mengalami cuaca ekstrem. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Bola.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang, masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan, hingga 25 Agustus 2025. 

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengatakan beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami peningkatan curah hujan walaupun sebagian besar wilayah masih berada pada periode musim kemarau.

Advertisement

"Keberadaan sirkulasi siklonik di sekitar wilayah Indonesia memengaruhi pola angin yang membentuk perlambatan dan belokan angin sehingga memperkuat aktivitas pembentukanawan hujan signifikan," kata Andri, seperti dikutip dari Liputan6.com, Selasa (19/8/2025).

Menurut Andri, terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi kejadian ini, yakni adanya aktivitas Dipole Mode negatif, Madden-Julian Oscillation (MJO), dan gelombang tropis (Kelvin, Mixed Rossby-Gravity, dan Low Frequency) yang mendukung pembentukan awan hujan dan aktivitas konvektif.

Ia menjelaskan, nilai Dipole Mode yang negatif (-0.84) meningkatkan pasokan uap air di Samudra Hindia bagian barat Sumatera.

 


Fenomena Madden-Julian Oscillation

Sejumlah kendaraan melintas saat hujan di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (18/2/2022). BMKG mengungkapkan potensi curah hujan meningkat dan cuaca ekstrem sepanjang 17-23 Februari 2022. Sejumlah wilayah diminta waspada dampak yang terjadi dari cuaca buruk. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) fase 3 yang diprediksi memasuki fase 4 secara spasial diperkirakan aktif dan memengaruhi peningkatan potensi hujan di sebagian besar wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.

Sedangkan, kombinasi gelombang tropis (Kelvin, Mixed Rossby-Gravity, dan Low Frequency) yang terpantau aktif berkontribusi signifikan terhadap proses pembentukan awan hujan.

"Kondisi atmosfer yang masih aktif dan kompleks ini berpotensi memicu cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, angin kencang, serta gelombang laut tinggi di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan," terang Andri.

 


Masih Berpotensi Hujan Sedang hingga Lebat

Pengendara motor menggunakan jas hujan saat hujan deras mengguyur kawasan Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (31/5/2022). Potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia pada hari ini dipengaruhi oleh kemunculan bibit siklon tropis 92S di Samudera Hindia selatan Jawa Barat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Andri menyebut berbagai fenomena ini akan memengaruhi cuaca di Indonesia pada periode 19-21 Agustus 2025. Pada tanggal ini, cuaca akan didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan.

Meski begitu, hujan sedang hingga sangat lebat dan angin kencang masih akan berpotensi melanda sebagian besar wilayah di Indonesia, seperti Aceh, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Bali, NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua, hingga Papua Selatan.

Lalu, untuk periode 22-25 Agustus 2025, cuaca di Indonesia diprediksi bakal didominasi oleh kondisi cerah berawan hingga hujan ringan. Tetapi, hujan sedang hingga lebat dan angin kencang juga masih berpotensi melanda sebagian besar wilayah Indonesia.

 

 


Masyarakat Diminta Siaga

Rinciannya, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua, Sumatera Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua Selatan.

Oleh sebab itu, selama periode tersebut BMKG mengimbau masyarakat agar siaga terhadap hujan lebat yang disertai angin kencang, petir, menjauhi wilayah terbuka, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai petir dan angin kencang. 

Berita Terkait