Bola.com, Jakarta - Arsenal memulai langkah di Phase League Liga Champions dengan cara meyakinkan. Gabriel Martinelli hanya butuh 36 detik setelah masuk dari bangku cadangan untuk membuktikan keyakinan Mikel Arteta bahwa skuad The Gunners kini punya kedalaman cukup untuk bersaing merebut trofi Eropa.
Setelah 70 menit tanpa gol menghadapi Athletic Club di San Mames, Martinelli langsung memberi dampak instan. Ia mencetak gol lewat umpan Leandro Trossard, yang baru enam menit sebelumnya masuk menggantikan Viktor Gyökeres.
Tak berhenti di situ, Martinelli kemudian memberi assist untuk Trossard yang mengunci kemenangan 2-0 Arsenal di Bilbao.
Kemenangan ini seolah menegaskan pernyataan Arteta sehari sebelumnya. Dalam konferensi pers jelang laga, pelatih asal Spanyol itu menegaskan Arsenal sudah belajar dari kegagalan musim lalu.
Skuad Lebih Dalam dan Kuat
Arteta menyebut belanja pemain senilai 300 juta paun musim panas ini memberinya skuad yang lebih kuat dan dalam untuk menantang trofi yang belum pernah diraih klub.
"Kadang pemain pengganti akan lebih penting daripada starter musim ini," ujar Arteta usai laga.
"Dan pada akhirnya, merekalah yang memberi dampak untuk memenangkan pertandingan. [Para pemain pengganti] setidaknya sama pentingnya, bahkan mungkin lebih penting, pada fase-fase akhir pertandingan," lanjutnya.
"Saya mengaguminya. Sikapnya, komitmennya, energi positifnya, dan apa yang dia berikan untuk tim. Kami sangat menghargai kualitasnya. Hari ini dia yang menentukan hasil pertandingan dan saya sangat senang," kata Arteta tentang Martinelli.
Kondisi Berubah Drastis
Musim lalu, ketika Arsenal tersingkir di semifinal Liga Champions oleh Paris Saint-Germain, pilihan di bangku cadangan jauh berbeda.
Nama-nama seperti Kieran Tierney, Oleksandr Zinchenko, Jorginho, hingga Raheem Sterling ada dalam daftar, ditambah beberapa pemain muda yang minim pengalaman. Opsi itu terbukti tak cukup untuk menghadapi tim sekelas PSG.
Kini, kondisinya berubah drastis. Selain Gyökeres, Arteta sudah diperkuat rekrutan anyar seperti Eberechi Eze, Noni Madueke, Martín Zubimendi, Cristhian Mosquera, Piero Hincapie, dan Christian Nørgaard.
Bahkan di bangku cadangan tersisa William Saliba, Ethan Nwaneri, Myles Lewis-Skelly, Kepa Arrizabalaga, serta wonderkid 15 tahun, Max Dowman, yang tak dimainkan.
Kendati masih ada celah, seperti absennya kapten Martin Odegaard karena cedera bahu tanpa pengganti sepadan, Arteta kini bisa mengandalkan hampir 20 pemain yang siap diturunkan menghadapi lawan mana pun.
Pemain Cadangan Jadi Penentu
Sejarah Liga Champions mencatat banyak momen ketika pemain cadangan jadi penentu.
Dari Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer di final 1999 bersama Manchester United, Divock Origi di musim gemilang Liverpool 2019, hingga peran penting Rodrygo, Marco Asensio, dan Joselu bersama Real Madrid.
Arteta tahu betul, jika Arsenal ingin mengangkat trofi, ia butuh pemain-pemain seperti itu, sosok yang bisa menjadi pembeda ketika starter gagal menembus kebuntuan.
Kemenangan atas Athletic Club memang bukan hasil yang akan dikenang lama jika Arsenal benar-benar melangkah jauh. Namun, cara mereka meraihnya bisa jadi sinyal kuat.
Arsenal kini punya senjata cadangan yang bisa membuat lawan berpikir dua kali karena tahu Meriam London bisa mematikan dari bangku cadangan sekalipun.
Sumber: ESPN