Bola.com, Jakarta - Perjalanan Rodri untuk kembali ke performa terbaiknya masih panjang. Lebih dari 13 bulan setelah mengalami cedera ligamen lutut, kondisi gelandang Manchester City itu masih menjadi perbincangan rutin dalam setiap konferensi pers sang manajer, Pep Guardiola.
Rodri telah absen dalam empat pertandingan terakhir musim ini dan pelatih asal Spanyol itu mengaku belum bisa memastikan kapan sang pemain akan benar-benar pulih.
"Rodri masih belum bisa bermain. Kondisinya sudah membaik dan ia mulai berlatih bersama kami, tapi belum sepenuhnya siap," ujar Guardiola di pusat latihan Man City, Selasa lalu.
Cedera tersebut bermula dari laga imbang 2-2 melawan Arsenal pada September 2024, ketika Rodri mengalami kerusakan pada ligamen anterior lututnya.
Setelah menjalani operasi, ia mulai berlatih ringan di lapangan pada Februari 2025, kemudian bergabung penuh dengan tim, April.
Rodri akhirnya tampil kembali dengan bermain selama tujuh menit sebagai pemain pengganti saat Man City menang 2-0 atas Bournemouth di akhir Mei.
Ia kembali menjadi starter untuk pertama kalinya di Piala Dunia Antarklub 2025 melawan Juventus pada Juni, lalu tampil sejak awal di Premier League melawan Brighton di akhir Agustus.
Proses Pemulihan
Namun, proses pemulihannya tak berjalan mulus. Saat tampil di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 menghadapi Al Hilal, ia harus ditarik keluar pada babak tambahan akibat nyeri di lutut.
Situasi serupa terjadi saat melawan Napoli pada September dan Brentford sebulan kemudian, di mana ia kembali cedera hamstring dan dipaksa meninggalkan lapangan lebih awal.
Guardiola berulang kali menekankan pentingnya berhati-hati dalam memulihkan pemain sepenting Rodri, peraih Ballon d'Or 2024.
Ia tak ingin memaksakan sang gelandang tampil terlalu cepat, mengingat betapa seriusnya cedera semacam itu.
Beratnya Masa Rehabilitasi
Mantan pemain Manchester United, Ben Thornley, yang pernah mengalami cedera ligamen serupa, menggambarkan betapa beratnya masa rehabilitasi seorang pesepak bola.
"Selama masa pemulihan, kamu lebih sering berada di gym sendirian, mendengar rekan-rekanmu berlatih di lapangan, dan tahu bahwa kamu belum bisa bergabung dalam waktu lama," ujarnya kepada ESPN.
"Bukan hanya soal fisik, tapi juga mental. Kadang itu bisa sangat menghancurkan semangat," imbuhnya.
Colin Lewin, mantan kepala layanan medis Arsenal yang berpengalaman lebih dari dua dekade, menilai setiap proses pemulihan besar membutuhkan waktu yang berbeda-beda.
"Setiap cedera dan pemain itu unik. Tahap akhir rehabilitasi, saat mulai berlatih dan bermain kembali, sering kali justru yang paling sulit,” tuturnya.
Menurut Lewin, pemain yang baru pulih dari cedera panjang membutuhkan waktu untuk kembali menemukan ritme permainan.
"Rasa percaya diri dan performa tidak akan langsung kembali setelah satu-dua pertandingan. Butuh waktu berbulan-bulan untuk merasa benar-benar seperti diri sendiri lagi," katanya.
Aspek Mental
Sejak bergabung dari Atletico Madrid, Rodri hampir tak tergantikan di lini tengah Man City. Dari 2019 hingga 2024, ia tampil di 172 dari 190 laga Premier League. Namun, musim ini, ia baru mencatat 293 menit bermain, sekitar 36 persen dari total waktu tempur Man City dalam sembilan laga liga.
Setelah sempat tampil tiga kali dalam sepekan melawan Manchester United, Napoli, dan Arsenal, Guardiola sempat meragukan kemampuan Rodri mengatasi padatnya jadwal.
Tak lama berselang, ia kembali absen dalam dua laga berikutnya dan bahkan ditarik keluar lebih cepat dalam hasil imbang 2-2 melawan Monaco.
Selain pemulihan fisik, aspek mental menjadi tantangan besar bagi pemain yang baru pulih. Lewin mencontohkan pengalaman Aaron Ramsey saat kembali dari patah kaki parah pada 2010.
"Ada rasa ragu untuk menghadapi tekel keras pertama. Itu bukan sesuatu yang mudah diatasi, bahkan dengan bantuan psikolog," ujarnya.
Thornley mengakui hal yang sama.
"Di belakang pikiranmu, selalu ada ketakutan bahwa benturan atau tekel bisa membuatmu cedera lagi. Rehabilitasi bisa berjalan lancar, tapi butuh waktu lama untuk mengatasi blok mental itu," katanya.
Bisakah Kembali?
Kendati kini Man City memiliki kedalaman skuad lebih baik dengan hadirnya Nico Gonzalez dan kembalinya Mateo Kovacic, kehilangan Rodri tetap terasa besar.
Pertanyaannya kini, apakah pemain berusia 29 tahun itu bisa kembali ke level yang membuatnya menjadi pesepak bola terbaik dunia tahun lalu.
Lewin meyakini hal itu hanya soal waktu.
"Setelah sembilan atau sepuluh bulan, kondisi fisik mungkin sudah pulih, tapi aspek kepercayaan diri dan pengambilan keputusan belum tentu. Data bisa menunjukkan pemain sudah bugar, tapi itu bukan segalanya," ucapnya.
"Kamu tidak tiba-tiba menjadi pemain buruk dalam sembilan bulan. Hanya perlu waktu dan latihan untuk membuat segalanya terasa alami lagi," tambahnya.
Keyakinan Musim Depan
Guardiola pun menyadari hal tersebut. Ia menilai performa terbaik Rodri kemungkinan baru akan terlihat musim depan.
"Rodri adalah pemain luar biasa, semua orang tahu itu," ujarnya.
"Tapi, saya katakan kepadanya, ini bukan soal enam atau delapan bulan. Dia akan kembali jadi yang terbaik di Piala Dunia bersama Spanyol, dan musim depan akan menjadi Rodri yang sesungguhnya. Musim ini, kami hanya perlu menjalaninya langkah demi langkah."
Pep menutup dengan nada optimistis.
"Normal saja jika tubuh dan ritme berubah setelah setahun di meja perawatan. Jika dia tetap sehat dan terus bekerja keras, dia akan kembali. Hanya butuh waktu," tegasnya.
Perjalanan Rodri untuk benar-benar pulih, tampaknya masih jauh dari kata selesai.
Sumber: ESPN