Masa Kejayaan Man City Berakhir, Aura Mereka Sudah Hilang

Era kejayaan Man City dinilai mulai meredup. Aura mereka dianggap sudah hilang.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 25 Agustus 2025, 13:30 WIB
Pep Guardiola pada laga Man City vs Tottenham di pekan ke-2 Premier League 2025/2026 (c) AP Photo/Dave Thompson

Bola.com, Jakarta - Manchester City mungkin telah merajai Premier League dengan enam gelar dalam delapan tahun terakhir, tetapi periode dominasi itu diyakini mulai memasuki ujung jalan.

Pendapat itu datang dari mantan bintang Arsenal, Perry Groves. Menurutnya, pasukan Pep Guardiola tak lagi menjadi tim yang ditakuti sebagaimana beberapa musim lalu.

Advertisement

Sejak kedatangan Guardiola pada 2016, Man City menjelma sebagai kekuatan besar dengan torehan 18 trofi, termasuk enam gelar liga, satu Liga Champions, dua Piala FA, empat Piala Liga, tiga Community Shield, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.

Namun, Groves meyakini siklus kemenangan itu kini sudah berakhir.


Perubahan di Man City

Pemain Manchester City, Erling Haaland, merayakan gol bersama rekan setimnya dalam pertandingan Liga Inggris melawan Wolverhampton Wanderers di Stadion Molineux, Wolverhampton, Inggris, Sabtu, 16 Agustus 2025. (AP Photo/Dave Shopland)

Man City dipaksa menelan kenyataan pahit akhir pekan lalu usai kalah 0-2 dari Tottenham Hotspur di Etihad Stadium. Hasil itu sekaligus menjadi kekalahan ke-10 Guardiola dari Spurs selama menangani The Citizens.

"Sepak bola itu siklus. Saya rasa ini akhir dari siklus Manchester City," ujar Groves kepada talkSPORT.

"Kalau melihat tim yang diturunkan kemarin, rata-rata usianya 24 tahun. Mereka kehilangan aura. Tak ada lagi kehadiran dan wibawa seperti di era treble dengan Walker, De Bruyne, Bernardo Silva, Rodri, hingga Mahrez. Tim ini dalam masa transisi dan tak lagi punya daya gentar," imbuhnya.

Groves menambahkan, perubahan itu terlihat jelas di Etihad.

"Biasanya, tim tamu hanya punya satu atau dua peluang untuk mencuri angka. Sekarang, lawan justru percaya diri bisa menantang City di kandang mereka sendiri. Itu pertanda City bukan lagi City yang dulu," tegasnya.


Butuh Waktu Beradaptasi

Manajer Manchester City asal Spanyol, Pep Guardiola, bereaksi selama pertandingan Premier League antara Manchester City dan Tottenham Hotspur di Stadion Etihad di Manchester, Inggris barat laut, pada 23 Agustus 2025. (Darren Staples/AFP)

Meski begitu, pandangan berbeda datang dari eks gelandang Liverpool, Charlie Adam. Ia menilai skuad Man City masih butuh waktu untuk beradaptasi, apalagi dengan kehadiran wajah-wajah baru di lini tengah.

"Saya melihat mereka masih mencari ritme. Rodri absen, Bernardo Silva tak dimainkan sejak awal, Foden juga sama. Sedangkan di lini tengah ada Reijnders, Nico Gonzalez, dan Rayan Cherki yang minim pengalaman Premier League," kata Adam.

"Tottenham punya Bentancur, Paulinha, dan Sarr yang sudah kenyang pengalaman liga. Jadi, wajar kalau City masih terlihat belum klik. Tapi, ketika pemain kunci seperti Foden, Silva, dan Rodri kembali, itu akan sangat membantu. Saya juga yakin mereka masih akan bergerak di bursa transfer," tambahnya.


Ancaman Lebih Serius

Pemain Manchester City, Tijjani Reijnders melakukan selebrasi bersama Oscar Bobb setelah mencetak gol ke gawang Bournemouth dalam laga Liga Inggris 2025/2026 di Molineux stadium, Wolverhampton, Inggris, Sabtu (16/08/2025) waktu setempat. (AFP/Darren Staples)

Man City akan mencoba bangkit saat bertandang ke markas Brighton akhir pekan depan, laga terakhir sebelum jeda internasional September.

Catatannya tak terlalu meyakinkan karena musim lalu Guardiola gagal menang melawan tim asuhan Fabian Hurzeler, kalah di Amex dan imbang di Etihad.

Jika kembali gagal meraih tiga poin, bukan hanya perburuan gelar yang dipertanyakan, tetapi Man City bisa saja menghadapi ancaman lebih serius: keluar dari persaingan empat besar.

 

Sumber: Talksport

Berita Terkait