Bola.com, Jakarta - Jika dulu Barcelona dan AC Milan menjadi tujuan utama para bintang sepak bola Belanda, kini tren telah berubah.
Premier League menjadi magnet baru bagi generasi terkini, termasuk mayoritas pemain Timnas Belanda yang pekan ini akan melakoni dua laga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sejarah mencatat bagaimana Rinus Michels membawa filosofi total football ke Barcelona, Johan Cruyff menjelma ikon Katalonia, sementara trio Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten mengantar Milan ke puncak kejayaan Eropa akhir 1980-an hingga awal 1990-an.
Namun, arus besar pemain Belanda kini mengalir ke Inggris.
Dari 25 pemain yang dipanggil pelatih Ronald Koeman menghadapi Polandia, Jumat (5-9-2025) dini hari WIB dan Lituania, Minggu (7-9-2025) malam, 13 di antaranya berkarier di Premier League.
Jumlah tersebut sekaligus mencerminkan rekor baru: musim ini terdapat 36 pemain Belanda yang bernaung di klub-klub Liga Inggris.
Koeman bahkan sempat berkelakar soal fenomena itu.
"Akan lebih mudah kalau semuanya bermain di wilayah Manchester dan Liverpool. Jadi, kami hanya perlu ke sana," ujar Koeman dalam wawancara televisi.
Dari Hato ke Chelsea hingga Simons ke Spurs
Koeman menyoroti pergeseran basis pemain timnas. Pemain terakhir yang masih berbaju klub Eredivisie saat menjadi starter timnas adalah Jorrel Hato ketika melawan Spanyol di Nations League, Maret lalu. Kini, Hato sudah resmi pindah ke Chelsea.
Sementara itu, kiper Sunderland, Robin Roefs, mendapat panggilan perdana ke skuad Oranje, sedangkan Xavi Simons baru saja menyusul rekan-rekannya ke Inggris usai meneken kontrak bersama Tottenham Hotspur pekan lalu.
"Kami sudah membicarakannya sejak Juni. Saya pikir Spurs adalah langkah tepat untuknya," kata Koeman dalam konferensi pers, Senin.
Hato pun sempat meminta pendapat langsung dari Koeman sebelum pindah dari Ajax.
"Dia menelepon saya, menanyakan apakah itu pilihan yang benar," ujar pelatih berusia 61 tahun tersebut.
Premier League, Kompetisi Terbaik
Koeman memang tak pernah berkarier di Inggris semasa aktif, tetapi pernah membesut Southampton dan Everton. Baginya, Premier League adalah level tertinggi.
"Menurut saya, Premier League adalah kompetisi terbaik," tegasnya.
Meski begitu, ia menegaskan masih ada ruang bagi pemain yang berkarier di liga domestik.
"Pemain yang benar-benar bagus tetap bisa mendapat tempat, tapi biasanya cepat pindah ke luar negeri. Di liga top Eropa, Anda diuji setiap tiga hari, dan itu membuat pemain otomatis lebih kuat."
"Tapi, bukan berarti harus buru-buru pergi. Di Belanda, mereka tetap punya kesempatan bermain reguler," ucapnya.
Sumber: Reuters