Bola.com, Jakarta - Juara dunia MotoGP, Jorge Martin, mengalami hari sulit pada sesi latihan Grand Prix Jepang setelah dua kali terjatuh ketika menggeber motor Aprilia miliknya.
Pembalap Spanyol yang pernah menjuarai seri di Motegi saat masih membela Ducati itu sebenarnya tampil menjanjikan pada Jumat pagi.
Ia menutup sesi FP1 di posisi kedua, hanya kalah cepat dari rival lamanya dalam perebutan gelar, Pecco Bagnaia.
Namun, performa positif tersebut tidak berlanjut ke sesi latihan resmi pada Jumat sore. Dalam durasi satu jam penuh, Martin dua kali terjatuh, pertama di Tikungan 5 lalu kembali terpelanting di Tikungan 7.
Insiden tersebut membuat sesi latihannya berantakan. Ia terpaksa berganti motor, dan pada akhirnya hanya mampu menutup hari di posisi ke-13. Hasil itu sekaligus membuatnya gagal lolos langsung ke Q2.
"Pagi hari saya merasa baik, tapi siang harinya saya kehilangan rasa percaya diri pada bagian depan motor dan akhirnya jatuh dua kali," ujar Martin.
"Dua kali terjatuh membuat saya kehilangan banyak waktu di lintasan. Saat kembali, sesi time attack sudah berjalan, jadi saya harus turun dengan motor dan setelan yang belum pernah saya coba sebelumnya. Bahkan begitu, di percobaan pertama saya bisa finis keempat. Tapi, pada percobaan kedua, banyak sekali bendera kuning yang mengganggu," tuturnya.
Sisi Positif
Meski begitu, Martin masih melihat sisi positif dari hari tersebut.
"Perasaannya tetap bagus, dan Sabtu kami akan coba melangkah lebih jauh," tambahnya.
Ia menegaskan tim memang melakukan beberapa perubahan pada motornya untuk sesi latihan, tetapi ia tidak menganggap hal itu penyebab utama kecelakaan.
"Mungkin ada masalah pada ban depan," ucap Martin.
Marco Bezzecchi Mulus
Sementara Martin kesulitan, rekan setimnya, Marco Bezzecchi, justru tampil gemilang.
Pemenang GP Inggris itu menutup sesi latihan sebagai yang tercepat, unggul atas Pedro Acosta dari KTM, sekaligus menunjukkan konsistensi kecepatan untuk balapan akhir pekan di Motegi.
Martin merasa lebih nyaman di atas motor usai tes Misano dua pekan lalu. Ergonomi yang disesuaikan membuatnya bisa mengendarai Aprilia hingga "80 persen" dari potensi terbaik.
Namun, tantangan berat menanti di sesi kualifikasi Q1 pada Sabtu pagi tadi. Ia harus bersaing dengan nama-nama seperti Fermin Aldeguer dan Alex Marquez dari Gresini, Ene Bastianini dari KTM, hingga Franco Morbidelli dari VR46.
Sumber: Crash