AS Tambah Staf di Kedutaan Besar untuk Antisipasi Lonjakan Permohonan Visa Piala Dunia 2026

AS akan menambah staf di kedutaan untuk memenuhi permintaan visa Piala Dunia 2026.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 07 Oktober 2025, 05:30 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Ruang Oval, Gedung Putih, pada 19 September 2025. (Dok. AP/Alex Brandon)

Bola.com, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat bersiap menghadapi lonjakan permohonan visa menjelang Piala Dunia 2026, yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Kementerian Luar Negeri AS (State Department) mengumumkan rencana penambahan ratusan petugas konsuler di sejumlah kedutaan besar dan konsulat untuk menangani tingginya permintaan dari para penggemar sepak bola yang ingin menonton langsung pertandingan di Negeri Paman Sam.

Advertisement

Pengumuman itu disampaikan pekan lalu, bersamaan mencuatnya kabar bahwa pejabat Federasi Sepak Bola Iran (FFIRI) gagal memperoleh visa untuk menghadiri pengundian grup Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat.

Menurut keterangan resmi, tambahan petugas akan ditempatkan di negara-negara tertentu yang telah ditetapkan untuk mempercepat proses wawancara visa.

"Langkah ini diambil agar kami dapat memenuhi permintaan yang meningkat, tanpa mengurangi ketatnya proses pemeriksaan keamanan," ujar juru bicara State Department.

Pemerintah AS menegaskan, jadwal wawancara visa diharapkan dapat dilakukan dalam waktu dua bulan atau kurang. Namun, hingga kini belum ada daftar negara yang akan mendapat tambahan personel konsuler.


Proses Ketat bagi Negara Non-Anggota Program Bebas Visa

Para penggemar dari negara yang tergabung dalam Program Bebas Visa (Visa Waiver Program) kemungkinan tidak perlu mengikuti wawancara visa untuk masuk ke AS.

Namun, bagi pelancong dari negara yang tidak terdaftar dalam program tersebut dan tidak memiliki visa kunjungan yang masih berlaku, wajib mengajukan permohonan baru.

Proses pengajuan ini diperkirakan mencakup wawancara langsung serta pemeriksaan keamanan lanjutan, termasuk penelusuran akun media sosial dan pernyataan publik calon pemohon.

Langkah tersebut, menurut State Department, penting untuk memastikan standar keamanan tetap terjaga di tengah meningkatnya arus kedatangan wisatawan selama turnamen sepak bola terbesar dunia itu.


Larangan Bepergian dan Negara yang Terdampak

Kendati belum diumumkan negara mana saja yang akan menjadi prioritas penambahan staf, kebijakan ini tidak akan berlaku di semua wilayah.

Saat ini, AS masih menerapkan larangan perjalanan penuh terhadap 12 negara, antara lain Afganistan, Myanmar, Chad, Republik Kongo, Guinea Khatulistiwa, Eritrea, Haiti, Iran, Libya, Somalia, dan Sudan.

Dari daftar tersebut, hanya Iran yang telah memastikan tempat di Piala Dunia 2026, sementara Kongo dan Haiti masih berpeluang lolos.

Selain itu, terdapat tujuh negara lain yang izin visanya masih dibatasi sebagian, yaitu Burundi, Kuba, Laos, Sierra Leone, Togo, Turkmenistan, dan Venezuela, tak satu pun dari negara-negara tersebut menempati posisi kualifikasi untuk turnamen yang diikuti 48 tim tersebut.

 

Sumber: Inside world Football

Berita Terkait