Jeda Internasional Bisa Jadi Penentu Nasib Ruben Amorim di MU

Hidup dalam Mimpi Buruk. Masa depan Ruben Amorim di MU dipertaruhkan saat jeda internasional.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 02 September 2025, 18:40 WIB
Manajer Manchester United Ruben Amorim (AFP)

Bola.com, Jakarta - Masa depan Ruben Amorim di Manchester United (MU) kembali menjadi sorotan.

Mantan gelandang Prancis, Emmanuel Petit, meyakini keputusan soal masa depan pelatih asal Portugal itu akan ditentukan saat jeda internasional, ia juga meragukan Amorim akan bertahan lama di Old Trafford.

Advertisement

Amorim menghadapi awal musim yang sulit bersama Setan Merah. Setelah gagal mengalahkan Arsenal dan Fulham di dua laga pertama Premier League, MU tersingkir lebih dini dari Carabao Cup.

Kekalahan yang paling memalukan itu terjadi pekan lalu, ketika tim enam kali juara Premier League, kalah adu penalti dari Grimsby, klub kasta keempat.

Usai pertandingan itu, Amorim sempat menyiratkan keraguannya soal masa depannya, tepatnya saat konferensi pers jelang laga melawan Burnley.

Kendati MU kemudian meraih kemenangan pertama musim ini atas The Clarets, ketidakpastian mengenai posisi pelatih berusia 40 tahun tersebut tetap terasa.


Komentar Emmanuel Petit

Keputusan Aymeric Laporte banyak menuai kritik, di antaranya dari legenda Timnas Prancis, Emmanuel Petit. Ia menilai tak seharusnya Laporte dengan seenak hatinya memutuskan untuk pindah kewarganegaraan demi dapat bermain memperkuat Spanyol di level senior. (AFP/Lillian Suwanrumpha)

Petit mengaku prihatin dengan komentar Amorim, yang menurutnya menunjukkan tekanan berat yang tengah dihadapi.

"Pertama-tama, saya sangat menghargai kejujurannya. Tapi, saya merasa dia butuh bantuan. Dia bilang sesuatu yang baik, lalu sesuatu yang buruk. Dia bilang, 'Saya senang, tapi tidak senang. Saya ingin bersama pemain saya, tapi juga ingin 'membunuh' mereka.", ujar Petit dalam wawancara bersama White and Jordan.

Petit menambahkan, perilaku Amorim di konferensi pers dan bahasa tubuhnya menunjukkan ia berjuang sendirian.

"Saya merasa kasihan kepadanya karena dia mencoba memberikan yang terbaik. Sekali lagi, saya menghargai kejujurannya, tapi saya merasa dia sendirian dan tak ada yang membantunya," tambahnya.


Hidup dalam Mimpi Buruk

Mereka pun mampu unggul lebih dulu berkat gol Marcus Rashford pada menit ke-2. Sayangnya, gawang Manchester United yang dikawal Andre Onana kebobolan pada menit ke-43. Umpan dari Wes Burns mampu dituntaskan Omari Hutchinson menjadi gol dengan tendangan kaki kiri. (AP Photo/Dave Shopland)

Meski begitu, Petit menekankan bahwa kesulitan Amorim di MU tidak mencerminkan kemampuan manajerialnya.

"Saya yakin dia masih manajer yang sangat baik. Tapi, dia sedang hidup dalam mimpi buruk, seperti banyak pelatih lain yang pernah mengalaminya di Manchester United," kata mantan bintang Arsenal dan Timnas Prancis itu.

Namun, Petit tetap meragukan Amorim akan bertahan lama di Old Trafford.

"Sejujurnya, saya tidak melihat dia bertahan di Manchester United. Menurut saya, jeda internasional akan menentukan apakah dia tetap atau tidak," lanjutnya.

Kata-kata Amorim tentang Masa Depannya

Skuad asuhan Ruben Amorim harus menerima kekalahan 0-1 dalam laga perdana mereka di Liga Inggris musim 2025/2026. (AP Photo/Dave Thompson)

Komentar Petit muncul setelah Amorim mengungkapkan perasaan campur aduknya soal posisinya di MU.

"Kadang saya ingin mundur. Kadang saya ingin berada di sini selama 20 tahun. Kadang saya mencintai pemain saya, kadang tidak. Saya frustrasi dan marah di momen itu," ucap Amorim sebelum kemenangan atas Burnley. 

Pelatih asal Portugal itu menegaskan gaya komunikasinya memang begitu, meski banyak pihak menyarankan ia lebih tenang dan konsisten dalam menghadapi media.

Setelah Bruno Fernandes mencetak penalti di menit akhir untuk memastikan kemenangan, Amorim tetap menunjukkan emosinya kepada Match of the Day.

"Saya sangat emosional, dan beberapa bulan terakhir kalian bisa melihat alasannya. Saya memang seperti ini, dan kalian juga menyukai itu."

 

Sumber: Talksport

Berita Terkait