Garnacho Ancam Boikot, Amorim Bisa Contek Cara Sir Alex Ferguson Jinakkan Bintang MU

Alejandro Garnacho ancam boikot, Ruben Amorim diingatkan warisan tegas Sir Alex Ferguson.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 22 Agustus 2025, 06:15 WIB
Alejandro Garnacho dalam laga final Liga Europa antara Tottenham Hotspur vs Manchester United di San Mames, Kamis (22/5/2025). (AP Photo/Miguel Oses)

Bola.com, Jakarta - Ruben Amorim sedang dihadapkan pada persoalan pelik terkait masa depan Alejandro Garnacho di Manchester United (MU).

Nama winger Argentina itu kembali ramai diperbincangkan setelah ancaman boikot muncul di tengah isu transfernya menuju Chelsea.

Advertisement

Situasi ini memunculkan perbandingan dengan era Sir Alex Ferguson. Mantan manajer legendaris MU itu dikenal tak segan memberikan hukuman keras kepada pemain yang dianggap melangkahi batas.

Garnacho sebelumnya sempat ditegur keras Amorim setelah wawancara kontroversial usai final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur, Mei lalu. Sang pelatih bahkan sempat meminta Garnacho mencari klub baru.

Kendati masih terikat kontrak hingga 2028, Garnacho kini dikaitkan dengan sejumlah tim Eropa. Napoli disebut sebagai peminat, tetapi Chelsea diyakini menjadi tujuan paling realistis.


MU Terima Tawaran Chelsea, tapi...

Gelandang Manchester United asal Argentina #17, Alejandro Garnacho, bereaksi selama pertandingan Liga Eropa UEFA antara Manchester United dan Glasgow Rangers di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris barat laut, Jumat dini hari WIB (24-1-2025). (Oli SCARFF/AFP)

BBC Sport melaporkan, MU sedang bersiap menerima tawaran The Blues, meski mereka menegaskan tak akan melepas Garnacho dengan harga di bawah valuasi klub.

Jurnalis pakar transfer, Fabrizio Romano, menambahkan perkembangan baru. Dalam podcast Here We Go, ia menyebut Garnacho siap menepi dari skuad bila MU menolak kepindahannya ke Stamford Bridge.

"Beberapa klub Arab Saudi siap memberi tawaran besar, tapi Garnacho menolak. Baginya jelas: pindah ke Chelsea atau tetap di United tanpa masuk skuad," kata Romano.

"Itu pilihan yang ia ambil, dan prioritasnya hanya satu: Chelsea Football Club," imbuh Romano.


Cara Ferguson Hadapi Kasus Serupa

Banyak mengatakan bahwa Sir Alex Ferguson merupakan manajer paling sukses di Liga Inggris. Hal tersebut terbukti dari 13 gelar juara Liga Inggris yang berhasil disabet Manchester United. Fergie tercatat berhasil mencapai 500 poin hanya dalam 242 laga. (AFP/Patricia De Melo Moreira)

Pertanyaan pun muncul: apa yang akan dilakukan Sir Alex Ferguson jika menghadapi situasi seperti ini?

Rekam jejak menunjukkan, Ferguson tidak pernah ragu mengambil langkah tegas. Pada 2001, Paul Scholes dijatuhi denda dua pekan gaji karena menolak tampil di ajang Worthington Cup melawan Arsenal.

Dalam autobiografinya tahun 2013, Ferguson juga menyinggung kasus David Beckham.

"Begitu ada pemain Manchester United yang merasa lebih besar dari manajer, ia harus pergi," tulis Ferguson.

"David merasa dirinya lebih besar dari Alex Ferguson. Itu akhir baginya."

Keributan keduanya memuncak usai kritik Ferguson pada performa Beckham di laga Piala FA kontra Arsenal tahun 2003. Musim panas itu, Beckham dilepas ke Real Madrid.


Amorim Akan Ikuti Jejak Ferguson?

Ruben Amorim, pelatih Manchester United, memberikan semangat kepada Leny Yoro usai laga Premier League melawan Bournemouth pada Minggu, 22 Desember 2024.

Kasus serupa menimpa Roy Keane (2005) yang dikeluarkan usai wawancara kontroversial dengan MUTV, serta Ruud van Nistelrooy (2006) yang sempat bertikai dengan Cristiano Ronaldo hingga dicoret dari skuad, sebelum akhirnya juga pindah ke Real Madrid.

Dengan riwayat tersebut, jelas Ferguson tidak akan mentolerir sikap seperti yang ditunjukkan Garnacho. Namun, apakah Amorim akan menempuh langkah serupa? Hingga kini masih menjadi tanda tanya.

Satu hal yang pasti, pesan Ferguson di masa lalu tetap relevan: tidak ada pemain yang lebih besar daripada Manchester United.

 

Sumber: Sportbible

Berita Terkait