Mini-Workshop IdeaFest 2025 Bahas Sinergi Manusia dan AI dalam Dunia Bisnis dan Kreatif

IdeaFest 2025 dan semesta Business menggelar mini-workshop dengan tema "Beyond Boundaries: Optimizing Human & AI Potential".

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 31 Oktober 2025, 12:20 WIB
⁠Irzan Raditya, CEO dan Co-Founder, kata.ai, dalam mini-workshop dengan tema "Beyond Boundaries: Optimizing Human & AI Potential", bagian dari IdeaFest 2025 digelar di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (31-10-2025). (Bola.com/Aning Jati)

Bola.com, Jakarta - Kecerdasan buatan (AI) sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan di masa kini. Tak hanya individu peran AI juga telah masuk ke level usaha atau perusahaan di berbagai sektor dan skala.

Mini-Workshop dengan tema "Beyond Boundaries: Optimizing Human & AI Potential" yang digagas IdeaFest 2025 dan semesta Business hadir untuk mendiskusikan pembahasan menarik ini.

Advertisement

Mini-Workshop yang merupakan bagian dari IdeaFest 2025 ini digelar di Nuri Room, JCC Senayan, Jakarta, Jumat (31-10-2025).

Hadir sebagai pembicara adalah ⁠Irzan Raditya (CEO & Co-Founder, kata.ai),  Henri Setiawan (Senior Advisor Digital Business, Telkom Indonesia),  Jeffrey Nijstad (Chief Strategy Officer, Future Creative Network), dan Rhesa Dwi Prabowo (Executive Director, Semesta Business).

Acara yang berlangsung selama kurang lebih dua jam ini berjalan menarik.

Beberapa poin pembahasan di antaranya wawasan strategis tentang dampak AI terhadap bisnis, perspektif praktis penerapan AI bagi usaha mikro dan kecil (UMKM), studi kasus nyata mengenai inovasi berbasis AI, serta pengenalan langsung terhadap AI diagnostic tool.


Manusia dan AI Berkembang Bersama

Mini-Workshop dengan tema "Beyond Boundaries: Optimizing Human & AI Potential", bagian dari IdeaFest 2025 digelar di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (31-10-2025). (Bola.com/Aning Jati)

Dalam presentasinya, Henri Setiawan menekankan bahwa manusia dan AI bisa berkembang bersama. Senior Advisor Digital Business, Telkom Indonesia itu juga mengingatkan bahwa Ai tidak menggantikan menggantikan manusia.

"AI menggantikan manusia yang tidak menggunakan AI," ujarnya di hadapan sekitar 100 peserta.

AI di masa sekarang sudah bukan hanya sekadar 'tools' melainkan alat bantu yang powerful bahkan untuk membantu belajar berpikir dan membuat keputusan.

"Ya, dari alat atau tools ke teammates," kata Henri.

Hal senada disampaikan Rhesa Dwi Prabowo. Ia menyinggung bagimana kolaborasi AI dan manusia bisa optimal, juga seberapa seberapa "mature" perusahaan terhadap AI itu sendiri.

"Di Indonesia, salah satu tantangan adalah kesiapan talent (SDM-nya) itu sendiri," ungkap Rhesa.


AI Beretika

Henri Setiawan, Senior Advisor Digital Business, Telkom Indonesia, dalam mini-workshop dengan tema "Beyond Boundaries: Optimizing Human & AI Potential", bagian dari IdeaFest 2025 digelar di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (31-10-2025). (Bola.com/Aning Jati)

AI juga hadir di industri kreatif. Jeffrey Nijstad menuturkan bahwa AI merupakan "penemuan terbesar sejak ditemukannya listrik".

Chief Strategy Officer Future Creative Network itu menggarisbawahi besarnya peran AI dalam industri kreatif masa kini, mulai konseptualisasi, produksi video, dan masih banyak lagi lainnya.

Dengan makin masifnya penggunaan AI di berbagai bidang kehidupan, para pembicara mengingatkan pentingnya, satu di antaranya adalah 'fundamental thinking'. Pasalnya, penggunaan AI tanpa etika memang memiliki risiko besar.

Fundamental thinking dalam konteks ini adalah kemampuan menggunakan AI, tetapi disertai kemampuan mengetahui 'benar atau salah'.

Berita Terkait