Bola.com, Jakarta - Barcelona kembali berada di jalur kemenangan usai menumbangkan Elche 3-1 di La Liga akhir pekan lalu. Hasil tersebut menjadi respons apik setelah kekalahan menyakitkan di El Clasico.
Penampilan Blaugrana juga terlihat lebih stabil, baik dalam pertahanan maupun agresivitas serangan. Namun ujian berikutnya sudah menanti di Eropa.
Skuad Hansi Flick sudah bertolak ke Belgia untuk menghadapi Club Brugge di Jan Breydel Stadium. Duel ini sangat penting bagi Barcelona dalam upaya memperbaiki posisi mereka di klasemen Liga Champions.
Situasi semakin menantang karena tuan rumah sedang dalam performa impresif dengan catatan tiga kemenangan beruntun dan lima kemenangan dari enam laga terakhir di semua kompetisi.
Harus Bangkit Setelah Tersandung PSG
Laga terakhir Barcelona di Liga Champions berakhir pahit ketika kalah dari Paris Saint-Germain di kandang sendiri. Padahal mereka sempat unggul lebih dulu dan tampil dominan di awal pertandingan.
PSG kemudian membalikkan keadaan dan memanfaatkan pertahanan Barcelona yang mulai kelelahan di babak kedua. Kekalahan tersebut membuat Barca terlempar ke posisi 12 klasemen sementara.
Dengan format baru Liga Champions, satu kekalahan masih bisa ditoleransi. Tapi jika kembali meraih hasil buruk di Bruges, tekanan jelang menghadapi Chelsea di Stamford Bridge akan makin berat.
Karena itu, meraih tiga poin menjadi harga mati. Barcelona wajib memaksimalkan laga melawan tim-tim berperingkat lebih rendah seperti Club Brugge.
Tantangan Rotasi Gelandang dan Ancaman Akumulasi Kartu
Badai cedera masih menghantui skuad Barcelona dan membuat opsi rotasi semakin terbatas. Kondisi itu bisa kian buruk jika ada gelandang yang terkena skorsing.
Frenkie de Jong dan Marc Casado diprediksi turun sejak menit awal karena Pedri masih menepi akibat cedera. Namun keduanya sudah mengantongi satu kartu kuning dan terancam absen bila mendapat tambahan kartu.
Club Brugge dikenal memiliki gaya bermain fisik dan agresif dalam duel udara. Risiko pelanggaran pun jauh lebih tinggi untuk pemain tengah Barcelona.
Flick harus menentukan langkah, apakah menurunkan duet terbaik dan berharap keduanya selamat tanpa kartu, atau memberi menit bermain pada pemain muda yang masih minim pengalaman di laga besar.
Pau Cubarsi Kunci Lini Belakang, Siapa Jadi Pendampingnya?
Performa Pau Cubarsi sedikit menurun musim ini. Meski begitu, ia masih menjadi bek dengan distribusi terbaik dan sangat paham sistem high line milik Flick.
Cubarsi diistirahatkan saat Barcelona menghadapi Elche, dan duet Ronald Araujo bersama Eric Garcia tampil cukup solid menahan serangan lawan. Kombinasi keduanya menunjukkan kecocokan dalam kecepatan, antisipasi, dan penguasaan bola.
Kini Flick dihadapkan pilihan penting: kembali memasangkan Cubarsi dengan Garcia seperti biasanya, atau mempertahankan Araujo yang tampil kuat pada laga sebelumnya.
Siapa pun yang dipilih, Barcelona membutuhkan fondasi pertahanan yang kokoh untuk mengimbangi agresivitas Bruges dan menjaga peluang lolos ke babak berikutnya.