5 Negara Favorit Juara Piala Dunia 2026: Argentina Tetap Menakutkan

Berikut ini 5 negara yang difavoritkan jadi juara Piala Dunia 2026.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 28 Oktober 2025, 20:45 WIB
Logo Piala Dunia 2026. (FIFA)

Bola.com, Jakarta - Piala Dunia 2026 sudah semakin dekat, alias tinggal delapan bulan lagi. Sebanyak 28 tim sudah memastikan tiket ke turnamen yang akan berlangsung di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko tersebut.  

Piala Dunia 2026 akan berbeda karena diikuti 48 negara. Ini akan menjadi turnamen terbesar dan paling ambisius sepanjang sejarah Piala Dunia. 

Advertisement

Ada beberapa negara yang akan mencatatkan debut di Piala Dunia 2026, yaitu Cape Verde, Yordania, dan Uzbekistan. 

Meskipun belum semua slot peserta Piala Dunia 2026 terisisi, banyak pengamat sudah memilih tim-tim yang punya peluang besar jadi juara. 

Berikut ini 5 negara yang difavoritkan jadi juara Piala Dunia 2026. 


1. Argentina

Lionel Messi dkk pun lolos ke babak semifinal untuk menantang Kroasia yang sebelumnya juga lolos berkat kemenangan lewat adu penalti atas Brasil. (AP/Francisco Seco)

Tidak ada keraguan tentang dua pilihan teratas. Dimulai dengan sang juara bertahan, yang bulan lalu menutup kualifikasi Piala Dunia zona CONMEBOL di puncak klasemen.

Berkat skuad mereka yang dipenuhi pemain kelas dunia serta kebangkitan bintang-bintang muda, Argentina berada di jalur yang tepat dan tampak sangat siap untuk mempertahankan gelar.

Dan inilah bagian paling menakutkan tentang Argentina. Mereka bahkan tidak membutuhkan Lionel Messi. Pelatih Argentina, Lionel Scaloni, memiliki sebuah tim yang sangat kompak, sekelompok pemain yang saling memahami dan menguasai sistem permainan dengan sangat baik, sehingga sangat sulit untuk menembus pertahanan mereka.

Komponen lainnya adalah para pemain berpengalaman kini bermain di level terbaik sepanjang karier mereka. Dari Cristian Romero (Tottenham) hingga Enzo Fernandez (Chelsea), banyak pemimpin di tim yang sedang berada di puncak performa.

Lautaro Martinez, yang masih berusia 28 tahun, tetap menjadi salah satu penyerang terbaik di Eropa, sementara Julian Álvarez kini menempati posisi pencetak gol terbanyak kedua di La Liga, tepat di bawah Kylian Mbappe.

Bintang-bintang muda seperti Nico Paz (Como), Franco Mastantuono (Real Madrid, 18 tahun), dan Giuliano Simeone (rekan setim Álvarez di Atlético de Madrid) juga menawarkan prospek yang sangat menjanjikan.

Kita belum tahu apakah Messi akan ambil bagian dalam Piala Dunia tahun depan. Semua indikasi menunjukkan bahwa ia akan bermain, namun belum ada konfirmasi resmi.

Terlepas dari faktor nostalgia, keterlibatan Messi kali ini hanyalah “hiasan emas di atas kue”, bukan kebutuhan mutlak. Tentu saja, Argentina lebih kuat dengan kehadiran kapten tercintanya yang kini bermain untuk Inter Miami. Namun, pengingat terbesarnya adalah kunci kesuksesan Argentina tahun depan terutama ada pada Lionel Scaloni dan filosofi tangguh yang ia bangun untuk tim ini.   


2. Spanyol

Pemain Spanyol, Yeremy Pino (tengah), menerima ucapan selamat setelah mencetak gol pembuka bagi timnya dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Spanyol dan Georgia di Stadion Manuel Martinez Valero, Elche, Spanyol, Minggu (12-10-2025) dini hari WIB. (Foto AP/Alberto Saiz)

Sekali lagi, ini adalah pilihan yang sama sekali tidak mengejutkan. Spanyol, sang juara Eropa, terus menunjukkan perkembangan pesat, dengan satu-satunya noda terbaru hanyalah kekalahan lewat adu penalti dari Portugal di final Nations League.

Setelah menghancurkan Bulgaria 4-0 di jeda internasional kali ini, tim asuhan Luis de la Fuente mencatatkan rekor sempurna di kualifikasi Piala Dunia. Mereka mencetak 15 gol, tanpa kebobolan satu pun. Seperti Argentina, mereka memiliki kedalaman skuad dan pemahaman taktis yang luar biasa kuat.

