Bola.com, Jakarta - Performa impresif Marcus Rashford di Barcelona kini menimbulkan situasi tak terduga di ruang ganti. Penyerang pinjaman dari Manchester United itu tampil begitu meyakinkan hingga disebut-sebut mengancam posisi Raphinha di tim utama.
Rashford, yang sempat kesulitan di Old Trafford, kini menemukan kembali ketajamannya di bawah asuhan Hansi Flick. Dalam tiga laga terakhir, pemain asal Inggris itu mencatat tiga gol dan satu assist.
Secara keseluruhan, dari 14 penampilan di semua ajang, Rashford telah menorehkan enam gol dan tujuh assist.
Ia kini menjadi pilihan utama di sisi kiri lini serang Blaugrana, berduet dengan bintang muda Lamine Yamal di sisi kanan. Namun, performa apik itu tak lepas dari nasib kurang baik Raphinha yang mengalami cedera hamstring saat menghadapi Real Oviedo, September lalu.
Winger asal Brasil itu sebelumnya tampil gemilang musim lalu dengan 31 gol dan 17 assist di semua kompetisi. Namun, proses pemulihannya mengalami hambatan, membuatnya harus absen lebih lama dari perkiraan.
Selama periode itu, Rashford memanfaatkan kesempatan dengan sempurna hingga posisi Raphinha kini terancam.
Gantikan Raphinha dengan Baik
Pakar sepak bola Eropa dari Talksport, Andy Brassell, menilai cedera yang dialami para pemain kunci justru membuka jalan bagi Rashford untuk bersinar.
"Yang benar-benar membantunya adalah cedera Lewandowski dan terutama Raphinha karena Rashford datang sebagai pelapis untuk Lamine Yamal dan Raphinha," ujar Brassell.
"Musim lalu Raphinha luar biasa. Tidak masuk tiga besar Ballon d'Or adalah hal yang mengejutkan, mengingat seberapa bagus penampilannya. Tapi, sejauh ini Rashford sudah mampu menggantikannya dengan sangat baik."
Menurut Brassell, performa Rashford di Barcelona menegaskan kualitas dan komitmennya.
"Itu menunjukkan betapa bagusnya Rashford sejak dia datang ke Barcelona," katanya.
Rivalitas di Ruang Ganti
Kebangkitan Rashford memang membawa dampak positif bagi tim, tetapi kabarnya tak semua pemain menyambutnya dengan senang hati.
Media Spanyol, El Nacional, melaporkan bahwa hubungan Rashford dan Raphinha kini memanas karena persaingan memperebutkan posisi starter.
"Jelas satu-satunya orang yang tidak senang dengan performa Rashford adalah Raphinha," kata Brassell.
"Saat dia cedera dan kehilangan tempatnya, statusnya sebagai pemain terbaik dan pemimpin tim musim lalu menjadi terancam. Kini ia harus berjuang lagi untuk merebut posisinya."
"Laporan di Katalonia menyebut Rashford telah membuat musuh di ruang ganti karena Raphinha merasa posisinya direbut. Ironisnya, Rashford justru melakukan semua hal yang diminta klub, bekerja keras, beradaptasi, melayani tim, tetapi dengan bermain sangat baik, ia malah mengusik salah satu pemimpin tim," ulas Brassell.
Menurut Brassell, Rashford kini menjadi sosok serbabisa di bawah asuhan Flick.
"Ia bekerja keras untuk tim, turun membantu pertahanan, mencetak gol, menciptakan peluang, bahkan mengambil tendangan sudut. Itu menunjukkan betapa besar tekadnya untuk sukses di Barcelona," ujarnya.
Pertimbangkan Kontrak Permanen
Talksport melaporkan bahwa Barcelona memiliki opsi untuk mempermanenkan Rashford di akhir musim dengan mahar sekitar 30 juta paun. Dampak cepat yang ia berikan membuat manajemen mulai mempertimbangkan langkah itu.
"Perlu diingat, Rashford baru resmi didaftarkan ke La Liga beberapa jam sebelum laga pembuka di Mallorca. Itu bukan awal yang mudah," tutur Brassell.
"Dia datang bukan untuk langsung jadi starter, bahkan tampak agak rapuh secara mental. Tapi, apa yang sudah dia lakukan sejauh ini benar-benar luar biasa," katanya lagi.
Ia menambahkan bahwa kini sudah ada spekulasi serius mengenai kontrak permanen.
"Barcelona memiliki opsi pembelian sekitar 30-35 juta euro. Rashford juga bersedia menerima pemotongan gaji dan memperpanjang kontrak jangka panjang agar bisa menetap di klub. Itu berarti banyak baginya, terutama di usia 27 tahun," ungkap Brassell.
Kunci Kebangkitan
Brassell juga menilai sistem permainan Hansi Flick sangat cocok dengan karakter Rashford.
"Dia tampil bagus karena benar-benar bermain untuk tim. Dia tahu bukan dirinya yang jadi bintang utama, tapi dia cukup percaya diri untuk memanfaatkan momen ketika peluang datang," jelasnya.
Menurutnya, gaya bermain Barcelona saat ini, dengan transisi cepat dari belakang ke depan dan garis pertahanan tinggi, sesuai kekuatan Rashford seperti di masa kejayaannya bersama Ole Gunnar Solskjaer di MU.
"Flick membuatnya percaya diri, dan ada rasa saling percaya yang kuat di antara mereka. Itu bekerja dengan sangat baik. Karena itu, langkah untuk mempermanenkan Rashford tampak masuk akal," ucap Brassell.
(Roby Dian)
Sumber: Talksport