Respons Erick Thohir soal Ancaman IOC ke Indonesia Imbas Penolakan Atlet Israel: Kami Paham Konsekuensinya

Menpora RI Erick Thohir memberikan pernyataan resmi menanggapi IOC soal pesenam asal Israel

BolaCom | Hery KurniawanDiterbitkan 23 Oktober 2025, 11:45 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Erick Thohir berbicara kepada awak media di kantor Kemenpora RI, Selasa (23/9/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi).

Bola.com, Jakarta - Menpora RI Erick Thohir mengeluarkan pernyataan resmi. Erick menanggapi pernyataan keras dari International Olympic Committee (IOC) mengenai penolakan Indonesia terhadap para pesenam Israel untuk berlaga di Jakarta Gymnastics 2025.

Diketahui para delegasi senam Israel batal bertanding di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 yang berlangsung di Indonesia Arena, Jakarta, pada 19-25 Oktober 2025. Pemerintah Indonesia tidak mengeluarkan visa sehingga mereka tidak bisa hadir di Jakarta.

Advertisement

Keputusan tidak memberikan visa kepada atlet Israel datang setelah adanya gelombang penolakan dari organisasi masyarakat dan keagamaan di Tanah Air. Delegasi Israel sempat melayangkan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), tetapi mendapatkan penolakan.

IOC pun memberikan keputusan berat untuk Indonesia. Indonesia terancam tidak bisa menjadi tuan rumah ajang olahraga internasional lain jika tidak bisa memberikan jaminan kepada seluruh atlet peserta. 

 


Sesuai UUD 1945

Menpora Erick Thohir

Erick Thohir membeberkan alasan mengapa Indonesia menolak delegasi Israel di Jakarta Gymnastics 2025. Menurut Erick, pihaknya ingin menjaga keamanan dan ketertiban umum.

Selain itu, langkah penolakan delegasi Israel untuk datang dan berlaga di Jakarta Gymnastics 2025 juga sesuai dengan prinsip UUD 1945. 

"Kami di Kemenpora, sebagai wakil Pemerintah Indonesia, berpegang pada prinsip untuk menjaga keamanan, ketertiban umum dan kepentingan publik dalam setiap penyelenggaraan event internasional. Langkah ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip ini juga berdasarkan UUD 1945 yang menghormati keamananan dan ketertiban umum dan juga kewajiban Pemerintah Negara Indonesia untuk melaksanakan ketertiban dunia," ujar Erick Thohir, Kamis (23/10/2025).


Konsekusensi

Jumpa pers Menpora Erick Thohir soal anggaran SEA Games 2025 (Liputan6.com/Thomas)

Erick Thohir sadar dengan konsekuensi penolakan Indonesia terhadap delegasi Israel di Jakarta Gymnastics 2025. Erick lebih memilih untuk fokus menyiapkan cetak biru olahraga di Tanah Air.

"Atas dasar itu, Indonesia mengambil langkah untuk menghindari kedatangan delegasi Israel pada Gymnastics World Championships. Kami memahami bahwa keputusan ini membawa konsekuensi, di mana selama Indonesia tidak dapat menerima kehadiran Israel, IOC memutuskan bahwa Indonesia tidak dapat menjadi tuan rumah kejuaraan dunia, event Olimpiade, Youth Olympic Games, dan kegiatan lain di bawah payung Olimpiade," jelas Erick.

"Kemenpora dan Pemerintah tetap berkomitmen mempersiapkan blueprint pembangunan olahraga nasional, termasuk penguatan 17 cabang olahraga unggulan serta pembangunan pusat latihan tim nasional. Indonesia akan terus berperan aktif dalam berbagai ajang olahraga di tingkat Asia Tenggara, Asia, maupun dunia, sehingga olahraga Indonesia dapat menjadi duta dan cerminan kedigdayaan bangsa di mata dunia," imbuh mantan menteri BUMN itu. 

Berita Terkait