Inter Milan dalam Sorotan, Cristian Chivu Disebut Sudah Kebal Kritik

Mantan pelatih AC Milan, Arrigo Sacchi, mengatakan Cristian Chivu tidak terkejut dengan kritik yang ditujukan kepadanya.

BolaCom | Wiwig PrayugiDiterbitkan 04 September 2025, 08:45 WIB
Pelatih Inter Milan Cristian Chivu pada laga kontra Urawa Reds Diamonds pada Piala Dunia Antarklub 2025. (JUAN MABROMATA / AFP)

Bola.com, Jakarta Mantan pelatih AC Milan, Arrigo Sacchi, mengatakan Cristian Chivu tidak terkejut dengan kritik yang ditujukan kepadanya.

Chivu memimpin Inter Milan saat kalah di kandang sendiri dari Udinese akhir pekan lalu.

Advertisement

Sejak itu, muncul reaksi keras terhadap pelatih yang kurang berpengalaman tersebut, Sacchi menyebut Chivu semestinya sudah terbiasa.

"Itu tidak bisa dihindari. Jika Anda pelatih Inter dan kalah di kandang sendiri dari Udinese, tidak akan ada tepuk tangan. Inter asuhan Chivu sudah setengah jalan: tidak jelas apakah mereka timnya atau masih tim Simone Inzaghi. Butuh kesabaran," katanya kepada La Gazzetta dello Sport.

"Saya hanya bisa menyarankan satu hal kepada Chivu: lakukan segala yang Anda bisa untuk memahami pikiran para pemainnya dan meyakinkan mereka untuk mengikuti jalan yang telah ia tetapkan. Pada hari Minggu melawan Udinese, saya melihat tim yang tidak harmonis maupun seimbang," lanjutnya.

"Harmoni dan keseimbangan adalah fondasi dari setiap tim hebat."

 


Kesulitan Bangun Serangan

Pelatih Inter Milan, Cristian Chivu, tampak kecewa setelah anak asuhnya hanya mampu bermain imbang melawan Monterrey pada pertandingan Grup E Piala Dunia Antarklub 2025 di Rose Bowl, Pasadena, pada Rabu (18/6/2025) pagi WIB. (Photo by Patrick T. Fallon / AFP)

Sementara itu, Chivu menyoroti kinerja Inter Milan usai timnya menelan kekalahan 1-2 dari Udinese di pekan kedua Serie A 2025/26 di Stadion Guiseppe Meazza, Senin (1-9-2025) dini hari WIB.

Pelatih Inter itu menegaskan, timnya harus mampu bermain indah, tetapi juga siap "bermain kasar" ketika situasi menuntut.

Setelah awal musim gemilang dengan kemenangan 5-0 atas Torino, Inter justru terjungkal di stadion yang sama menghadapi Udinese.

Denzel Dumfries sempat membawa Inter unggul lebih dulu, tetapi penalti akibat handball memudahkan Keinan Davis menyamakan kedudukan, sebelum Arthur Atta mencetak gol indah untuk membalikkan keadaan sebelum turun minum.

Chivu menilai Inter kesulitan membangun serangan.

"Permainan berjalan sesuai jalur, tapi kami tidak fluid, sulit menemukan build-up yang tepat untuk menciptakan peluang. Saat menghadapi situasi sulit pertama, kami memberi penalti, lalu kehilangan ketajaman dan fokus. Kami terlihat kesulitan," ujar Chivu kepada DAZN Italia.

Berita Terkait