Stok BBM di SPBU Swasta Menipis, Pemerintah Izinkan Impor Lewat Pertamina

Stok BBM di SPBU Shell dan BP kosong, pemerintah bolehkan impor lewat Pertamina.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 12 September 2025, 18:20 WIB
Suasana SPBU Shell yang berada di kawasan bisnis Soewarna, Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Kamis (19/4). Shell menambah SPBU di kawasan Bandara Soetta untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar berkualitas.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bola.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan akan melakukan sinkronisasi data pasokan bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik Pertamina maupun operator swasta.

Langkah ini diambil untuk mengantisipasi kelangkaan stok yang belakangan terjadi di sejumlah SPBU swasta, termasuk Shell Indonesia dan BP AKR.

Advertisement

Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menjelaskan pemerintah akan mengonsolidasikan kebutuhan impor secara kumulatif, baik dari Pertamina maupun SPBU swasta. Hasil konsolidasi itu nantinya menjadi dasar bagi Pertamina untuk melakukan impor demi menutup kekurangan pasokan.

"Jadi, kami antara SPBU swasta dengan Pertamina ini dikonsolidasikan berapa kebutuhan impor. Untuk kebutuhan yang disampaikan data sementara sebesar 1,4 juta kiloliter," ujar Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (12-9-2025).

 


Mekanisme Satu Pintu

Petugas SPBU Shell mengisi bahan bakar mobil di kawasan bisnis Soewarna, Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Kamis (19/4). Shell menambah SPBU di kawasan Bandara Soetta untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar berkualitas.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut Yuliot, tiap badan usaha diwajibkan menyampaikan perincian kekurangan stok secara detail.

Data itu penting karena mekanisme impor akan dilakukan lewat satu pintu oleh Pertamina.

"Ini data-datanya kami minta detailkan karena nanti proses impornya akan dilakukan satu pintu," ucapnya.

"Jangan sampai apa yang sudah diberikan itu tidak mencukupi sehingga menimbulkan permasalahan dalam implementasinya," tambah Yuliot.

 


Dikaitkan dengan Neraca Dagang AS

BP-AKR mengajak pengusaha lokal untuk bermitra dalam kepemilikan SPBU bp melalui skema kemitraan ‘Dealer Owned, Dealer Operated’ (DODO). (Dok bp-AKR)

Lebih lanjut, Yuliot mengungkapkan kebutuhan impor 1,4 juta kiloliter BBM itu juga disesuaikan dengan komitmen dagang Indonesia dan Amerika Serikat. Seperti diketahui, pemerintah Indonesia sebelumnya sepakat untuk menyeimbangkan neraca perdagangan dengan Negeri Paman Sam.

"Dengan kebutuhan tadi, ya kami juga ada komitmen. Ini impor dalam rangka pemenuhan komitmen trade balance kita dengan Amerika," jelasnya.

"Jadi, bukan semata keinginan pemerintah, tetapi juga bagian dari komitmen dengan para klien," imbuh Yuliot.

 


Pertamina Bisa Beli dari Perusahaan AS

Ilustrasi logo Pertamina (Istimewa)

Untuk pemenuhan kebutuhan BBM dalam negeri, Kementerian ESDM memberi keleluasaan bagi Pertamina untuk membeli minyak dari berbagai perusahaan asal Amerika Serikat.

"Itu tinggal kesepakatan, yang penting pengadaannya dari perusahaan AS. Ada beberapa perusahaan AS, misalnya ExxonMobil," ungkap Yuliot.

"Kemudian Chevron juga termasuk perusahaan AS. Jadi, dari mana pun mereka melakukan pengadaan, itu terserah. Tetapi, ini tetap dicatatkan sebagai bagian dari trade balance kita dengan Amerika," jelasnya.

 

Sumber: merdeka.com

Berita Terkait