Arne Slot Belum Pernah Coba, Mac Allister Malah Moncer di Peran Ini Bersama Timnas Argentina

Bersama Timnas Argentina, Mac Allister buktikan kemampuannya di posisi yang tak pernah diembannya di Liverpool.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 17 Oktober 2025, 14:45 WIB
Di babak kedua, Liverpool berhasil memecah kebuntuan. Pada menit ke-52, Alexis Mac Allister mencetak gol keunggulan untuk The Reds. (Oli SCARFF/AFP)

Bola.com, Jakarta - Alexis Mac Allister menunjukkan performa gemilang bersama Timnas Argentina ketika dimainkan di posisi yang belum pernah ia tempati di bawah asuhan Arne Slot di Liverpool.

Gelandang berusia 26 tahun itu memang sempat mengalami masalah kebugaran sejak awal musim dan belum sepenuhnya tampil konsisten di "skuad baru" Liverpool.

Advertisement

Kendati tetap menjadi starter di sebagian besar laga sebelum jeda internasional Oktober, kondisinya belum mencapai level optimal karena hampir seluruh pramusim ia lewati akibat cedera.

Situasi lini tengah Liverpool pun menjadi sorotan. Rekrutan anyar di era Slot dinilai membuat keseimbangan tim terganggu, terutama karena hasil kurang memuaskan dalam beberapa pekan terakhir.

The Reds bahkan menelan tiga kekalahan beruntun di semua kompetisi jelang duel krusial melawan Manchester United. Dalam kondisi itu, performa impresif Mac Allister di level internasional memberi harapan baru.


Bersinar di Sayap Kiri Timnas Argentina

Diego Rossi mengontrol bola saat berada di bawah tekanan dari Alexis Mac Allister dari Timnas Argentina dalam pertandingan persahabatan internasional antara Puerto Riko dan Argentina di Stadion Chase pada 14 Oktober 2025 di Fort Lauderdale, Florida. (Megan Briggs/Getty Images via AFP)

Argentina mencatat kemenangan telak 6-0 atas Puerto Rico pada Rabu waktu setempat. Dalam laga tersebut, Mac Allister tampil menonjol dengan mencetak dua gol.

Menariknya, pelatih Timnas Argentina, Lionel Scaloni, menurunkannya di posisi sayap kiri dalam formasi klasik 4-4-2, sementara Giovanni Lo Celso dan Rodrigo De Paul menempati sektor tengah.

Eksperimen serupa juga dilakukan Timnas Prancis. Dalam sistem 4-4-2, Hugo Ekitike tampil cemerlang saat berduet dengan Kylian Mbappe untuk membawa Les Bleus menang 3-0 atas Azerbaijan di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa.

Sejak bergabung dengan Liverpool pada 2023 lewat transfer senilai 35 juta paun dari Brighton, Mac Allister telah tampil 104 kali di semua ajang. Namun, ia belum pernah dimainkan di luar posisi gelandang tengah.


Manfaatkan Fleksibilitas

Selebrasi gelandang Liverpool, Alexis Mac Allister setelah mencetak gol penyeimbang 1-1 ke gawang Manchester City melalui eksekusi penalti pada laga pekan ke-28 Premier League 2023/2024 di Anfield Stadium, Liverpool, Minggu (10/3/2024). (AP Photo/Jon Super)

Mac Allister memang dikenal paling cocok bermain di area sentral. Bahkan, legenda klub, Steven Gerrard, pernah menyebut Mac Allister sebagai satu di antara gelandang terbaik dunia saat ini, sejajar dengan Vitinha (PSG) dan Rodri (Manchester City).

Meski begitu, data mencatat Mac Allister telah 22 kali bermain sebagai gelandang kiri sepanjang kariernya, dengan torehan lima gol dan satu assist. Ia juga tiga kali turun di posisi sayap kiri dan sempat mencetak satu gol.

Rekam jejak tersebut menunjukkan fleksibilitas yang bisa dimanfaatkan, meski secara profil ia bukan tipe winger murni untuk Premier League.

Kinerja Mac Allister di posisi baru itu membuka peluang bagi Arne Slot untuk melakukan penyesuaian formasi di Liverpool.

Dengan dua pemain kunci, Mac Allister dan Ekitike, tampil impresif dalam pola 4-4-2 bersama tim nasional masing-masing, bukan tak mungkin sang pelatih mempertimbangkan formasi serupa di Anfield.


Slot Ubah taktik Liverpool?

Pelatih Liverpool, Arne Slot, memberikan instruksi kepada para pemainnya dalam pertandingan Liga Champions melawan Liverpool di Stadion Ali Sami Yen, Istanbul, Turki, Rabu, 1 Oktober 2025. (AP Photo/Francisco Seco)

Sejauh ini, sistem yang digunakan Slot belum mampu menghasilkan performa seperti musim lalu. Pendekatan menyerang yang ia terapkan membuat Liverpool terlihat lebih terbuka dan rentan di lini belakang.

Beberapa kali, Slot memang mencoba menurunkan dua penyerang ketika tim sedang mengejar gol, dan hasilnya cukup efektif, tetapi secara keseluruhan pertahanan masih mudah ditembus.

Formasi 4-4-2 dinilai bisa memberikan keseimbangan baru, dengan Ryan Gravenberch dan satu gelandang lain menjaga stabilitas di depan lini pertahanan tanpa mengurangi daya serang tim.

Selain itu, Mohamed Salah tampil menonjol di posisi berbeda saat jeda internasional, memberi sinyal bahwa fleksibilitas skuad bisa menjadi kunci bagi Liverpool untuk bangkit dari tren negatif.

 

Sumber: TBR Football

Berita Terkait