Bola.com, Bandung - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Fasilitasi Olahragawan Elit Nasional di Hotel Grand Mercure, Kota Bandung, Senin (22/9/2025) malam.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari 45 cabang olahraga (cabor) dan dibuka langsung oleh Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat.
Didampingi Asisten Deputi Olahragawan Elit, Budi Ariyanto, Wamenpora Taufik Hidayat menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan cabor dalam mewujudkan tata kelola olahraga yang lebih profesional dan tertib administrasi.
“Hari ini kita hadir dengan semangat yang sama, yaitu memperkuat tata kelola olahraga nasional yang berlandaskan pada lima prinsip utama: visioner, transparan, akuntabel, efektif, dan efisien,” tegas Taufik Hidayat.
Mantan pebulutangkis nasional itu menegaskan bahwa prinsip-prinsip tersebut harus menjadi pedoman utama dalam pengelolaan olahraga, terutama dalam pemanfaatan dana bantuan pemerintah.
Agar Tidak Merugikan Atlet
Taufik Hidayat mengingatkan agar cabor lebih cermat dalam menyusun laporan administrasi, karena kelalaian di bidang ini bisa berdampak langsung pada kesejahteraan atlet.
“Jangan sampai ketidaktertiban laporan merugikan atlet. Melalui Asdep Olahragawan Elit ini, Kemenpora ingin memastikan akuntabilitas dan manfaat dari setiap bantuan yang diberikan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Taufik mengajak semua pihak untuk menjadikan kegiatan ini sebagai momentum memperkuat kolaborasi demi masa depan olahraga Indonesia yang lebih baik.
“Saya percaya, ini adalah kesempatan emas untuk kita bersama-sama menyiapkan masa depan olahraga Indonesia yang lebih baik,” tuturnya.
Peningkatan Kualitas
Senada dengan Wamenpora, Asisten Deputi Olahragawan Elit, Budi Ariyanto Muslim, menyampaikan bahwa Bimtek ini menjadi upaya peningkatan kualitas laporan administrasi dari masing-masing induk organisasi cabor.
“Kami masih menemukan beberapa cabor yang memiliki catatan dalam hal administrasi. Untuk itu, Kemenpora siap memberikan pendampingan dan bantuan teknis agar semuanya bisa lebih tertib,” ujar Budi.
Budi juga menyoroti pentingnya jaminan sosial bagi atlet.
“Saya juga berharap semua atlet didaftarkan dalam program BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk perlindungan dan kepedulian negara,” tambahnya.
Tak hanya soal administrasi, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya membangun Zona Integritas di lingkungan Kemenpora, sebuah langkah menuju kawasan yang bebas dari praktik korupsi.