Bola.com, Jakarta - Mantan bek kanan timnas Inggris, Gary Neville, kembali menjadi sorotan publik setelah kisah lamanya menolak menyanyikan lagu kebangsaan kembali mencuat. Kejadian itu terjadi saat Euro 1996 dan beberapa turnamen besar lain ketika Neville masih aktif bermain.
Kontroversi ini muncul kembali setelah pria berusia 50 tahun itu mengunggah video ke LinkedIn, menyalahkan “pria kulit putih paruh baya yang marah” sebagai pemicu perpecahan sosial di Inggris.
Pernyataannya juga mencakup ajakan untuk merefleksikan arti sebenarnya dari patriotisme, termasuk keputusan pribadinya pernah menurunkan bendera Union Jack dari proyek pengembangan di Manchester karena dianggap disalahgunakan secara negatif.
Reaksi publik tak terhindarkan. Banyak pihak mempertanyakan rasa cinta Neville terhadap Inggris, apalagi setelah video lama yang menunjukkan dirinya diam ketika “God Save The Queen” dikumandangkan kembali viral di media sosial.
Dalam penjelasannya, mantan pemain dengan 85 caps untuk Inggris itu mengaku tindakan tersebut awalnya dilakukan untuk memberi pelajaran kepada mantan Ketua FA, Geoff Thompson.
“Saya tidak menyanyikannya saat pertama kali bermain untuk Inggris. Sebagian karena saya berpikir, ‘Saya serius dengan pekerjaan saya dan saya tidak akan bernyanyi sebelum pertandingan,’” ujar Neville, dikutip dari Mirror Sport, sepertil dilansir Give Me Sport, Rabu (8/10/2025).
Tak Mau Disuruh-suruh
Neville juga mengungkapkan hubungannya dengan Geoff Thompson tak pernah akrab.
“Thompson hanya pernah berbicara sekali dengan saya. Apakah dia ingin membahas persiapan Piala Dunia? Tidak. Dia hanya ingin tahu mengapa saya tidak menyanyikan lagu kebangsaan. Saya tidak mau disuruh-suruh oleh orang-orang bersetelan jas,” tegasnya.
Tetap Tak Bernyanyi
Meski kemudian menyebut keputusan itu sebagai kesalahan besar, Neville tetap tak menyanyikan lagu kebangsaan bahkan di Piala Dunia 2006.
Dalam beberapa momen, ia terlihat menundukkan kepala saat rekan-rekannya bernyanyi bersama para suporter.
Neville membela timnas Inggris di empat turnamen besar sebelum pensiun dari level internasional pada Juni 2009. Karier klubnya berakhir di Manchester United pada Februari 2011, lalu sempat menjajal dunia kepelatihan bersama Valencia sebelum akhirnya fokus sebagai pundit sepak bola di Sky Sports. (Razaqa Roger Arif Ali)
Sumber: Give Me Sport