Bola.com, Yogyakarta - Bima Perkasa Jogja (BPJ) memetik sekali kemenangan dan tumbang pada dua laga awal All Indonesian 2025. Terbaru, tim besutan Oleh Halim itu keok 44-100 dari Satria Muda Bandung di GOR Manahan, Solo, Senin (18/8/2025).
Hasil tersebut menjadi evaluasi penting bagi Bima Perkasa Jogja untuk memperbaiki diri sebelum pertandingan selanjutnya. Apalagi, tim kesayangan Kanca Bima itu kalah dengan skor sangat mencolok.
"Konversi angka masih harus jauh diperbaiki oleh teman-teman, terutama sisi tembakan tiga angka dan koordinasi permainan karena banyak turnover," ujar Oleh Halim, Selasa (19/8/2025).
"Kami akan beristirahat pada Selasa, kami akan evaluasi karena tim mendapat tamparan besar pada pertandingan kedua melawan Satria Muda," sambungnya.
Handri Satriya On Fire
Paul Tuhumuri tampil sangat baik pada laga kontra Satria Muda. Dia menjadi top scorer Bima Perkasa dengan torehan 12 poin dan dua rebound. Diikuti Handri Satriya dengan koleksi delapan poin dan dua rebound.
Pada partai pembuka saat menang 65-53 atas Pacific Caesar (17/8/2025), Handri Satriya juga menunjukkan kelasnya. Kapten Bima Perkasa itu mencatatkan 17 poin, tujuh rebound, plus tiga steal.
Disusul Yeremia dengan 12 poin, lima rebound, dan dua steal. Kemudian Habib Ahmeda bermain ciamik dengan mengemas delapan poin, tujuh rebound, tiga steal, serta tiga assist.
4 Lawan Berat Menanti
Sesudah ini, BPJ akan menghadapi Borneo Hornbills di GOR Manahan pada Rabu (20/8/2025). Lalu jumpa Tangerang Hawks Basketball (21/8), Dewa United (23/8), dan Rajawali Medan (24/8).
Di sisi lain, Bima Perkasa tidak mematok target muluk pada turnamen ini. Mereka hanya ingin fokus memenangi setiap pertandingan yang dimainkan.
"Saya rasa anak-anak juga ingin kasih yang terbaik untuk ajang All Indonesian tahun ini. Terus untuk target di All Indonesian cup ini enggak muluk-muluk kita tetap target untuk memenangkan setiap pertandingan," kata Oleh Halim.
Wadah Talenta Lokal Unjuk Gigi
All Indonesian 2025 resmi dibuka pada Sabtu (16/8/2025) di Indoor Manahan Stadium. Ajang ini menjadi panggung utama bagi para pemain lokal terbaik dari 13 klub Indonesian Basketball League (IBL) untuk unjuk kemampuan.
Format turnamen membagi peserta ke dalam dua grup; A dan B, dengan sistem setengah kompetisi untuk memperebutkan posisi dua teratas. Tim yang lolos otomatis melaju ke semifinal dengan format gugur.
Sementara itu, partai final bakal menggunakan sistem best of three, menjanjikan tensi tinggi hingga laga pamungkas. Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, menegaskan All Indonesian selalu menjadi barometer perkembangan pemain lokal.