Bola.com, Jakarta - Pep Guardiola kembali mencatat sejarah dalam karier manajerialnya. Laga Manchester City melawan Liverpool di Premier League akhir pekan ini akan menjadi pertandingan ke-1000 yang dipimpin sosok asal Spanyol itu dari pinggir lapangan. Angka yang luar biasa untuk pelatih yang dikenal dengan gaya sepak bola indah dan penuh dominasi.
Sejak pertama kali naik kelas sebagai pelatih Barcelona B pada 2007 lalu, Guardiola terus menunjukkan kelasnya sebagai maestro taktik. Ia tidak hanya memenangkan banyak gelar, tetapi juga merevolusi cara bermain dan memandang sepak bola modern. Tak heran statusnya sebagai salah satu pelatih terbaik sepanjang masa sulit diganggu gugat.
Guardiola telah mengumpulkan 715 kemenangan dari 999 pertandingan yang ia jalani sejauh ini. Ia menorehkan catatan fenomenal bersama Barcelona, Bayern Munich, hingga kini bersama Manchester City. Lebih kerennya lagi, rata-rata ia meraih satu trofi setiap 25 pertandingan di level profesional.
Laga ke-1000 kontra Liverpool makin terasa spesial karena The Reds adalah rival terkuat City dalam era kepelatihan Guardiola di Inggris. Persaingan antara Pep dan Jurgen Klopp bahkan disebut sebagai salah satu duel manajerial terbaik dalam sejarah Premier League.
Momen Spesial
Guardiola menyadari betul bahwa pencapaian ini bukan sesuatu yang ia bayangkan ketika memulai karier kepelatihan. Guardiola mengungkapkan ia hanya ingin bekerja sebaik mungkin sejak hari pertama menjadi pelatih.
“Untuk mencapai 1.000 pertandingan sebagai pelatih itu sangat spesial untuk saya. Ketika saya mulai menangani Barcelona B bertahun-tahun lalu, saya bahkan tidak pernah berpikir bisa sampai titik ini. Anda hanya ingin melakukan pekerjaan dengan baik, bermain sepak bola dengan cara yang benar dan lihat apa yang terjadi nanti.”
Guardiola menambahkan bahwa dukungan dari klub-klub yang ia tangani menjadi kunci perjalanan kariernya.
“Saya sangat beruntung bisa bekerja untuk tiga klub luar biasa. Di Barcelona, Bayern Munich dan Manchester City, saya selalu mendapat dukungan penuh. Saya bisa bekerja tanpa gangguan dan menjadi pelatih terbaik yang saya bisa.”
Ia juga tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih untuk para pemain, staf, serta orang-orang tersayang dalam hidupnya.
“Saya sangat bangga dengan karier saya. Trofi yang saya menangkan, jujur saja, saya tidak pernah membayangkan akan menang sebanyak ini. Semua terasa indah dan saya tidak ingin mengubah satu momen pun. Saya berterima kasih kepada semua orang yang bekerja bersama saya selama 18 tahun terakhir dan juga keluarga saya yang selalu mendukung tanpa syarat.”
Catatan Menggila yang Sulit Disamai
Guardiola total telah mengoleksi 40 gelar besar sepanjang karier kepelatihannya. Mulai dari treble legendaris bersama Barcelona pada 2009, hingga treble bersejarah lain bersama Manchester City di musim 2022/23.
Di Inggris, ia meraih:
- 6 gelar Premier League
- 2 gelar FA Cup
- 4 League Cup
- 3 Community Shield
- Plus gelar Liga Champions pertama dalam sejarah Manchester City
City juga mencetak rekor 100 poin Premier League pada 2017/2018, sesuatu yang belum tertandingi sampai sekarang. Empat gelar Premier League beruntun bersama City juga menjadi sejarah baru di sepak bola Inggris.
Barcelona, Bayern, City: Jejak Kejayaan yang Konsisten
Perjalanan Guardiola didominasi oleh konsistensi di level tertinggi. Di Barcelona, ia punya 179 kemenangan dari 247 laga tim utama dengan gaya tiki-taka yang menghipnotis dunia.
Istirahat satu musim, lalu lanjut ke Bayern Munich dan meraih 121 kemenangan dari 161 pertandingan, plus tujuh gelar domestik.
Sekarang memasuki musim ke-10 bersama Manchester City, Guardiola terus memperpanjang kejayaan dan dominasi gaya bermainnya di Premier League.
Pesan Terakhir: Tantangannya Ada pada Liverpool
Untuk menyempurnakan momen ke-1000, tentu saja tidak ada lawan yang lebih tepat selain Liverpool. Tim asuhan Klopp adalah musuh terbesar yang membentuk narasi Premier League era modern.
Pep akan merayakan sejarah ini tidak dengan pesta, tetapi dengan cara yang paling ia cintai. Bertarung untuk menang.