Semua ini terjadi meski mereka dilanda banyak cedera, termasuk Lamine Yamal, Rodri, Nico Williams, Gavi, Dean Huijsen, dan Ferran Torres. Namun, kedalaman skuad Spanyol begitu kaya sehingga jalan menuju kesuksesan hampir tidak terganggu.

Setiap posisi terisi dengan baik: dari duo Arsenal, Mikel Merino (yang sedang berada di performa terbaik kariernya) dan Martín Zubimendi, hingga mantan rekan mereka di Real Sociedad, Mikel Oyarzabal.  Spanyol memiliki komposisi ideal untuk sukses.

Lebih dari itu, mereka memiliki gelandang terbaik di dunia, Pedri, sang arsitek permainan. Ia hanya bermain 66 menit melawan Bulgaria, tetapi dalam waktu sesingkat itu, ia benar-benar “melukis” permainan sepak bola, 

Pedri membuat lebih dari 100 umpan dan meninggalkan lapangan disambut standing ovation. Ini adalah tim yang lapar penguasaan bola, tetapi sesuai tuntutan sepak bola modern, kini mereka juga menekankan efektivitas, sehingga setiap umpan memiliki tujuan jelas.

Spanyol sejajar dengan Argentina sebagai favorit utama Piala Dunia. Laga Finalissima (di mana juara CONMEBOL akan menghadapi juara UEFA) mungkin bisa memberi gambaran siapa yang lebih unggul. 


3. Inggris

Pemain Timnas Inggris merayakan kemenangan atas Latvia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa yang berlangsung di Daugava Stadium, Riga, Latvia, Rabu (15/10/2025) dini hari WIB. Inggris menang 5-0 di markas Latvia dan menjadi tim pertama yang lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 dari Benua Biru. (Gints Ivuskans / AFP)

Berkat dominasi berkelanjutan Premier League dan para bintang Inggris yang terus bersinar di Eropa, kekayaan talenta yang dimiliki Thomas Tuchel hampir terasa berlebihan.

The Three Lions kini memiliki skuad yang dalam, bertalenta, seimbang, dan ambisius. Namun yang mereka belum punya adalah gelar Piala Dunia atau trofi besar sejak 1966. Apakah itu bisa berubah musim panas tahun depan?

Setelah kerja keras mantan manajer Sir Gareth Southgate, di bawah kepemimpinannya Inggris menemukan identitas dan perubahan budaya yang membawa mereka ke semifinal Piala Dunia 2018, perempat final 2022, dan dua final Euro (2020 & 2024). Kini The Three Lions semakin haus akan trofi besar.

Sejauh ini segalanya berjalan baik di bawah Tuchel. Inggris menjadi tim Eropa pertama yang memastikan tiket ke Piala Dunia berkat rekor sempurna di kualifikasi, termasuk kemenangan 5-0 atas Latvia pada Selasa malam.

Dalam babak grup, Inggris memenangkan semua pertandingan, mencetak 18 gol, dan tidak kebobolan sama sekali.

Mereka memiliki salah satu striker terbaik di dunia, Harry Kane, serta deretan bintang menyerang seperti Bukayo Saka, Marcus Rashford, dan Morgan Rogers. Di lini tengah, Declan Rice menjadi salah satu gelandang paling komplet dalam sepak bola modern.

Di lini belakang, Marc Guehi, John Stones, dan Ezri Konsa menunjukkan kepemimpinan dan kekompakan, sementara Jordan Pickford mungkin akan dikenang sebagai salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Inggris.

Begitu dalamnya skuad ini hingga muncul perdebatan apakah pemain seperti Cole Palmer, Phil Foden, dan bahkan Jude Bellingham akan mendapat tempat di starting lineup saat ini. Itulah level kedalaman yang dimiliki Inggris.

 


4. Prancis

Penyerang Prancis #10, Kylian Mbappe (tengah), dipeluk oleh penyerang Prancis #09, Hugo Ekitike (atas), bek Prancis #22, Theo Hernandez (kanan), dan penyerang Prancis #07, Kingsley Coman (kiri), saat merayakan gol pertama Prancis dalam pertandingan kualifikasi Grup D Piala Dunia 2026 antara Prancis dan Azerbaijan di Stadion Parc des Princes, Paris, pada 10 Oktober 2025. (FRANCK FIFE/AFP)

Prancis selalu tampil dan memberikan hasil. Itu sudah menjadi bagian dari DNA mereka.

Baru-baru ini, Les Bleus ditahan imbang oleh Islandia dalam kualifikasi Piala Dunia, sehingga catatan sempurna mereka berakhir. Mereka kini membutuhkan kemenangan atas Ukraina bulan depan untuk memastikan tiket ke Piala Dunia tahun depan.

