Pengamat Kritik Lini Belakang MU usai Kalah dari Brentford di Liga Inggris: Amburadul, Harry Maguire dan Matthijs de Ligt Bertanggung Jawab!

Kritik super pedas dilontarkan untuk lini pertahanan Manchester United (MU) usai mereka kembali menelan kekalahan. Mantan bek Timnas Inggris, Micah Richards, bahkan tak ragu menyebut performa mereka "amburadul".

BolaCom | Hendry WibowoDiterbitkan 28 September 2025, 12:45 WIB
Bek Manchester United asal Belanda #04, Matthijs de Ligt, mengoper bola selama pertandingan Liga Primer Inggris antara Manchester United dan Chelsea di Old Trafford di Manchester, Inggris barat laut, pada 3 November 2024. (Paul ELLIS/AFP)

Bola.com, Jakarta - Kritik super pedas dilontarkan untuk lini pertahanan Manchester United (MU) usai mereka kembali menelan kekalahan. Mantan bek Timnas Inggris, Micah Richards, bahkan tak ragu menyebut performa mereka "amburadul".

Setan Merah baru saja takluk 1-3 dari Brentford dalam laga lanjutan Premier League, Sabtu (27/9/2025). Kekalahan ini membuat start mereka di musim ini semakin terpuruk.

Advertisement

Menurut Richards, kekalahan tersebut tidak lepas dari kesalahan-kesalahan fatal di lini belakang. Ia merasa para pemain bertahan United terlihat kebingungan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Tidak hanya itu, Richards juga secara terang-terangan menunjuk hidung dua pemain bertahan United. Keduanya dianggap sebagai biang kerok utama dari dua gol pertama yang bersarang di gawang Altay Bayindir.


Pertahanan yang Amburadul

Micah Richards tidak menahan diri sedikit pun dalam analisisnya pasca-pertandingan. Ia menggambarkan performa lini belakang Manchester United saat melawan Brentford dengan satu kata: amburadul.

Menurutnya, ada kebingungan total yang melanda para pemain bertahan di atas lapangan. Mereka terlihat tidak yakin di mana seharusnya mereka memposisikan diri dalam sistem permainan tim.

"Itu amburadul," kata Richards kepada BBC Sport mengomentari penampilan MU.

"Saya masih berpikir sistem ini menghambat mereka. Mereka tidak yakin di mana seharusnya mereka berada," sambungnya.


Tunjuk Hidung Maguire dan De Ligt

Gelandang Manchester United asal Portugal #08, Bruno Fernandes, berbicara dengan bek Manchester United asal Inggris #05, Harry Maguire (kanan), dalam pertandingan Premier League antara Manchester United dan Chelsea di Old Trafford, Manchester, Inggris barat laut, pada 20 September 2025. (Oli SCARFF/AFP)

Richards tidak hanya berhenti pada kritik umum. Ia secara spesifik menunjuk kesalahan individual yang sangat fatal dari dua bek tengah andalan Manchester United.

Harry Maguire disalahkan karena mengambil risiko yang tidak perlu dengan mencoba menerapkan jebakan offside untuk gol pertama. Sementara itu, Matthijs de Ligt dianggap benar-benar kehilangan arah untuk gol kedua.

"Namun, dari segi gol, ada kesalahan-kesalahan individual. Harry Maguire mencoba bermain offside untuk gol pertama - tidak ada gunanya berjudi di sana," jelas Richards.

"Kemudian, untuk gol kedua, De Ligt tidak tahu ke mana dia pergi dan kemudian Maguire tidak yakin di mana harus memposisikan dirinya," tambahnya.


Sistem Amorim Bikin Bingung

Manajer Manchester United, Ruben Amorim, bereaksi di kursinya selama pertandingan Premier League antara Brentford dan Manchester United di Stadion Komunitas Gtech, London, pada Sabtu (27/9/2025). (JUSTIN TALLIS / AFP)

Menurut pandangan Micah Richards, rentetan kesalahan individual itu bukanlah satu-satunya masalah. Ia meyakini bahwa akar masalahnya justru berasal dari sistem yang coba diterapkan oleh manajer Ruben Amorim.

Ia merasa sistem permainan yang diusung sang manajer tidak cocok untuk karakteristik para pemain yang ada di skuad. Hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan "kebingungan 100 persen" di lini pertahanan.

"Itu 100 persen kebingungan yang disebabkan oleh memainkan sistem itu. Itu tidak cocok untuk para pemain yang ada di sana," tegasnya.

Richards bahkan melontarkan sebuah peringatan keras yang ditujukan langsung untuk Ruben Amorim. Ia menilai sifat keras kepala sang manajer dalam mempertahankan sistemnya bisa menjadi bumerang.

Menurutnya, jika Amorim tidak segera beradaptasi, hal itu bisa menjadi penyebab kehancurannya di Old Trafford. Pada akhirnya, hasil di lapangan membuktikan bahwa strateginya saat ini sama sekali tidak berjalan.

"Saya pikir karena Ruben Amorim begitu keras kepala dengan apa yang coba dia lakukan, itu bisa menjadi kehancurannya di kemudian hari," ujar Richards.

"Kita bisa berbicara tentang pemilik yang mendukungnya, tetapi pada akhirnya itu tidak berhasil," pungkasnya.

Disadur dari: Bola.net (Published 28/09/2025)

 


Yuk Lihat Peta Persaingan

Berita Terkait