F1 Pertimbangkan Perubahan Besar, 3 Format Baru Sedang Dibahas

Formula 1 merencanakan tiga format baru untuk aturan balapan musim 2026.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 03 November 2025, 21:30 WIB
Ilustrasi Formula 1. (Bola.com/Wiwig Prayugi)

Bola.com, Jakarta - Formula 1 dilaporkan sedang mempertimbangkan perubahan aturan besar yang bisa berdampak signifikan terhadap jalannya balapan mulai musim 2026.

Musim 2026 sudah dijadwalkan menjadi satu di antara yang paling revolusioner dalam sejarah olahraga ini, dengan perubahan besar pada regulasi yang berfokus pada peningkatan aerodinamika agar persaingan antarmobil bisa lebih ketat.

Advertisement

Mobil-mobil akan dibuat jauh lebih ringan, sementara unit tenaga baru akan diperkenalkan dengan menghapus komponen MGU-H dan menggunakan bahan bakar 100 persen berkelanjutan.

Hanya, kendati berbagai upaya telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan peluang salip-menyalip, strategi balapan justru menjadi makin seragam di antara tim-tim.


Kurang Variasi Strategi

George Russell menyapa para penggemar usai memastikan diri menjadi yang tercepat dalam sesi kualifikasi F1 Singapura 2025 di Marina Bay Street Circuit, Singapura, Sabtu (4/10/2025). (AFP/Lillian SUWANRUMPHA)

Sebagian besar balapan saat ini hanya membutuhkan satu kali pit stop sebagai strategi tercepat sehingga pilihan strategi bagi pembalap dan tim menjadi terbatas.

Biasanya, pembalap memulai lomba dengan ban berkomponen lebih cepat sebelum beralih ke ban keras untuk stint panjang kedua, atau sebaliknya, memulai dengan ban keras lalu menutup balapan dengan stint pendek menggunakan ban lunak untuk menebus waktu yang hilang.

Beberapa pembalap mengeluhkan kurangnya variasi strategi ini.

George Russell, pembalap Mercedes, bahkan mengatakan kepada Sky Sports F1 di Meksiko bahwa F1 saat ini hanyalah "perlombaan menuju tikungan pertama".

"Tidak ada degradasi ban," tambahnya.


Perubahan Aturan Pit Stop

Pembalap Williams asal Spanyol, Carlos Sainz, melakukan pit stop selama Grand Prix Formula Satu Belgia di sirkuit Spa-Francorchamps, Spa, pada 27 Juli 2025. (YVES HERMAN/POOL/AFP)

Pendapat Russell cukup berpengaruh karena ia merupakan satu di antara direktur Grand Prix Drivers' Association (GPDA).

Menurut laporan motorsport.com edisi Italia, pihak pemilik F1, Liberty Media, sedang mempertimbangkan perubahan besar dalam aturan pit stop.

Satu di antara usulan menyebutkan bahwa setiap pembalap diwajibkan menggunakan ketiga jenis ban kering Pirelli, yaitu soft, medium, dan hard dalam satu balapan, yang berarti minimal dua kali pit stop.

Alternatif lainnya adalah membatasi jarak tempuh maksimal tiap set ban hingga 45 persen dari total jarak lomba. Sementara opsi ketiga adalah menghapus aturan wajib penggunaan jenis ban tertentu, tetapi tetap mewajibkan dua kali pit stop.

Ketiga opsi tersebut pada dasarnya akan menciptakan strategi dua pit stop di setiap balapan, yang diharapkan bisa membuka lebih banyak kemungkinan taktik dan membuat tontonan lebih menarik bagi penggemar maupun pembalap.


Aturan Paling Didukung

Charles Leclerc memasuki pit stop saat membalap di Formula 1 (F1) GP Hungaria, Minggu (3/8/2025) malam WIB. (Bola.com/Dok. F1)

Disebutkan bahwa Formula 1 Commission, yang beranggotakan perwakilan dari F1, FIA, serta para petinggi dari 11 tim termasuk Cadillac yang akan segera bergabung, saat ini sedang mendiskusikan proposal tersebut.

Beberapa tim dikabarkan sudah memberikan dukungan terhadap ide tersebut, sementara Liberty Media menjadi pihak yang paling mendorong penerapannya karena diyakini dapat membuat Grand Prix lebih menghibur.

Di antara ketiga opsi itu, strategi wajib dua pit stop tanpa aturan penggunaan tiga jenis ban disebut sebagai yang paling populer sejauh ini di kalangan para perwakilan tim.

(Razaqa Roger Arif Ali)

 

Sumber: Sportbible

Berita Terkait