Namun, hal ini bukan masalah besar karena dengan bermain di kandang sendiri melawan Ukraina, Prancis seharusnya bisa mengamankan tempatnya pada November nanti.

Masalah cedera juga sempat menghantui, termasuk Kylian Mbappe, yang harus meninggalkan pemusatan latihan setelah mengalami cedera pergelangan kaki dalam kemenangan 3-0 atas Azerbaijan.

Saat melawan Islandia, mereka juga kehilangan beberapa pemain penting seperti Ousmane Dembele serta dua rekannya di PSG, Desire Doue dan Bradley Barcola. Sementara Aurelien Tchouameni, rekan setim Mbappe di Real Madrid, absen karena skorsing.

Namun sekali lagi, seperti Spanyol dan Inggris, skuad Didier Deschamps tetap sangat dalam, berbahaya, dan terus menunjukkan diri sebagai penantang utama berkat para pemain yang sedang dalam performa puncak.

Contohnya, Jean-Philippe Mateta (Crystal Palace) mencetak gol pertamanya untuk tim nasional pada Senin lalu, sementara Michael Olise (Bayern Munchen), Christopher Nkunku (Milan), dan Hugo Ekitike (Liverpool) menunjukkan betapa mematikan lini serang Prancis bisa menjadi.

Di lini belakang, duet William Saliba (Arsenal) dan Dayot Upamecano (Bayern Munchen) merupakan kombinasi bek tengah yang nyaris tak tertembus ketika sedang dalam performa terbaik.

Masalah bagi Prancis adalah bahwa, meski mereka memiliki kekuatan ofensif luar biasa, mereka juga sering memberi peluang kepada lawan.

 


5. Maroko

Kemenangan ini disambut gegap gempita oleh pendukung Timnas Maroko yang menyaksikan langsung laga di Estadio Nacional Julio Martinez Pradanos, Santiago, pada Minggu 19 Oktober 2025 waktu setempat atau Senin 20 Oktober 2025 pagi WIB. (Javier TORRES/AFP)

Pilihan terakhir ini mungkin akan mengejutkan, tetapi bagi mereka yang benar-benar mengikuti perkembangan sepak bola, pernyataan ini seharusnya tidak terlalu mengejutkan. The Atlas Lions, benar-benar nyata. Prestasi bersejarah mereka di Piala Dunia 2022, ketika menjadi tim Afrika dan Arab pertama yang mencapai semifinal setelah mengalahkan Portugal 1-0, bukanlah kebetulan.

Sebagai tim dengan peringkat tertinggi di Afrika, Maroko juga menjadi tim pertama dari benua itu yang memastikan tiket ke Piala Dunia tahun depan. Mereka melakukannya dengan gaya yang mengesankan, menang di semua pertandingan, mencetak 22 gol, dan hanya kebobolan dua kali.

Berkat kemenangan 1-0 atas Kongo, Maroko menorehkan sejarah baru dengan memecahkan rekor Spanyol, setelah mencatat 16 kemenangan beruntun di semua kompetisi.  

Walid Regragui memiliki “tulang punggung” tim yang jelas, dimulai dari sang pemimpin dan pemain PSG, Achraf Hakimi. Namun kekuatan Maroko tidak berhenti di situ. Kiper Yassine Bounou (Al Hilal) memberikan konsistensi luar biasa di bawah mistar, sementara Sofyan Amrabat menjadi pengatur permainan di lini tengah.

Di lini depan, Youssef En-Nesyri memimpin serangan, dan berkat kehadiran Brahim Diaz, penyerang Real Madrid yang beralih kewarganegaraan dari Spanyol ke Maroko, tim ini kini memiliki tambahan kreativitas dan variasi serangan.

Selain itu, muncul pula bintang baru seperti Hamza Igamane, yang pindah dari Rangers ke Lille pada Agustus lalu. Ia melakukan debutnya pada Maret dan langsung meninggalkan kesan yang sangat positif.

Sebelum menuju Piala Dunia, Maroko akan lebih dulu menjadi tuan rumah Piala Afrika, sebuah ajang yang bisa menjadi ujian besar bagi tim Regragui, atau justru tantangan berat karena padatnya jadwal.

Namun, jika berbicara tentang musim panas tahun depan, saat 48 tim akan berpartisipasi dalam Piala Dunia terbesar dalam sejarah, dengan sembilan wakil dari Afrika (CAF), maka tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa Maroko tidak memiliki peluang nyata untuk menorehkan sejarah. Mungkin saja menjadi tim Afrika sekaligus Arab pertama yang memenangkan Piala Dunia.   

Sumber: Yahoo Sport 

Berita Terkait