Bola.com, Jakarta Lagi, bukti pemalsuan dokumen naturalisasi pemain Timnas Malaysia terungkap. Sebuah dokumen resmi yang diduga milik nenek pemain Velez Sarsfield, Imanol Machuca, diungkap oleh media Argentina, Capital de Noticias.
Ini menjadi bukti baru yang membantah klaim wanita tersebut sebagai keturunan Malaysia.
Media tersebut dalam laporan terbarunya mengklaim telah memperoleh akta kelahiran asli nenek Machuca, Concepcion Agueda Alaniz, yang menunjukkan bahwa perempuan tersebut sebenarnya lahir di kota Roldán, Provinsi Santa Fe,a Argentina, dan bukan di Penang seperti yang diklaim sebelumnya.
"Di Roldán, distrik San Lorenzo, Provinsi Santa Fe, pada tanggal 23 Agustus 1954, pukul 10.00 pagi, Tuan Celestino Alaniz, seorang warga negara Argentina, melaporkan kelahiran putrinya, Concepción Agueda, dari pernikahannya dengan istrinya, Nélida Agustina Ordóñez," menurut dokumen yang diunggah oleh portal Argentina tersebut.
Dengan demikian, laporan tersebut mengonfirmasi bahwa kedua kakek-nenek Machuca adalah warga negara Argentina.
Semuanya Argentina
Menurut media tersebut, peninjauan akta nikah pasangan tersebut menunjukkan bahwa Concepcion Agueda Alaniz menikah dengan Jorge Luis Saracho, seorang buruh yang juga lahir di Roldán pada 27 Agustus 1971, sehingga menepis kemungkinan adanya hubungan darah dengan individu keturunan Malaysia.
Sebelumnya, Machuca, dalam sebuah wawancara dengan para pendukung Sabado Velez, mengklaim bahwa ia memenuhi syarat untuk mewakili Malaysia melalui garis keturunan neneknya. Namun, penyelidikan terbaru membuktikan sebaliknya.
Media Argentina juga mengungkapkan bahwa dokumen kelahiran kakek Facundo Garces, yang diduga berasal dari Penang, sebenarnya menunjukkan bahwa ia lahir di Santa Fe, Argentina.
Akta kelahiran dan nikah nenek Imanol Machuca:
Banding Ditolak
FIFA telah menolak banding yang diajukan FAM terkait hukuman untuk 7 pemain naturalisasi yang bermasalah itu. Mereka dinyatakan bersalah memalsukan informasi untuk mendapatkan hak bermain di tingkat internasional.
Dalam pernyataan resmi, Komite Banding FIFA menolak banding yang diajukan oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan menguatkan hukuman skorsing 12 bulan bagi semua pemain yang terlibat.
Selain skorsing, masing-masing pemain juga didenda 2.000 franc Swiss (RM10.900) sementara FAM diperintahkan untuk membayar denda total 350.000 franc Swiss (RM1,9 juta).
Maju ke CAS
Setelah banding ditolak, FAM akan menanyakan kepada FIFA secara terperinci terkait alasannya. Setelah itu, mereka berencana mengajukan banding lagi ke Pengadilan Arbitrase Olahraga alias CAS.
"FAM akan segera menulis surat kepada FIFA untuk memperoleh perincian lengkap serta alasan tertulis terkait keputusan tersebut sebelum mengambil langkah berikutnya, yaitu mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (Court of Arbitration for Sport/CAS)," tulis Pelaksana Tugas Presiden FAM, Datuk Wira Mohd Yusoff Haji Mahadi, seperti dilansir melalui situas resmi FAM.
"Ini merupakan pertama kalinya FAM menghadapi situasi seperti ini, dan pihak pengacara serta manajemen FAM mengaku sangat terkejut dengan hasil keputusan tersebut."
"Meski demikian, FAM menegaskan akan tetap teguh memperjuangkan hak para pemain dan kepentingan sepak bola Malaysia di tingkat internasional," lanjut Datuk Wira Mohd Yusoff Mahadi.