Bola.com, Jakarta - Legenda Manchester United (MU), Paul Scholes, melancarkan kritik tajam terhadap Marcus Rashford.
Ia menilai penyerang asal Inggris itu menunjukkan perilaku memalukan, baik ketika masih berseragam MU maupun saat kini menjalani masa pinjaman di Barcelona.
Rashford dipinjamkan ke Barcelona pada bursa transfer musim panas lalu. Namun, awal perjalanannya di Camp Nou langsung diwarnai masalah.
Penyerang berusia 27 tahun itu dicoret dari daftar starter saat menghadapi Getafe, Minggu lalu atau Senin (22-9-2025) dini hari WIB, lantaran datang terlambat ke pertemuan tim sebelum laga.
Skenario serupa pernah terjadi sebelumnya. Pada Desember 2022, Rashford juga sempat dicadangkan oleh Erik ten Hag di MU karena absen rapat tim setelah ketiduran.
Perilaku Aib
Situasi itu kembali berulang di era Ruben Amorim. Pelatih MU tersebut memilih menyingkirkannya dari skuad karena menilai sikap Rashford terhadap sepak bola dan latihan tidak sesuai standar yang ia tetapkan.
Scholes pun tak bisa menahan kekecewaannya. Dalam podcast "The Good, The Bad & The Football", ia menyebut Rashford tidak memiliki mentalitas yang tepat.
"Saya benar-benar kesulitan untuk ikut bahagia melihat Marcus Rashford," kata Scholes.
"Sikapnya terhadap Manchester United di akhir masa baktinya sungguh memalukan. Berkali-kali saya melihatnya berjalan di lapangan seolah tak peduli karena ingin hengkang. Sikap seperti itu adalah aib," cetusnya.
Persoalkan Mentalitas
Scholes menambahkan, Rashford tampak menyerah ketika masih di Old Trafford.
"Menurut saya, dia sudah berhenti berjuang untuk United. dan ketika seseorang sudah sekali berhenti, ia akan mengulanginya lagi. Di Barcelona pun ia sudah terlambat datang. Dia tidak akan bisa 'lolos' begitu saja di sana. Tidak mungkin," ujarnya.
Satu di antara anggota Class of 92 yang legendaris itu juga mempertanyakan alasan Rashford.
"Bagaimana bisa seseorang sampai ketiduran di era sekarang? Ada ponsel, ada alarm. Mustahil rasanya. Dia jelas punya talenta untuk jadi salah satu pemain terbaik dunia. Tapi, mentalitasnya tidak akan pernah sampai ke sana," sentilnya.
Pembelaan Rashford
Masalah disiplin Rashford bukan hal baru. Pada Januari 2024, ia dikabarkan berpesta di Belfast pada malam sebelum melapor sakit dan absen latihan MU. Sebulan berselang, Rashford membela diri lewat tulisan di The Players' Tribune.
Dalam tulisannya, ia mengaku kerap dijadikan target oleh media sejak pandemi COVID-19.
"Waktu itu saya hanya ingin memastikan anak-anak tidak kelaparan karena saya tahu betul rasanya," tulis Rashford.
"Entah kenapa, hal itu membuat sebagian orang tidak senang. Seolah mereka menunggu saya melakukan kesalahan agar bisa menunjuk dan berkata, ‘Tuh kan, lihat siapa dia sebenarnya.’ Saya bukan orang sempurna. Kalau saya salah, saya akan mengakuinya dan berusaha lebih baik," ucapnya.
Sejauh ini, Rashford telah mencatat 138 gol dan 78 assist dalam 426 penampilan untuk MU. Adapun Barcelona memiliki opsi untuk mempermanenkan statusnya di akhir masa pinjaman musim ini.
Sumber: Metro