5 Pembajakan Transfer Terheboh Sebelum Arsenal Curi Eberechi Eze dari Tottenham: Ternyata Ada yang Lebih Bikin Gempar!

Namun bicara pembajakan di sepak bola, aksi Arsenal terhadap transfer Eberechi Eze bukan kali pertama terjadi. Bola.com mengajak Anda mengetahui lima di antaranya.

BolaCom | Hendry WibowoDiterbitkan 22 Agustus 2025, 13:00 WIB
Selebrasi gelandang Crystal Palace, Eberechi Eze usai menjebol gawang Liverpool pada laga pekan ke-33 Premier League 2023/2024 di Anfield Stadium, Liverpool, Minggu (14/4/2024). (AP Photo/Jon Super)

Bola.com, Jakarta - Perekrutan mendadak Arsenal terhadap Eberechi Eze dari Crystal Palace pada bursa transfer musim panas 2025 membuat gempar. 

Maklum sepertinya, semua orang percaya bahwa rival mereka di London Utara, Tottenham, sudah hampir merekrut Eberechi Eze sebelum Arsenal datang dan merebutnya.

Advertisement

Namun bicara pembajakan di sepak bola, aksi Arsenal terhadap transfer Eze bukan kali pertama terjadi. Bola.com mengajak Anda mengetahui lima di antaranya. Siapa saja? Yuk scroll ke bawah untuk mengetahuinya. 

5. Moises Caicedo ke Chelsea

Liverpool mengajukan tawaran transfer rekor Inggris lebih dari 100 juta paun untuk merekrut gelandang asal Ekuador itu pada 2023.

Kalau boleh dibilang, itu bisa dianggap sebagai pembajakan karena Chelsea sudah lebih dulu berada di posisi depan dalam negosiasi.

Langkah Liverpool menaikkan taruhan dan memaksa Chelsea untuk bergerak, akhirnya menyetarakan tawaran dan menyelesaikan kesepakatan. 

Caicedo akhirnya membuat keputusan: "Brighton selalu bersama saya, dan di saat terakhir Liverpool menelepon saya tapi sudah terlambat karena saya ingin bermain untuk Chelsea. Sulit mengatakan tidak pada Chelsea.”

 


4. Roy Keane ke Manchester United

Tokoh lainnya adalah Roy Keane. Menurutnya, Liga Super Eropa hanya bergantung kepada uang dan keserakahan dan berharap FIFA dapat menghentikannya. (AFP/Nick Potts/Pool)

Kita biarkan cerita Roy Keane sendiri untuk mengetahui kisah pembajakan transfer ke Manchester United setelah sempat nyaris gabung Blackburn.

"Saya beruntung punya satu atau dua pilihan. Saya sudah jabat tangan dan bilang: ‘Dengar, saya akan datang’ [ke Blackburn]. Saya kira kontraknya sudah hampir selesai,” kenang Keane dalam acara Overlap Live bersama Sir Kenny Dalglish.

"Saya kembali ke Irlandia dan mendapat panggilan telepon dari United. Kesalahan saya adalah bilang saya akan tanda tangan. Tapi saya sama sekali tidak menyesal bergabung dengan United," tambahnya. 

 

 

!


3. Paul Gascoigne ke Tottenham

Semua orang sudah tahu ceritanya. Ini salah satu kisah paling terkenal dalam sepak bola. Singkatnya: Manchester United mengira sudah mendapatkan tanda tangan Paul Gascoigne muda yang penuh bakat dari Newcastle United.

Tapi Tottenham datang lebih dulu dengan menawarkan membeli rumah untuk orangtuanya plus juga sebuah tempat penyinaran kulit untuk saudara perempuannya.

"Saya santai di pinggir kolam renang saat ada telepon memanggil saya,” jelas pelatih MU saat itu Sir Ale Ferguson dalam wawancara dengan jurnalis almarhum David Frost.

"Ternyata Ketua Klub MU Martin Edwards yang memberitahu saya Tottenham telah mengontrak dia dengan membeli rumah untuk orang tuanya di timur laut," lanjutnya. 

 


2. Willian ke Chelsea

Penyerang sayap Chelsea, Willian (c) AP Photo

Orang lupa bahwa Liverpool dulu dianggap sebagai klub terdepan untuk merekrut Willian setelah klub Rusia yang bermasalah, Anzhi Makhachkala, runtuh.

Namun Tottenham berhasil menyelesaikan kesepakatan di hari-hari terakhir jendela transfer musim panas 2013. Berita umum mengatakan pindahnya pemain ke White Hart Lane sudah seperti formalitas.

Tapi tiba-tiba Chelsea muncul dan merebut sosok Willians dari kejaran Spurs! Pembajakan yang luar biasa. 

 

 


1. Alfredo Di Stefano ke Real Madrid

Alfredo Di Stefano. Eks striker Argentina yang wafat di usia 88 tahun pada 7 Juli 2014 ini memperkuat Real Madrid selama 11 musim mulai 1953/1954 hingga 1963/1964. Ia menjadi pemain Real Madrid pertama yang meraih gelar Ballon d'Or, yaitu sebanyak dua kali pada tahun 1957 dan 1959. (AFP/Staff)

Sejujurnya, mengingat besarnya kasus ini, wajar jika ini dianggap sebagai ‘induk’ dari seluruh pembajakan transfer. Alfredo Di Stefano merupakan salah satu pemain terbesar sepanjang masa.

Dua klub terbesar di dunia sepak bola, Real Madrid dan Barcelona terlibat pada pembajakan pemain ini. Awalnya Alfredo akan ke Barcelona, tapi akhirnya berlabuh di Real Madrid.

Dia hampir sendirian membangun mitos Madrid selama lebih dari satu abad. Meski pembalikan keputusan Eze membuat media sosial heboh, tapi dia tidak bisa menandingi pembajakan transfer Madrid untuk Di Stefano. 

Cerita ini terlalu rumit untuk dirangkum singkat, tapi yang pasti ada jalinan kebencian, teori konspirasi dan argumen yang bertentangan. 

Sumber: Planetfootball 

 

Berita Terkait