3 Siklon Mengintai Indonesia, BMKG Himbau Masyarakat Siaga Cuaca Ekstrem

Satu di antara yang paling diperhatikan adalah Siklon Bakung, saat ini berada di barat daya Lampung. Meski bergerak menjauhi wilayah Indonesia, statusnya naik dari kategori 1 menjadi kategori 2, menunjukkan potensi dampak yang lebih besar.

Faisal Fathani menyinggung bahwa sebelumnya, siklon tropis Senyar yang sempat menimbulkan cuaca ekstrem di Sumatera hanya tercatat di kategori 1. 

"Bahkan sempat tercatat pada 14 Desember, Siklon Bakung masuk kategori 3 dengan kecepatan angin mencapai 65 knot. Ini sangat berbahaya, tapi kemudian turun ke kategori 2 dan sekarang harapannya mendekati kategori 1," ungkap Faisal.

BMKG akan terus memantau pergerakan Siklon Bakung selama dua hingga tiga hari ke depan. Harapannya, siklon ini tidak kembali mendekati wilayah Indonesia secara signifikan.

"Kami akan pantau terus dinamikanya, harapannya tidak masuk hingga mendekat lagi yang akan memengaruhi curah hujan," tambah Faisal.

Selain Bakung, BMKG mencatat dua bibit siklon lain: 93S di wilayah Bali, Nusa Tenggara, dan Jawa Timur, serta 95S di selatan Papua.

Kehadiran bibit siklon ini meningkatkan kompleksitas pola cuaca, berpotensi menimbulkan hujan tinggi hingga sangat tinggi di sejumlah daerah. Kondisi ini dapat memicu bencana seperti banjir dan tanah longsor.

Potensi gelombang tinggi juga menjadi ancaman serius di perairan sekitar. Nelayan dan operator kapal diimbau selalu memantau informasi cuaca maritim sebelum beraktivitas.

Peningkatan gelombang tinggi dapat membahayakan pelayaran dan merusak infrastruktur pesisir.

Koordinasi antara BMKG, Basarnas, dan pihak terkait menjadi kunci agar informasi cepat tersampaikan.

BMKG telah menjalin koordinasi dengan BNPB, BPBD, dan Basarnas untuk memastikan kesiapsiagaan masyarakat di tingkat lokal maupun nasional.

"Kami bekerja sama dengan BNPB, BPBD, serta Basarnas agar masyarakat tetap tenang sambil memantau kondisi dan bersiap menghadapi curah hujan tinggi serta gelombang tinggi," kata Faisal.

Faisal juga menegaskan peran Indonesia di tingkat global. Indonesia ditunjuk sebagai Tropical Cyclone Warning Center oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), menandai kontribusi penting negara dalam pemantauan siklon regional.

Sebagai bagian dari jaringan global, Indonesia terus berkomunikasi dengan pusat-pusat pemantauan siklon di negara lain, termasuk Australia, Jepang, dan India, untuk memastikan prediksi pergerakan Siklon Bakung lebih akurat.

Kerja sama internasional ini dinilai krusial dalam memitigasi risiko akibat cuaca ekstrem.

Sumber: merdeka.com