Zinedine Zidane Memahami Arti Kemenangan saat Berseragam Juventus

Legenda sepak bola Prancis, Zinedine Zidane, mengenang perjalanan kariernya bersama Juventus hingga keputusan besar pindah ke Real Madrid pada 2001.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 14 Oktober 2025, 15:30 WIB
Gelandang Juventus, Zinedine Zidane, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Verona pada laga Serie A di Stadion Delle Alpi, Turin, Minggu (26/11/2000). (EPA/Lobera)

Bola.com, Jakarta - Legenda sepak bola Prancis, Zinedine Zidane, mengenang perjalanan kariernya bersama Juventus hingga keputusan besar pindah ke Real Madrid pada 2001. Kisah itu ia bagikan saat menjadi pembicara tamu di ajang Festival dello Sport di Trento akhir pekan lalu.

Zidane, yang direkrut Juventus dari Bordeaux pada 1996, mengaku baru memahami arti kemenangan setelah berseragam Bianconeri.

Advertisement

“Di Prancis, kalah tandang masih bisa dimaklumi. Tapi di Juve, tidak pernah. Di sana saya belajar bahwa kami harus selalu menang,” ujar peraih Piala Dunia 1998 itu, seperti dikutip dari Football Italia, Senin (13/10/2025). 

Kenangan indah Zidane tak lepas dari sosok mantan presiden Juventus, Gianni Agnelli. Menurutnya, Agnelli adalah seorang gentleman sejati yang bahkan kerap menelepon dirinya selepas pertandingan hanya untuk memberikan pujian.

“Bayangkan, kami baru pulang jam empat pagi, tapi jam enam dia sudah menelpon dalam bahasa Prancis untuk memuji saya,” kata Zidane.

 

 


Alessandro Del Piero, Rekan Setim Paling Istimewa

1. Alessandro Del Piero - Selama 19 tahun membela Juventus dirinya mencetak 288 gol dari total 697 laga di semua ajang. Peraih capocannoniere atau top scorer tahun 2007 dan 2008 itu layak disebut sebagai kapten sejati bagi pasukan Zebra. (AFP/Giuseppe Cacace)

Selain itu, Zidane juga menyebut Alessandro Del Piero sebagai rekan setim paling istimewa selama lima tahun di Juventus.

“Alex luar biasa, salah satu yang terkuat yang pernah dimiliki Italia. Saya beruntung bisa bermain bersamanya,” ucap Zidane.

Ia juga menyebut nama lain seperti Christian Vieri dan Alen Boksic, namun menegaskan Del Piero memiliki sesuatu yang berbeda.

 

 


Alasan Pindah ke Real Madrid

5. Zinedine Zidane - Salah satu dari pesepak bola terbaik sepanjang sejarah ini mulai bersinar saat membela Juventus. Tahun 2001 dirinya memecahkan rekor menjadi pemain termahal dunia saat memutuskan hijrah ke Real Madrid dengan mahar 78 juta euro. (AFP/Gabriel Bouys)

Meski Juventus tampil perkasa di Italia, Zidane menilai kegagalan meraih Liga Champions di akhir 1990-an bukanlah hal yang sederhana.

“Liga Champions itu berat. Kami masuk dua kali ke final, tapi kalah di keduanya. Kalau klub ingin menang, harus ada banyak hal yang dipersiapkan,” ungkapnya.

Puncak perjalanannya bersama Juventus berakhir pada musim panas 2001 ketika memilih bergabung dengan Real Madrid. Zidane mengungkapkan kepindahan itu bermula dari momen unik bersama Florentino Perez.

“Kami berada di sebuah gala dinner di Munich. Florentino menulis di serbet, menanyakan apakah saya ingin ke Madrid. Saat itu saya berpikir, sekarang atau selamanya di Juve,” katanya.

Kepindahan tersebut terbukti tepat. Bersama Los Blancos, Zidane mencapai puncak kejayaan dengan trofi Liga Champions 2002, di mana ia mencetak gol ikonik ke gawang Bayer Leverkusen. Keputusan “sekarang atau tidak sama sekali” itu menjadi salah satu titik balik terbesar dalam sejarah kariernya. (Razaqa Roger Arif Ali)

Sumber: Football Italia

Berita Terkait