Piala Dunia Antarklub Digelar Musim Panas 2029, Bukan Qatar Tuan Rumahnya

Piala Dunia Antarklub 2029 kemungkinan besar tidak akan dihelat di Qatar. Lalu, di mana?

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 24 Agustus 2025, 16:15 WIB
Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, mengangkat trofi usai final Piala Dunia Antarklub melawan PSG di East Rutherford, New Jersey, Senin, 14 Juli 2025. (AP Photo/Pamela Smith)

Bola.com, Jakarta - FIFA memastikan edisi berikut Piala Dunia Antarklub akan digelar pada musim panas 2029. Kepastian ini sekaligus menutup peluang Qatar yang sebelumnya disebut berencana mengajukan diri sebagai tuan rumah.

Dalam pemberitahuan kepada konfederasi benua, FIFA juga mengisyaratkan adanya kemungkinan penambahan jumlah peserta.

Advertisement

Jika edisi 2025 di Amerika Serikat 'sudah' melibatkan 32 tim, edisi 2029 berpotensi melibatkan lebih banyak klub.

Seperti dilaporkan The Guardian, FIFA belakangan mendapat tekanan dari klub-klub elite Eropa agar turnamen diperluas menjadi 48 tim.

Desakan itu makin menguat setelah edisi perdana dengan format 32 peserta rampung bulan lalu. Saat itu, Chelsea keluar sebagai juara dan menerima hadiah 85 juta paun dari total dana partisipasi dan hadiah sebesar 750 juta paun.

Kendati ekspansi ke 48 tim belum dipastikan langsung terjadi, FIFA disebut membuka peluang untuk penambahan peserta di 2029.

Model ini serupa dengan format baru Piala Dunia putra tahun depan dan Piala Dunia putri 2031, yang juga akan melibatkan 48 negara.


Alternatif Sistem Play-off

Presiden FIFA, Gianni Infantino (kanan), mengarahkan Presiden AS, Donald Trump, menjauh dari para pemain Chelsea yang merayakan kemenangan setelah mereka memenangkan pertandingan final Piala Dunia Antarklub FIFA di Stadion MetLife pada 13 Juli 2025 di East Rutherford, New Jersey. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Piala Dunia Antarklub, Amerika Serikat menjadi tuan rumah kompetisi tersebut, satu tahun sebelum AS, Meksiko, dan Kanada dijadwalkan menjadi tuan rumah Piala Dunia pada tahun 2026. (Chip Somodevilla/Getty Images via AFP)

FIFA juga sedang mempertimbangkan sistem baru berupa play-off kualifikasi sebelum turnamen utama dimulai.

Contoh telah terjadi di Concacaf, ketika Los Angeles FC dipertemukan dengan Club America untuk memperebutkan tiket terakhir setelah Leon didiskualifikasi karena pelanggaran aturan kepemilikan multi-klub.

Meski hanya solusi darurat, format play-off itu dianggap sukses. Beberapa petinggi FIFA menilai laga knock-out bisa menambah daya tarik turnamen, meningkatkan nilai hak siar, sekaligus mengurangi risiko kelelahan pemain dibanding memperbanyak jumlah pertandingan dari 64 menjadi 104.

Tahun ini, hak siar global Piala Dunia Antarklub dibeli Dazn seharga 750 juta paun lewat dana investasi Surj Sports asal Arab Saudi.


Redakan Ketegangan dengan Liga Eropa

Trofi Piala Dunia Antarklub 2025 (FIFA)

Keputusan menggelar turnamen di musim panas juga disinyalir untuk meredakan ketegangan dengan liga-liga Eropa. Pasalnya, ada kekhawatiran jadwal bakal digeser ke musim dingin bila Qatar yang menjadi tuan rumah.

Juni lalu, delegasi Qatar bahkan sudah bertemu FIFA di Miami untuk membicarakan kemungkinan bidding, tetapi pengumuman terbaru ini tampaknya meredupkan peluang mereka.

Kini, Spanyol dan Maroko muncul sebagai kandidat terkuat tuan rumah edisi 2029, sebelum keduanya bersama Portugal menggelar Piala Dunia 2030.

Meski Portugal belum terlalu aktif menunjukkan minat, stadion-stadion mereka dipandang cukup ideal bila FIFA jadi menggelar babak play-off pra-turnamen.


Agenda Jangka Panjang

Logo FIFA terpasang bersama lambang klub peserta menjelang laga pembuka Club World Cup 2025 di Miami, Florida (AP Photo/Rebecca Blackwell)

Dalam jangka panjang, FIFA disebut mempertimbangkan untuk menggelar Piala Dunia Antarklub dua tahun sekali, sebagai langkah menyaingi dominasi UEFA dalam kompetisi antarklub internasional.

Namun, rencana itu baru mungkin dibicarakan setelah 2030, seiring berakhirnya kalender pertandingan internasional saat ini.

Ketika dimintai keterangan, FIFA memilih untuk tidak memberikan komentar lebih lanjut.

 

Sumber: Guardian