Bola.com, Jakarta - Mantan bek Timnas Inggris, Micah Richards, menyoroti performa tiga pemain Liverpool, Conor Bradley, Milos Kerkez, dan Alexander Isak, setelah The Reds tumbang 1–2 dari Manchester United di Anfield, Minggu (19-10-2025).
Ia menilai ketiganya tampil jauh di bawah standar dan sekadar "seperti bayangan dari pemain hebat yang mereka tunjukkan musim lalu".
Liverpool sempat menyamakan skor lewat Cody Gakpo pada menit ke-78 setelah gol cepat Bryan Mbeumo di awal laga. Namun, harapan tuan rumah sirna ketika sundulan keras Harry Maguire di menit ke-84 memastikan kemenangan MU, kemenangan pertama mereka di Anfield sejak 2016.
Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Liverpool menjadi empat kekalahan beruntun di semua ajang, sekaligus membuat mereka turun ke posisi keempat klasemen Premier League, tertinggal empat poin dari pemuncak sementara, Arsenal.
Sementara itu, kemenangan bersejarah tersebut mengangkat posisi Setan Merah ke peringkat kesembilan dan menandai dua kemenangan liga beruntun pertama di era Ruben Amorim.
Penurunan Performa Sayap
Dalam podcast "The Rest Is Football", Richards mengaku heran melihat penurunan performa dua bek sayap Liverpool.
'Liverpool saat ini benar-benar tidak berjalan sebagaimana mestinya," ujarnya.
"Kerkez terlihat seperti bayangan dirinya sendiri dibanding saat masih di Bournemouth musim lalu."
Richards juga menilai Conor Bradley mengalami kemunduran drastis.
"Saya melihat Bradley musim lalu ketika menggantikan Trent (Alexander-Arnold). Setiap kali dimainkan, dia tampil luar biasa, energik, tangguh dalam duel satu lawan satu, dan fans Liverpool sangat menyukainya," ujar Richards.
"Saya juga menontonnya bersama Irlandia Utara melawan Slovakia, dia luar biasa, memimpin tim, bertahan, menyerang, benar-benar tampil sebagai kapten. Tapi, musim ini, di Liverpool, dia seperti kehilangan jati diri. Saat maju ke depan, dia terlihat ragu, seolah-olah berpikir 'saya harus segera mengoper bola', padahal dia bisa melakukan lebih dari itu," ulasnya.
Kritik untuk Bradley dan Kerkez
Richards menambahkan bahwa Bradley tampak bermain dengan rasa tidak percaya diri.
"Dia bermain terlalu berhati-hati. Saya pernah berada di posisi itu, ketika merasa hanya pelengkap di antara pemain-pemain yang lebih hebat," katanya.
"Yang harus dia sadari adalah, dia bukan pengganti Trent karena tidak ada yang bisa menggantikannya. Trent itu pemain satu dari sejuta. Tapi, dengan gaya bermain Liverpool, Bradley tetap bisa efektif jika berani maju dan memanfaatkan momen," ujarnya.
Menurut Richards, Bradley punya kemampuan untuk bangkit, tetapi saat ini perlu membuktikan diri.
"Saya yakin dia bisa memperbaikinya. Tapi, kalau sampai posisi dia diambil alih oleh gelandang yang dimainkan sebagai bek kanan maka dia memang harus berbuat lebih banyak," katanya.
Isak Juga Jadi Sorotan
Selain dua bek muda itu, Richards menyoroti performa Alexander Isak yang baru mencetak satu gol dari tujuh laga sejak bergabung dengan Liverpool.
"Kalau klub sudah mengeluarkan lebih dari 100 juta paun untuk (Florian) Wirtz dan Isak, mereka seharusnya langsung siap tampil," kata Richards.
"Kita bisa maklum kalau Wirtz butuh waktu adaptasi karena datang dari liga berbeda, tapi Isak tampil seperti bayangan dirinya sendiri," lanjutnya.
Richards menyinggung kondisi Isak yang belum bugar penuh setelah drama transfer musim panas.
"Slot sempat bilang di konferensi pers bahwa kita akan melihat Isak yang sesungguhnya karena dia sudah fit. Tapi, peluang yang dia miliki di laga melawan United, kalau masih di Newcastle, dia pasti mencetak gol dari situ," tuturnya.
Salah Tak Luput dari Kritik
Sementara itu, performa Mohamed Salah juga menjadi perhatian setelah tampil minim kontribusi dan akhirnya digantikan menjelang akhir laga. Sang penyerang Mesir kini sudah lima laga tanpa gol.
Richards menilai keputusan Arne Slot menarik Salah keluar adalah langkah yang tepat.
"Pada akhirnya, pelatih harus melakukan yang terbaik untuk tim," ujarnya.
"Tidak ada pemain yang lebih besar dari klub, dan Mo selalu menjadi pemain yang mengutamakan tim."
"Sekarang dia bukan Salah yang kita kenal dalam beberapa tahun terakhir. Biasanya, peluang seperti yang dia ambil dengan sisi luar kaki itu akan melengkung ke pojok gawang. Jadi, saya tidak masalah dengan keputusan pelatih menggantinya," kata Micah lagi.
Sumber: Metro