MU Akhirnya Temukan Momentum setelah Menekuk Brighton

Tiga kemenangan beruntun, MU akhirnya punya momentum di era Ruben Amorim.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 26 Oktober 2025, 20:00 WIB
Matheus Cunha dari Manchester United merayakan gol dalam pertandingan Premier League melawan Brighton di Manchester, Inggris, Sabtu, 25 Oktober 2025. (AP Photo/Dave Thompson)

Bola.com, Jakarta - Ruben Amorim tampaknya mulai melihat titik terang dalam perjalanannya bersama Manchester United. Setelah mengaku bahwa timnya belum punya momentum, kini pelatih asal Portugal itu bisa sedikit tersenyum.

Kemenangan 4-2 atas Brighton, Sabtu malam, menjadi yang ketiga beruntun di Premier League, setelah menumbangkan Sunderland dan Liverpool.

Advertisement

Dua gol Bryan Mbeumo serta masing-masing satu dari Matheus Cunha dan Casemiro memastikan tiga poin penting di Old Trafford. Namun seperti biasa, kemenangan United tidak datang dengan mudah.

Setelah unggul 3-0, Setan Merah sempat dibuat tegang ketika Brighton mampu memperkecil ketertinggalan menjadi 3-2.

Barulah gol kedua Mbeumo di masa tambahan waktu menuntaskan laga dan mengunci kemenangan pertama tiga kali beruntun di liga sejak Februari 2024.

"Yang paling penting bukan hanya hasil, tapi juga performa," kata Amorim setelah laga.

"Kami harus memainkan pertandingan yang berbeda di setiap momen. Kami sempat menderita di akhir laga, tapi ini Manchester United, selalu ada sedikit penderitaan. Namun, saya rasa kami pantas menang melawan tim yang sangat bagus," lanjutnya.


Taktik Berbuah Hasil

Selebrasi Matheus Cunha dalam laga Premier League antara Manchester United vs Brighton, Sabtu (25/10/2025). (Martin Rickett/PA via AP)

Awal musim yang sulit sempat membuat kemampuan Amorim diragukan, tetapi dua kemenangan beruntun atas Liverpool dan Brighton menjadi pembuktian.

Pelatih berusia 40 tahun itu menerapkan pendekatan agresif dengan meminta Luke Shaw dan Matthijs de Ligt mengikuti pergerakan para penyerang Brighton, Georginio Rutter dan Danny Welbeck, yang sering turun ke tengah.

Pendekatan itu membuka ruang di belakang, tetapi justru menghasilkan gol pertama MU lewat Matheus Cunha, gol perdananya sejak bergabung dari Wolves.

Gol kedua pun lahir dari pressing tinggi serupa ketika Shaw merebut bola dari Rutter, lalu Casemiro melepaskan tembakan yang berbelok setelah membentur Yasin Ayari.

"Itu memang rencana kami," kata Amorim.

"Kalau kami punya Harry Maguire, kami bisa bertahan lebih dalam. Tapi, dengan pemain seperti De Ligt dan Shaw, kami bisa menekan lebih tinggi," katanya lagi.


Kecerdikan Taktik

Pelatih kepala Manchester United asal Portugal, Ruben Amorim, memberi isyarat selama pertandingan Premier League Inggris antara Manchester United dan Brighton and Hove Albion di Old Trafford, Manchester, Inggris barat laut, pada 25 Oktober 2025. (Oli SCARFF/AFP)

Strategi Amorim bukan hanya menunjukkan kecerdikan taktiknya, tetapi juga keberhasilan tim rekrutmen klub.

Masalah utama MU musim lalu adalah ketajaman di lini depan, dan kedatangan Cunha, Mbeumo, serta Benjamin Sesko di musim panas terbukti membawa perubahan.

Setelah Casemiro membuat skor menjadi 2-0, Mbeumo menambah keunggulan dengan sepakan rendah yang menembus kaki bek Brighton.

Namun, setelah Casemiro ditarik keluar, Brighton mulai mengambil alih permainan dan mencetak dua gol lewat tendangan bebas Danny Welbeck serta sundulan Charalampos Kostoulas.

Gol kedua Mbeumo di masa injury time akhirnya memastikan kemenangan Setan Merah dan menghapus ketegangan.

"Kalau kami bisa merebut bola di area tinggi, kami punya pemain-pemain depan yang luar biasa, mereka hanya butuh satu peluang," ujar Amorim.


Momentum yang Mulai Terbentuk

Selebrasi Bryan Mbeumo dalam laga Premier League antara Manchester United vs Brighton, Sabtu (25/10/2025). (AP Photo/Dave Thompson)

Manajer Brighton, Fabian Hurzeler, mengakui perbedaan besar antara laga ini dan kemenangan timnya di Old Trafford Januari lalu.

"Mereka menekan dengan lebih intens dan lebih rapat. Kualitas individu mereka juga lebih baik, uang yang mereka keluarkan terlihat terbayar," kata Hurzeler.

Kemenangan ini terasa istimewa bagi Amorim. Selain berhasil menambah daftar tim kuat yang berhasil ia kalahkan, setelah hanya bisa menang atas Everton, Fulham, dan Aston Villa, MU kini naik ke posisi empat besar, posisi yang belum pernah mereka capai sejak Amorim datang hampir setahun lalu.

"Saya rasa performa hari ini lebih komplet," ujar Amorim.

"Anda bisa mengatakan apa saja tentang laga melawan Liverpool, tapi mereka tidak pantas kalah. Kami pantas menang, tapi mereka juga pantas sesuatu. Hari ini kami melakukan segalanya: menguasai bola, menciptakan peluang, bertahan tinggi, dan bertahan rendah. Ini performa yang lengkap," imbuhnya.

Dan kali ini, MU benar-benar punya momentum untuk dibangun.

 

Sumber: ESPN

Berita Terkait