Aturan Tersembunyi FIFA Bisa Membuat Newcastle Tak Berdaya Hadapi Alexander Isak

Pasal 17 FIFA: jalan keluar Alexander Isak dari Newcastle ke Liverpool?

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 21 Agustus 2025, 13:30 WIB
Penyerang Newcastle United asal Swedia bernomor punggung 14, Alexander Isak, tiba untuk pertandingan Premier League antara Newcastle United dan Manchester United di St James' Park, Newcastle-upon-Tyne, Inggris timur laut, pada 13 April 2025. (ANDY BUCHANAN/AFP)

Bola.com, Jakarta - Drama transfer Alexander Isak ke Liverpool musim panas ini kembali memanas setelah striker Newcastle United itu mengumumkan hubungan profesionalnya dengan klub "tidak bisa berlanjut".

Isak, yang masih terikat kontrak di St James' Park hingga 2028, melontarkan pernyataan.

Advertisement

"Janji-janji telah dibuat dan klub sudah mengetahui posisi saya sejak lama. Sekarang bersikap seolah masalah ini baru muncul adalah menyesatkan. Saat janji dilanggar dan kepercayaan hilang, hubungan ini tidak bisa dilanjutkan."

Pernyataan ini muncul di tengah rumor transfer yang akan memecahkan rekor transfer di Inggris itul.

Menanggapi hal tersebut, Newcastle menyatakan kecewa dan menegaskan tidak ada pernyataan resmi dari klub yang memberi izin bagi Isak untuk pergi musim panas ini. Klub juga menekankan bahwa "syarat untuk menjual pemain musim ini belum terpenuhi".

Meski begitu, Newcastle bisa saja kehilangan kendali akibat aturan tersembunyi FIFA, khususnya Pasal 17 Regulasi Transfer dan Status Pemain, yang baru saja diubah terkait kasus mantan gelandang Real Madrid, Lassana Diarra.


Kasus Diarra dan Dampaknya bagi Isak

Striker Newcastle United asal Swedia bernomor punggung 14, Alexander Isak, bereaksi setelah peluang emas yang gagal dimanfaatkan dalam pertandingan Premier League antara Newcastle United dan Everton di St James' Park, Newcastle-upon-Tyne, Inggris timur laut, pada 25 Mei 2025. (ANDY BUCHANAN/AFP)

Diarra memaksa FIFA untuk menyesuaikan aturan setelah ia membuktikan regulasi sebelumnya terlalu membatasi pemain yang ingin pindah klub.

Pada 2014, Diarra memicu kepindahannya dari Lokomotiv Moskow, tetapi sengketa membuatnya tak bisa memperoleh sertifikat transfer internasional dan harus menjadi agen bebas, sementara beberapa ketentuan FIFA sebelumnya menghalangi kontrak baru di Belgia.

FIFPRO mencatat:

"Pada usia 29 tahun, di puncak kariernya, pemain Prancis ini menghabiskan satu tahun tanpa klub. Regulasi tersebut secara tidak adil menghentikan dan berdampak negatif pada kariernya. Pengadilan Eropa memutuskan mendukung Diarra, menyatakan aturan FIFA bertentangan dengan hukum Uni Eropa, memaksa FIFA menyesuaikan regulasinya."

Sebelumnya, pemain yang mengakhiri kontrak tanpa "alasan sah" harus membayar kompensasi, dan klub baru juga ikut bertanggung jawab secara finansial.

Kini, Pasal 17 memungkinkan pemain mengakhiri kontrak secara sepihak tanpa alasan, asalkan mereka telah terikat kontrak minimal tiga tahun (atau dua tahun jika berusia 28 tahun ke atas).

Isak, 25 tahun, telah tiga tahun terikat kontrak dengan Newcastle.


Peluang Isak Menggunakan Pasal 17

Alexander Isak merayakan gol pada semifinal leg pertama Carabao Cup 2024/2025 antara Arsenal melawan Newcastle, Rabu, 8 Januari 2025.

Dengan aturan baru ini, Isak dapat mengaktifkan Pasal 17 pada musim panas 2026, dalam jangka waktu 15 hari setelah laga terakhir musim 2025/26.

Jika dilaksanakan, hal ini dianggap sebagai pelanggaran kontrak sepihak oleh Isak sehingga ia bebas menandatangani kontrak dengan klub lain begitu bursa transfer dibuka pada 1 Juli.

Regulasi FIFA menyebut Newcastle berhak menerima kompensasi, yang harus disepakati antara kedua klub, tetapi nilainya kemungkinan jauh dari tawaran 110 juta paun Liverpool yang ditolak sebelumnya.

Hingga kini, belum ada indikasi bahwa pihak perwakilan Isak akan mengancam Newcastle dengan mengaktifkan Pasal 17, tetapi aturan ini bisa menjadi jalan keluar potensial jika striker Swedia itu tetap bertahan di Magpies setelah jendela transfer saat ini.

 

Sumber: Sportsbible

Berita Terkait