Isu PHK di SPBU Shell Cs karena Kehabisan Stok Bensin, Istana Akhirnya Beri Tanggapan

Isu pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan SPBU swasta seperti Shell belakangan mencuat sebagai imbas keterbatasan pasokan BBM. Istana pun akhirnya buka suara menanggapi masalah ini.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 19 September 2025, 18:10 WIB
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Muhammad Qodari menyatakan akan mengkaji persoalan stok BBM yang menipis di SPBU Swasta, seperti Shell dan BP-AKR. (merdeka.com/Arie Basuki)

Bola.com, Jakarta - Isu pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan SPBU swasta seperti Shell belakangan mencuat sebagai imbas keterbatasan pasokan BBM. Istana pun akhirnya buka suara menanggapi masalah ini. 

Belakangan, memang ramai di sosial media narasi petugas pom bensin swasta yang malah berjualan kopi literan.

Advertisement

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menegaskan pemerintah akan mencari solusi dan jalan keluar terbaik agar tidak terjadi PHK terhadap para karyawan SPBU swasta.

"Kalau berkenaan dengan efeknya, tentu kami berkoordinasi dengan kementerian terkait," tutur Mensesneg Prasetyo Hadi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

"Untuk sekali lagi mencari, segera mencari jalan keluar, supaya dan mengantisipasinya. Supaya tidak menimbulkan efek-efek seperti yang tadi disampaikan (PHK)," jelas dia.

 


Curhat Pegawai SPBU Swasta

Petugas SPBU Shell mengisi bahan bakar mobil di kawasan bisnis Soewarna, Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Kamis (19/4). Shell menambah SPBU di kawasan Bandara Soetta untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar berkualitas.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Shell Indonesia kehabisan bahan bakar jenis Super (92), V-Power (95) hingga Nitros (98). Sehingga, hanya menyediakan bahan bakar V-Power/Diesel saja.

Kekosongan itu salah satunya terjadi di SPBU Shell di kawasan Jakarta Selatan. Kekosongan bahan bakar selain jenis V-Power itu sudah dialami sejak tiga pekan lalu. 

Salah satu operator SPBU Shell yang tak ingin disebut namanya, menceritakan nasib mereka. Beredar kabar, terjadi pengurangan karyawan di beberapa SPBU Shell.

"Kalau karyawan sih Alhamdulillah masih normal. Kalau tempat lain saya enggak tahu juga," ujarnya.

Meski pasokan bahan bakar sudah tiga pekan kosong, karyawan di SPBU tersebut tetap diminta bekerja sesuai jam kerja. Mereka masih tetap semangat bekerja seperti biasanya, dengan pembagian dua shift yaitu dari pagi pukul 06.00 Wib hingga malam 22.00 WIB.

"Enggak ada perubahan (jam kerja) kalau di sini, masih sama dua shift, ada yang nyambung malem," sambungnya.

 

 


Disuruh Berkolaborasi dengan Pertamina

Bahlil juga mengatakan kuota impor tersebut 10 persen lebih besar dari kuota tahun 2024. (Kapanlagi.com/Budy Santoso)

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, secara tegas meminta Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta, seperti Shell, BP, dan Vivo untuk bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) terkait pemenuhan stok BBM.

"Silakan berkolaborasi dengan Pertamina," ujar Bahlil Lahadalia, dikutip dari Antara, Rabu (17/9/2025).

Bahlil menjelaskan pemerintah sudah memberikan kuota tambahan impor BBM sebesar 10 persen kepada SPBU swasta. Jika mereka membutuhkan pasokan lebih, Bahlil menegaskan agar mereka menjalin kerja sama dengan Pertamina.

"Kalau mau lebih, ini kan menyangkut hajat hidup orang banyak. Ini cabang-cabang industri, kalau mau lebih silakan berkolaborasi dengan Pertamina," jelasnya.

Menurut Bahlil, pemerintah ingin adanya kolaborasi yang kuat antara SPBU swasta dan Pertamina karena urusan BBM menyangkut kepentingan banyak orang. "Kita kan tidak mau cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak ini semuanya diserahkan ke teori pasar," tambahnya.