Bukan Kebetulan, Dominasi Bola Mati Arsenal Sudah Direncanakan Mikel Arteta Satu Dekade Silam

Mikel Arteta membeberkan rahasia kehebatan Arsenal dari bola mati.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 25 Oktober 2025, 12:30 WIB
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta menyapa suporter pada lanjutan Premier League antara Arsenal vs Newcastle di Emirates, 18 Mei 2025. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)

Bola.com, Jakarta - Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengungkapkan bahwa keunggulan timnya dalam mencetak gol dari situasi bola mati bukanlah hasil kebetulan. Menurutnya, kemampuan itu sudah dirancang sejak satu dekade lalu.

Sejak awal musim lalu, Arsenal tercatat sebagai tim paling produktif di Eropa dari skema bola mati dengan total 23 gol.

Advertisement

Dominasi mereka di Premier League bahkan lebih mencolok lagi, 37 gol dari sepak pojok, unggul 16 gol dari tim mana pun di liga selama periode yang sama.

Menjelang laga melawan Crystal Palace di Emirates Stadium, Minggu (26-10-2025) malam WIB, Arsenal berada di puncak klasemen dan baru saja memperpanjang catatan sempurna mereka di Eropa setelah menghajar Atletico Madrid 4-0 pada pertengahan pekan.

Ketika ditanya kapan pertama kali ia menyadari pentingnya bola mati dalam filosofi permainannya, Arteta menjawab dengan tegas.

"Sepuluh tahun lalu. Saya belum di sini saat itu, tapi 10 tahun lalu saya sudah mengatakan 'hal ini sangat penting untuk dikembangkan.' Sejak itu, saya mulai memiliki visi, mencoba membangun metode, dan berusaha dikelilingi oleh orang-orang terbaik untuk mewujudkannya," ujarnya.


Belajar dari yang Terbaik

Mikel Arteta memberikan instruksi pada skuad Arsenal di laga lawan Manchester City di pekan kelima Liga Inggris 2025/26 di Emirates Stadium, Minggu (21/09/2025). (AP Photo/Kin Cheung)

Arteta mulai mempelajari pendekatan tersebut ketika menjalani lisensi kepelatihan pada musim 2015/16, musim terakhirnya sebagai pemain Arsenal.

Setelah gantung sepatu, ia bergabung dengan Manchester City sebagai asisten Pep Guardiola. Di sana pula ia bertemu dengan Nicolas Jover, sosok yang kemudian menjadi pelatih spesialis bola mati Arsenal sejak 2021, setelah bekerja di Brentford.

Arteta mengakui bahwa pengalaman bekerja di bawah Pep Guardiola menjadi momen penting dalam membentuk cara pandangnya terhadap detail permainan.

"Saya ke City dengan pelatih terbaik di dunia, dan saya bisa melihat area mana yang bisa ditingkatkan," katanya.

"Saat itu saya menyadari bahwa saya sendiri bukan orang terbaik untuk mengelola aspek tersebut. Jadi, jika saya bukan orang terbaik di dunia dalam hal itu, berarti ada cara untuk memperbaikinya. Dan kami bisa langsung melihat hasilnya setelah itu," lanjut Arteta.


Tak Terobsesi

Manajer Arsenal, Mikel Arteta, meski tampil di kandang sendiri, menilai bukan hal mudah untuk mengalahkan Atletico Madrid. (HENRY NICHOLLS/AFP)

Namun, pelatih asal Spanyol ity menegaskan bahwa obsesinya tidak hanya terbatas pada skema bola mati. Ia menaruh perhatian besar pada semua aspek permainan.

"Saya bukan hanya terobsesi pada hal itu," tegasnya.

"Saya juga fokus pada pertahanan, transisi, bagaimana menghadapi situasi kacau, serangan posisi, hingga menghadapi blok rendah. Saya ingin tim ini menjadi yang terbaik dalam setiap situasi."

"Itulah dorongan saya, selalu mencari cara agar tim terus berkembang agar para pemain bisa tampil lebih tidak terduga dan terutama lebih efisien," tuturnya. 

Menjelang pertandingan melawan Crystal Palace, Arsenal berpotensi kehilangan Gabriel Magalhees. Bek asal Brasil itu mengalami masalah otot yang membuatnya absen dalam sesi latihan setelah kemenangan atas Atletico Madrid, Selasa lalu.

 

Sumber: ESPN

Berita Terkait