Pemerintah Janji Tindaklanjuti Tuntutan 17+8, Jangan Tanya Kapan

Istana berjanji 17+8 Tuntan Rakyat akan ditindaklanjuti, perwakilan mahasiswa sudah diterima.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 06 September 2025, 21:20 WIB
Mahasiswa bersama Koalisi Masyarakat Sipil menggelar aksi bertajuk 'Piknik Nasional Rakyat' di depan gerbang utama gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (5/9/2025). (merdeka.com/Arie Basuki)

Bola.com, Jakarta - Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, menegaskan bahwa pemerintah akan merespons tuntutan 17+8 yang disampaikan oleh masyarakat.

Namun, ia tidak memberikan kepastian mengenai waktu pelaksanaan tindak lanjut atas tuntutan tersebut.

Advertisement

"Ya semua ditindak lanjut. Jangan tanya kapan," ujar Juri kepada wartawan, Sabtu (6-9-2025).

Menurut Juri, pemerintah telah mendengarkan aspirasi dari kelompok 17+8 ketika menerima perwakilan mahasiswa di Istana Negara, Jakarta, Kamis lalu.

Dalam pertemuan tersebut, hadir juga Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang turut berdiskusi dengan para mahasiswa.

"Sudah-sudah. Kan sudah diterima, saya yang terima sama menteri," tegasnya.


Mahasiswa Diterima di Istana

Wakil Menteri Sekretariat Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (17/7) (Merdeka.com/Nur Habibie)

Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, menegaskan bahwa semua aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa dalam dialog di Istana Negara, Jakarta, Kamis lalu, akan diteruskan kepada Presiden Prabowo Subianto.

Ia juga menambahkan bahwa aspirasi-aspirasi tersebut akan disampaikan kepada kementerian terkait untuk perbaikan di masa yang akan datang.

"Oh, iya iya. Tentu akan disampaikan Sesneg tentu dilanjutkan tidak hanya ke Bapak Presiden, tapi ke kementerian-kementerian mana yang perlu kami perbaiki, mana yang perlu kami tingkatkan," kata Brian setelah bertemu dengan perwakilan mahasiswa di Istana Negara, Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan mahasiswa juga berkesempatan untuk berdialog dengan Prasetyo Hadi, serta Mendikti.

Suasana pertemuan berlangsung hangat, di mana mahasiswa dan pemerintah duduk bersama dalam satu meja untuk berdiskusi.

Brian menegaskan bahwa pemerintah sangat memperhatikan pandangan dari mahasiswa untuk memperbaiki kebijakan yang dianggap kurang efektif. Selain itu, mereka membahas berbagai ide untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dengan cepat.

"Tentu kami berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa dan kami juga ingin diskusi ini bisa berlangsung terus secara berkelanjutan tidak hanya ketika kondisi seperti ini," ujarnya.

"Tapi, kita bisa terus menerus saling mengisi saling melihat hal-hal mana yang perlu kita perbaiki bersama," tambah Brian.


Pemerintah Catat Aspirasi Warga

Mendikti Saintek Brian Yuliarto usai rapat bersama dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. (Dok. Istimewa)

Brian menyampaikan bahwa terdapat banyak permintaan yang diajukan oleh mahasiswa kepada pemerintah, satu di antaranya adalah "17+8 Tuntutan Rakyat".

Brian menegaskan bahwa pemerintah telah mencatat semua aspirasi masyarakat.

"Oh iya, itu pasti juga disampaikan. Banyak hal sekali, tadi banyak sekali tuntutan yang kami semua catat. Sama Mensesneg, bersama kami juga hal-hal apa yang perlu kami lakukan untuk perbaikan-perbaikan di berbagai sektor," ungkap Brian.

Tuntutan 17+8 tersebut ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto, DPR, TNI, Polri, ketua umum partai politik, serta kementerian yang mengurusi sektor ekonomi.

Beberapa dari tuntutan tersebut mencakup reformasi DPR, pengesahan RUU Perampasan Aset, serta pembebasan semua demonstran yang ditahan.

Selain itu, terdapat permintaan untuk membentuk Tim Investigasi Independen terkait kasus Affan Kurniawan, Umar Amarudin, dan semua korban kekerasan aparat selama demonstrasi pada tanggal 28-30 Agustus 2025.