Bola.com, Jakarta - Kapten Manchester United, Bruno Fernandes, melontarkan komentar yang sangat jujur setelah kekalahan 0-3 dari Manchester City di Stadion Etihad, Minggu (14/9/2025).
Pertandingan di Etihad Stadium tersebut menunjukkan dominasi Man City dan menambah tekanan di pundak manajer MU, Ruben Amorim. Bayangkan saja, Setan Merah belum mampu memenangkan pertandingan Premier League secara beruntun sejak Amorim mengambil alih kendali klub pada Desember tahun lalu.
Manchester City menang meyakinkan. Phil Foden mencetak gol sundulan setelah dibiarkan tanpa penjagaan di area penalti. Erling Haaland kemudian mencetak dua gol.
Gol kedua Haaland terjadi setelah umpan yang salah dari Luke Shaw, yang memungkinkannya berlari bebas di separuh lapangan United.
Sebelumnya, Haaland juga sempat mendapatkan peluang setelah umpan balik pendek dari Manuel Ugarte terlalu jauh untuk Matthijs de Ligt, sehingga bek tengah itu kesulitan menguasai bola dan justru memberikannya kepada lawan.
Sepanjang pertandingan, Fernandes yang kembali bermain di peran yang lebih defensif bersama Ugarte, memiliki sedikit pengaruh dalam membangun serangan.
MU Memang Tidak Cukup Bagus
Selepas laga, Fernandes maju untuk tugas media dan menghadapi pertanyaan sulit mengenai kinerja Manchester United dan performa rekan satu timnya.
“Apa yang kami lakukan hari ini tidak cukup untuk mendapatkan hasil bagus, dan hanya itu yang harus kami ambil dari pertandingan ini,” kata Bruno Fernandes kepada reporter Sky Sports, Patrick Davison.
“Kami perlu mencetak gol dan tidak kebobolan. Itulah hal utama dalam sepak bola. Kami terus menciptakan peluang untuk mencetak gol tetapi kami tidak dapat mencetak gol sebanyak yang kami inginkan. Saya pikir kami harus lebih mengontrol dalam situasi tertentu. Kami memberikan tiga gol yang seharusnya bisa kami hindari,” imbuh Bruno.
Ketika Davison bertanya apakah Fernandes merasa City berusaha membanjiri lini tengah Manchester United, ia memberikan pandangan taktis yang mendalam.
“Tidak, karena kami bermain dengan lima bek, atau kadang-kadang dengan empat atau tiga, sebut saja apa pun yang Anda inginkan,” jawab Fernandes.
“Kami membutuhkan orang-orang untuk sangat agresif pada saat tekanan. Kami perlu mendapatkan momen untuk melompat karena jika tidak, para gelandang akan terbebani.”
Bumerang bagi MU
Fernandes menjelaskan strategi City dan mengapa penting bagi pemain Manchester United untuk merespons dengan tekanan tinggi.
“Jika Anda melihat City, mereka memiliki Rodri, Tijjani Reijnders, Bernardo masuk, Foden. Mereka pada dasarnya membuat lini tengah empat melawan dua. Jadi, Anda membutuhkan pemain di belakang Anda untuk melompat, seperti yang dilakukan Luke Shaw dengan sangat baik pada Tiji. Kami melakukannya di pertandingan pertama melawan Arsenal, itulah sebabnya mereka tidak bermain. Mereka tidak dapat menemukan ruang untuk bermain," tutur Fernandes.
Fernandes juga mengakui kurangnya keberanian bisa menjadi bumerang bagi Manchester United.
“Itulah yang membuat ruang sangat sempit untuk bermain melawan tim yang sangat agresif dalam bermain menyerang. Jika Anda tidak cukup berani untuk melakukan itu, mereka akan menemukan ruang untuk bermain karena kami bermain melawan tim papan atas,” jelasnya.
Meskipun mengakui kepahitan hasil, ia juga mencoba melihat sisi positif dari penguasaan bola MU.
“Hasilnya sangat buruk, dan itu sangat buruk bagi kami, tetapi saya pikir ada dua cara untuk melihat pertandingan ini. Gol-gol seharusnya bisa dihindari di pihak kami, tetapi dengan bola kami sangat positif, sangat berani, memainkan bola ke depan,” katanya. (Fadillah Setiawan)
Sumber: Sportbible