Bola.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan ajakan terbuka bagi masyarakat dunia untuk hadir dalam gelaran Piala Dunia 2026.
Seruan itu ia lontarkan saat berpidato di Sidang Majelis Umum PBB di New York, meski kebijakan imigrasi pemerintahannya selama ini dikenal keras.
Dalam pidato yang berlangsung empat kali lebih lama dari jatah 15 menit yang diberikan, Trump menyebut AS akan menjadi tuan rumah dua ajang olahraga besar, yakni Piala Dunia 2026 dan Olimpiade 2028 di Los Angeles.
"Kami juga dengan bangga akan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2026, dan tak lama setelah itu, Olimpiade 2028," ujar Trump.
"Ini akan menjadi momen yang sangat menarik. Saya harap Anda semua datang. Saya berharap orang-orang dari seluruh penjuru dunia akan ambil bagian," imbuhnya.
Tak Sesuai Fakta di Lapangan
Namun, optimisme Trump berbanding terbalik dengan kondisi di lapangan. Perjalanan internasional ke AS terus menurun, sementara muncul keraguan soal kelancaran visa bagi penggemar dari luar negeri.
Berdasarkan data awal pemerintah, jumlah pengunjung internasional pada Agustus turun 2,9 persen menjadi sekitar 3,5 juta orang.
Itu merupakan penurunan keenam sepanjang tahun ini, bertolak belakang dengan lonjakan pariwisata global dan menimbulkan keraguan apakah 2025 bisa melampaui rekor pra-pandemi sebanyak 79,4 juta wisatawan.
Pemerintahan Trump telah memberlakukan larangan perjalanan dan daftar pengawasan terhadap puluhan negara, meski menjanjikan pengecualian bagi tim dan ofisial.
Iran, yang sudah memastikan tiket ke Piala Dunia 2026, menjadi satu di antara negara terdampak kebijakan tersebut.
Pernyataan Presiden FIFA
Bulan lalu, Presiden FIFA, Gianni Infantino, juga menyinggung isu ini saat menjawab pertanyaan media Afrika di Kenya.
"Semua orang akan disambut di Amerika Utara tahun depan untuk Piala Dunia. Saya rasa penting untuk memperjelas hal ini karena banyak kesalahpahaman di luar sana," kata Infantino.
"Saya kira tanggung jawab ada kepada Anda untuk memastikan bahwa Afrika dan masyarakat dunia lainnya tidak merasa terpinggirkan, tidak merasa diperlakukan sebagai warga kelas dua di dunia yang seharusnya menjunjung kesetaraan," timpal seorang jurnalis asal Afrika Selatan.
Kekhawatiran itu ternyata tidak mengurangi animo penggemar. FIFA dalam pernyataannya mengungkapkan lebih dari 4,5 juta orang telah ikut serta dalam undian penjualan awal tiket Piala Dunia 2026, akan tetapi mayoritas berasal dari Amerika Serikat.
Sumber: Inside World Football