Bola.com, Jakarta - Komisi Anti-Korupsi Malaysia atau yang dikenal dengan Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM) siap turun tangan melakukan investigasi terhadap skandal pemalsuan dokumen yang melihatkan tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia.
SPRM menegaskan pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk membuka dokumen investigasi apabila ditemukan unsur-unsur yang mencurigakan terkait sejumlah dokumen para pemain naturalisasi tersebut.
Ketua Komisioner SPRM, Tan Sri Azam Baki, mengakui pihaknya sudah mendapatkan penjelasan dari Federasi Sepak bola Malaysia (FAM) terkait persoalan ini. Pihaknya siap turun tangan untuk ikut memeriksa jika ada temuan mencurigakan.
“SPRM telah menerima penjelasan dari FAM dan menemukan hal tersebut terkait dengan masalah pengajuan dokumen kepada FIFA. Namun, jika setelah proses banding terdapat unsur yang mencurigakan, SPRM akan memeriksa kembali masalah tersebut,” katanya dikutip dari Berita Harian.
Hormati Proses Hukum
Meskipun demikian, Azam menegaskan SPRM tetap menghormati proses hukum yang berlaku antara FAM dengan FIFA, termasuk yang melibatkan skorsing terhadap Sekjen FAM, Datuk Noor Azman Rahman.
Saat ini, kata Azam, Komisi Anti-Korupsi Malaysia itu tengah menanti proses banding yang ditempuh FAM. Pihaknya tidak akan ikut campur sampai prosedur pembelaan ini menghasilkan keputusan.
“Untuk saat ini, SPRM menyerahkan sepenuhnya kepada FIFA untuk mempertimbangkan banding yang diajukan oleh FAM terkait keputusan tersebut,” kata Tan Sri Azam Baki.
“Kami akan menunggu hasil banding ke FIFA dan untuk saat ini, SPRM tidak akan ikut campur selama masih dalam ranah teknis antara kedua belah pihak,” lanjut lelaki yang telah menjadi Ketua Komisioner SPRM sejak 2020 tersebut.
Sekjen FAM Diskorsing
Terbaru, skandal pemalsuan dokumen pemain naturalisasi Timnas Malaysia ini kembali menghasilkan pihak baru. Sekjen FAM, Noor Azman Rahman, mendapatkan skorsing dari pihak federasi selama proses investigasi.
Wakil Presiden FAM, Datuk S Sivasundaram, mengonfirmasi Noor Azman telah dinonaktifkan dari jabatannya sejak Jumat (17/10/2025). Tujuannya agar pekerjaan badan investigasi bisa berjalan independen.
“Sehubungan dengan kasus FIFA, Sekretaris Jenderal FAM telah diskors efektif mulai hari ini. Skorsing ini bertujuan untuk memungkinkan badan independen melakukan investigasi lebih lanjut mengenai masalah ini,” kata Sivasundaram.
Selain penyelidikan terhadap FAM, Komite Anti-Korupsi Malaysia juga mempertimbangkan konfirmasi dari Kementerian Dalam Negeri (KDN) terkait status tujuh pemain naturalisasi skuad Harimau Malaya yang menjadi penyebab kekeliruan dan sanksi FIFA tersebut.