Bola.com, Jakarta - Tim baru Formula 1, Cadillac, langsung membuat gebrakan. Usai mengumumkan duet Sergio Perez dan Valtteri Bottas sebagai pembalap untuk musim 2026, tim asal Amerika Serikat itu juga wajib merogoh kocek dalam untuk membayar kompensasi kepada para rivalnya.
Cadillac, yang didukung General Motors serta Andretti, mengonfirmasi langkah bersejarah ini pada Selasa (26-8-2025).
Keduanya akan menjadi andalan dalam musim perdana tim di F1.
Perez dan Bottas sama-sama tidak memiliki tim pada musim 2025, setelah hengkang dari Red Bull dan Sauber akhir tahun lalu. Kini, Cadillac mengandalkan pengalaman besar mereka, dengan total 514 start Grand Prix yang sudah dikoleksi dua pembalap senior itu.
Target realistis mereka di musim debut cukup sederhana: menghindari posisi juru kunci di klasemen konstruktor yang mulai musim depan akan diikuti 11 tim.
Dampak pada Dana Hadiah
Masuknya Cadillac tentu memengaruhi distribusi dana hadiah Formula 1. Saat ini, sekitar 50 persen dari pendapatan komersial F1 dibagikan ke tim-tim peserta.
BBC mencatat, pada 2024 nilai total hadiah mencapai 1 miliar dolar AS, dengan McLaren selaku juara mengantongi 140 juta dolar AS.
Dengan bertambahnya jumlah peserta, jatah tiap tim otomatis menyusut. Sebagai kompensasi, perjanjian lama mengharuskan setiap pendatang baru membayar 200 juta dolar AS, yang kemudian dibagi rata untuk 10 tim lain. Hal ini berarti masing-masing rival Cadillac akan menerima 20 juta dolar AS.
Meski begitu, perincian pembagian hadiah di era 11 tim belum diungkap sepenuhnya. Hal ini baru akan diatur lewat Concorde Agreement edisi terbaru yang berlaku mulai 1 Januari 2026.
Apa Itu Concorde Agreement?
Concorde Agreement adalah perjanjian penting yang ditandatangani oleh FIA, Formula One Group, dan seluruh tim peserta.
Umumnya berlaku lima tahun, dokumen ini mengatur pembagian pendapatan televisi dan hadiah, serta regulasi teknis dan operasional setiap akhir pekan balapan.
Meski biasanya disahkan tanpa hambatan berarti, sejarah mencatat ada ketegangan besar pada 2008–2009. Kala itu, perselisihan soal batas anggaran membuat Toyota, Ferrari, Red Bull, dan Renault mengancam keluar dan membentuk kejuaraan tandingan.
Situasi baru mereda setelah FIA dan FOTA (Formula One Teams Association) mencapai kesepakatan pada Juni 2009, hanya enam hari sebelum tenggat pendaftaran musim baru.
Ketua FIA saat itu, Max Mosley, bahkan kehilangan jabatannya usai konflik besar yang hampir memecah belah Formula 1 tersebut.
(Muhammad keysya Yusuf irawan)
Sumber: Sportbible