Bola.com, Jakarta - Anastasia Sawitri namanya. Dia biasa dipanggil Witri, bibit bulutangkis berbakat asal Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Sosoknya ceria, murah senyum, dan sorot matanya penuh percaya diri.
Witri adalah satu dari 1.729 peserta Audisi Umum PB Djarum 2025 yang berlangsung di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, 8-12 September 2025. Pada seleksi hari pertama, Senin (8/9/2025), gadis cilik kelahiran 2013 tersebut berhasil menenangi pertandingan. Artinya, dia berhak melangkah dan akan kembali berjibaku pada hari kedua, Selasa (9/9/2025).
Wajahnya cerah setelah melewati ujian pertamanya. Dia bukan hanya gembira, tetapi juga sangat percaya diri. Bahkan ketika ditanya kansnya lolos dan bergabung ke PB Djarum, dia menjawab tegas.
"Ya, saya yakin bisa lolos. Setelah itu mau berlatih keras di PB Djarum biar menjadi pemain dunia," ujat Witri saat berbincang dengan Bola.com di GOR Djarum, Jati, Kudus.
Witri punya alasan kuat untuk percaya diri. Dia tak main-main mempersiapkan diri menghadapi Audisi Umum PB Djarum 2025 di Kudus. Witri datang ke Kudus dengan modal serius.
"Sebenarnya saya sudah ingin ikut sejak audisi tahun lalu, tetapi tidak ada yang mengantar ke Kudus. Saya dapat info audisi ini dari coach," tutur Witri.
Setelah mendaftar Audisi Umum PB Djarum 2025, Witri langsung melakukan persiapan matang. Kata-kata "tak ada kesuksesan yang instan" benar-benar menggambarkan masa persiapan siswi SD Katobu, Muna, Sulawesi Tenggara tersebut.
Witri rela menjalani porsi latihan keras dan berat. Tak ada kata bosan atau menyerah di tengah jalan. Saat rasa capek mendera, ia memilih beristirahat sejenak, kemudian berlatih dan berlatih lagi.
Witri pun menceritakan rutinitas latihannya, yang dijalani sembari tetap bersekolah. Tak ada yang dikorbankan, keduanya beriringan, sama pentingnya.
"Kalau persiapan latihan teknik 3 kali sehari. Kemudian latihan lari 8 km pada siang hari, seminggu dua kali," tutur Witri.
"Di luar itu ada latihan-latihan tambahan sendiri di rumah. Saya juga berlatih skpping, atau lari-lari di lorong rumah saat malam," imbuhnya.
Dukungan Ayah Tercinta
Perjuangan keras Witri mempersiapkan diri untuk mengikuti Audisi Djarum mendapat dukungan penuh dari sang ayah tercinta, Samsar. Dia lah sosok yang menginspirasi Witri menggeluti bulutangkis. Samsar dulunya juga seorang atlet bulutangkis.
Samsar menyebut keinginan sang putri tercinta menjajal peruntungan di Audisi Umum PB Djarum sudah diungkapkan sejak lama. Sebagai ayah, ia tentu saja mendukung penuh impian Witri.
Dia juga menggembleng Witri dengan keras dalam persiapan mengikuti Audisi Umum PB Djarum 2025. Witri dibentuknya supaya menjadi sosok yang bermental baja dan tak mudah menyerah.
"Saat menjalani sesi latihan di siang hari sejauh 8 km, awalnya Witri belum terbiasa, jadi dia berlari sambil menangis. Tetapi tetap dipaksakan larinya harus selasai, akhirnya lama kelamanaan dia malah ketagihan," kata Samsar.
"Saya bilang dia tidak boleh berhenti, harus selesai semua latihannya," imbuhnya.
Segala keterbatasan fasilitas bulutangkis di Kabupaten Manu, tak membuat Witri dan ayahnya berkecil hati. Saat ini, Witri berlatih bulutangkis privat ke seorang pelatih bernama Yoga, karena tidak bergabung ke klub tertentu.
Jadwal latihannya enam kali dalam sepekan. Hanya di hari Minggu, Witri menjauh dari lapangan bulutangkis. "Sebagai ayah, saya mendukung saja keinginannya, cita-citanya apa. Kalau dia lelah saya bilang dan ingatkan lagi tentang cita-citanya itu. Dia ingin mengikuti jejak Apiyani Rahayu, yang sama-sama dari Sulawesi Tenggara," ujar Samsar.
Latihan Senin Sampai Minggu
Sama seperti Witri, Muhammad Rofiqi Abidin juga mempersiapkan diri sangat serius setelah memutuskan mendaftar ke Audisi Umum PB Djarum 2025. Keinginan pergi ke Kudus mengikuti audisi datang dari dirinya sendiri.
Rutinitasnya monoton setelah itu. Setiap pagi, tepatnya selepas Salat Subuh, pelajar MTS NW Karangbata, Mataram tersebut melakukan skipping, biasanya 1.000 kali, terkadang lebih.
Rutinitasnya berlanjut dengan melakukan latihan shadow, yaitu bagian dari latihan bulutangkis untuk melatih gerakan kaki (footwork) dan kelincahan. Ia kemudian mandi dan berangkat sekolah.
Sepulang sekolah, setelah beristirahat sejenak, Rofiqi kembali berlatih. Atlet klub Lombok Star itu kemudian menjalani latihan rutin di GOR Rajawali, dari Senin sampai Minggu, alias tak ada hari libur.
"Selama persiapan untuk audisi, latihannya setiap hari. Kalau capek, ya capek, tetapi tetap lanjut latihan," kata Rofiqi dalam perbincangan dengan Bola.com.
Persaingan Ketat
Witri dan Rofiqi menjadi dua dari 1,729 peserta Audisi Umum PB Djarum 2025 yang bersaing memperebutkan tiket untuk bergabung ke klub bulutangkis bergengsi di Indonesia tersebut.
Tahun ini, pencarian bibit pebulutangkis bertalenta dan bermental juara tersebut terdiri dari tiga kategori usia yakni U-11 (peserta dengan usia 8–10 tahun atau kelahiran 2015–2017), KU 11 (peserta berusia 11 tahun atau tahun kelahiran 2014), serta KU 12 (peserta dengan usia 12 tahun atau tahun kelahiran 2013) baik putra maupun putri.
Sejak 2022 hingga 2025, Audisi Umum PB Djarum berpusat di satu kota yakni Kudus, Jawa Tengah. Meski demikian para atlet tetap antusias mengikuti rangkaian seleksi tersebut. Setelah dua tahun vakum karena pandemi, Audisi Umum PB Djarum 2022 diikuti oleh 1.742 peserta, sementara di tahun 2023 sejumlah 1.529 peserta, lalu pada 2024 sebanyak 1.966 pebulutangkis belia turut serta.
Audisi Umum PB Djarum di tahun 2024 dan 2025 menambah kategori usia yang sebelumnya hanya dua yakni U-11 dan U-13 menjadi tiga, yaitu U-11, KU 11, dan KU 12. Hal ini bertujuan agar para peserta bisa bertemu lawan yang sepadan berdasarkan usia dan dengan kualitas teknik bermain maupun mental yang setara., serta untuk menyiapkan regenerasi para atlet senior di setiap sektor