3 Efek Janice Tjen Juarai Chennai Open: Tembus Peringkat 53 Dunia, hingga Dilabeli Kebanggaan Asia

Petenis putri andalan Indonesia, Janice Tjen, mendapat apresiasi dari Menteri Pemuda dan Olahraga RI Erick Thohir dan Presiden Federasi Tenis Asia Yuriy Polskiy.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 03 November 2025, 19:10 WIB
Kemenangan tersebut sekaligus mencetak sejarah sebagai petenis Indonesia pertama yang menang di Grand Slam sejak 22 tahun terakhir setelah Angelique Widjaja pada 2003 lalu. (AP Photo/Frank Franklin II)

Bola.com, Jakarta - Petenis putri andalan Indonesia, Janice Tjen, mendapat apresiasi dari Menteri Pemuda dan Olahraga RI Erick Thohir dan Presiden Federasi Tenis Asia Yuriy Polskiy. Mereka menyebut menyebut gelar juara tunggal WTA perdana petenis Indonesia Janice Tjen pada Chennai Open sebuah momen bersejarah.

Selain panen pujian, Janice Tjen juga berhasil menembus peringkat ke-53 dunia berkat gelar tunggal WTA pertamanya pada Chennai Open. Ia juga mengukir sejarah sebagai petenis pertama dari Indonesia yang memenangi gelar tunggal putri setelah 23 tahun.

Advertisement

Dalam pertandingan perebutan gelar pada ajang WTA 250 di India tersebut, petenis berusia 23 tahun itu mengalahkan petenis Australia Kimberly Birrell 6-4, 6-3.

Petenis Indonesia terakhir yang memenangi gelar tunggal putri adalah Angelique Widjaja, yang meraih gelar kedua sekaligus terakhirnya di turnamen tingkat tur di Pattaya City pada 2002.

Erick mengatakan kemenangan Janice pada ajang WTA 250 tersebut mengakhiri puasa gelar tunggal putri Indonesia.

"Selamat untuk petenis Indonesia, Janice Tjen yang berhasil menjadi juara Tunggal Putri pada WTA 250 Chennai Open 2025 di India," kata Erick dalam media sosialnya pada Senin (3/11/2025).

"Gelar juara ini mengakhiri puasa gelar Tunggal Putri dari Indonesia setelah terakhir kali Angelique Widjaja juara Pattaya Open pada 2002."

Sementara itu, Polskiy mengatakan sukses Janice adalah kebanggaan tenis Asia. Ia berharap perjalanan petenis kelahiran Jakarta 23 tahun silam itu menginspirasi petenis muda.

"Atas nama Federasi Tenis Asia, saya mengucapkan selamat yang sebesar-besarnya kepada Janice Tjen atas keberhasilannya menjadi petenis putri Indonesia pertama yang meraih gelar tunggal WTA dalam 23 tahun," ujar Polskiy dalam unggahan media sosial.

"Kemenangan bersejarah ini merupakan momen yang membanggakan bagi dunia tenis Indonesia dan Asia, sebuah cerminan bakat, kegigihan, dan keyakinan. Kemenangan Anda akan menginspirasi generasi baru pemain di seluruh benua ini."

 


Peringkat 53 WTA

Di babak kedua, Janice Tjen bakal meladeni wakil Inggris Raya yang pernah meraih gelar juara US Open 2021, Emma Raducanu. (Matthew Stockman/Getty Images North America/Getty Images via AFP)

Menurut catatan WTA, pada waktu yang sama tahun lalu Janice masih berada di luar Top 500, namun peringkatnya kini 53 dunia, yang bahkan melewati catatan terbaik Angelique pada peringkat 55.

Kesuksesan tersebut menjadikan Janice petenis Indonesia dengan peringkat tertinggi kedua dalam sejarah setelah mantan petenis peringkat 19 dunia, Yayuk Basuki.

Kemenangan di Chennai menambah catatan menang-kalah Janice dalam nomor tunggal sepanjang musim ini menjadi 77-15, termasuk enam gelar ITF dan gelar WTA 125 pertamanya di Jinan, China, pertengahan bulan lalu.

 


Raih Gelar Ganda

Janice Tjen, petenis Indonesia, mengembalikan bola ke arah Emma Raducanu, petenis Inggris Raya, pada putaran kedua kejuaraan tenis US Open, Rabu, 27 Agustus 2025, di New York. (Foto AP/Andres Kudacki)

Janice juga mendapatkan gelar ganda kedua di India bersama rekan senegara, Aldila Sutjiadi. Gelar ganda WTA pertama Janice diraih pada WTA 250 Guangzhou di China pekan lalu dengan menggandeng petenis Polandia Katarzyna Piter.

Janice menjadi petenis ketiga musim ini yang memenangi gelar tunggal dan ganda dalam ajang yang sama setelah Jasmine Paolini di Roma dan Maya Joint di Rabat.

Berkat gelar ganda di India tersebut, peringkat ganda Janice melesat 18 strip ke peringkat 85 dunia.

Sumber: Antara 

Berita Terkait