10 Kementerian dan Lembaga dengan Anggaran Jumbo di RAPBN 2026, Badan Gizi Nasional Paling Besar

Berikut 10 kementerian dan lembaga punya anggaran paling besar tahun 2026.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 19 Agustus 2025, 16:40 WIB
Dapur Kebayunan mitra mandiri Badan Gizi Nasional (BGN) mampu memproduksi 16.203 paket Makan Bergizi Gratis (MBG) setiap hari. (merdeka.com/Arie Basuki)

Bola.com, Jakarta - Pemerintah menetapkan anggaran belanja kementerian dan lembaga (K/L) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 sebesar Rp1.498,25 triliun.

Dari jumlah tersebut, terdapat 10 K/L yang menjadi penerima anggaran terbesar sesuai prioritas program nasional.

Advertisement

Berdasarkan Buku II Nota Keuangan 2026, Badan Gizi Nasional (BGN) menjadi penerima alokasi terbesar dengan pagu Rp268 triliun. Besarnya anggaran ini menegaskan bahwa penguatan gizi dan ketahanan pangan menjadi satu di antara agenda utama pemerintah.

Di posisi kedua, Kementerian Pertahanan memperoleh Rp185 triliun, disusul Kepolisian RI dengan Rp145,65 triliun. Fokus belanja negara pada sektor ini memperlihatkan pentingnya keamanan nasional di tengah dinamika global.


Urutan Selanjutnya

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperluas cakupan jaringan irigasi induk yang bersumber dari Bendung Baliase di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Peningkatan kapasitas saluran irigasi Bendung Baliase bagian dari upaya meningkatkan produktivitas pertanian Sulsel yang merupakan salah satu lumbung pangan nasional. (Dok. Kementerian PUPR)

Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum menempati urutan keempat dengan anggaran Rp118,5 triliun, dan Kementerian Kesehatan berada di posisi kelima dengan Rp114 triliun.

Anggaran besar juga mengalir ke Kementerian Agama sebesar Rp88,77 triliun dan Kementerian Sosial Rp84,44 triliun, menunjukkan komitmen pemerintah pada pelayanan publik berbasis keagamaan dan perlindungan sosial.

Untuk sektor pendidikan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi menerima Rp61 triliun, sedangkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah memperoleh Rp55 triliun.

Adapun Kementerian Keuangan melengkapi daftar 10 besar dengan alokasi Rp52,01 triliun.


Prioritas Belanja 2026

Parade alat utama sistem pertahanan (Alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat melintas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Selasa (3/10/2023). Parade digelar usai alutsista TNI tersebut menggelar gladi bersih menyambut HUT ke-78 TNI. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam Nota Keuangan 2026, pemerintah menegaskan bahwa belanja K/L diarahkan untuk mendukung program prioritas nasional.

Anggaran digunakan untuk pemenuhan kebutuhan dasar, termasuk pembayaran THR dan gaji ke-13 ASN, serta kelanjutan proyek multiyears.

Fokus lain adalah penguatan alat utama sistem persenjataan (alutsista), kelanjutan program Makan Bergizi Gratis (MBG), revitalisasi sekolah dan madrasah, pembangunan SMA unggulan terintegrasi, hingga pengembangan sekolah rakyat.


Sektor Pangan Jadi Sorotan

Ilustrasi petani bekerja di sawah. (Dok. Kementan)

Selain pendidikan dan pertahanan, sektor pangan menjadi satu di antara pilar RAPBN 2026. Dana besar disiapkan untuk meningkatkan produktivitas pangan lewat program cetak sawah, optimalisasi lahan pertanian, pembangunan Pergaraman Nasional, hingga kedaulatan gizi (CKG).

Untuk jaring pengaman sosial, alokasi anggaran disalurkan melalui Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, serta pemanfaatan subsidi energi non tunai (DTSEN) agar bantuan lebih tepat sasaran bagi masyarakat miskin dan rentan.

Pendanaan belanja K/L 2026 bersumber dari berbagai skema, antara lain Rupiah Murni, Rupiah Murni Pendamping (RMP), PNBP/BLU, pinjaman dalam dan luar negeri, serta Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Dengan alokasi tersebut, pemerintah menegaskan komitmennya agar program strategis tidak hanya berjalan efektif, tetapi juga memberi dampak nyata bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

 

Sumber: merdeka.com

Berita Terkait