Bola.com, Jakarta - Real Madrid tampaknya sudah mulai menyiapkan langkah besar untuk bursa transfer musim panas 2026. Klub raksasa asal Spanyol itu, yang kini ditangani Xabi Alonso, berencana memperkuat lini tengah dengan memulangkan dua gelandang muda hasil binaan akademi mereka sendiri.
Meski saat ini Los Blancos masih fokus mengejar gelar di musim 2025/26, pihak manajemen menyadari bahwa sektor gelandang membutuhkan kedalaman baru.
Selama ini Aurelien Tchouameni menjadi jangkar utama di lini tengah, tapi ia nyaris tak memiliki pelapis alami.
Memang ada Eduardo Camavinga dan Arda Guler, tetapi keduanya memiliki karakter permainan berbeda dan tidak bisa sepenuhnya menggantikan peran sang gelandang Prancis.
Real Madrid berencana membawa pulang dua produk akademi yang tengah bersinar di luar Spanyol: Chema Andres dan Nico Paz.
Kedua pemain ini dianggap memiliki “DNA Madridista” dan, yang lebih menarik, biaya kepulangannya relatif murah karena klub masih memegang sebagian hak ekonomi mereka.
Nico Paz – Sentuhan Kreatif dari Italia
Sementara itu, Nico Paz, gelandang serang asal Argentina, tengah berkembang pesat di Serie A bersama Como 1907, di bawah asuhan Cesc Fabregas.
Pemain berusia 21 tahun ini menjadi motor serangan utama klub promosi tersebut dengan torehan 3 gol dan 3 assist dalam enam laga awal musim.
Laporan dari Diario AS menyebutkan Real Madrid telah memberi tahu Paz bahwa ia masuk dalam rencana besar klub untuk 2026, sehingga Como menolak tawaran dari Tottenham Hotspur pada musim panas lalu.
Selain berpotensi masuk skuad Argentina untuk Piala Dunia 2026, Paz dipandang sebagai penerus jangka panjang Dani Ceballos di Santiago Bernabeu.
Madrid memiliki klausul pembelian kembali senilai 9 juta euro, atau sekitar Rp170 miliar, nominal yang sangat terjangkau bagi pemain dengan kemampuan kreatif sekelasnya.
Chema Andres – Pilar Muda Stuttgart yang Matang Sebelum Waktunya
Nama Chema Andres tengah naik daun di Bundesliga bersama VfB Stuttgart. Gelandang bertahan berusia 20 tahun itu menembus tim utama musim ini dan langsung menjadi andalan pelatih Sebastian Hoeness.
Dengan akurasi umpan mencapai 94 persen, Chema dikenal sebagai pengatur tempo permainan dari lini dalam yang mampu menjaga keseimbangan tim.
Ia juga memiliki kemampuan merebut bola dan duel fisik yang solid—mirip dengan gaya bermain Rodrigo Bentancur.
Real Madrid sebelumnya melepas 50 persen hak kepemilikan Chema dengan nilai 3 juta euro, tapi masih memegang setengah lainnya.
Hal itulah yang membuat Los Blancos bisa memulangkannya dengan biaya hanya sekitar 10 juta euro, atau sekitar Rp190 miliar, harga yang tergolong murah untuk talenta sekelasnya.
Chema diproyeksikan sebagai pelapis ideal untuk Tchouaméni, sekaligus investasi jangka panjang dalam proyek pembaruan lini tengah Madrid.
Kembali ke Akar, Membangun Masa Depan
Langkah memulangkan Chema dan Paz mencerminkan filosofi baru Real Madrid di era Xabi Alonso: mengandalkan pemain muda yang memahami sistem dan budaya klub, sekaligus efisien secara finansial.
Setelah sukses dengan regenerasi lewat Bellingham, Camavinga, Guler, dan Tchouameni, kini giliran generasi akademi kembali diberi ruang.
Jika semua berjalan sesuai rencana, musim panas 2026 bisa menjadi titik penting lahirnya lini tengah baru Real Madrid, perpaduan kekuatan, kecerdasan taktik, dan kreativitas yang berakar dari rumah mereka sendiri, La Fabrica.
Sumber: The Sporting News