Pep Guardiola Jalani Laga ke-1000 sebagai Pelatih, Bukti Kejeniusannya di Dunia Sepak Bola

Manajer Manchester City itu akan menjalani pertandingan ke-1000 dalam kariernya saat timnya menjamu Liverpool di ajang Premier League.

BolaCom | Gregah NurikhsaniDiterbitkan 08 November 2025, 19:15 WIB
Pep Guardiola. (Dok. Man City)

Bola.com, Jakarta - Pep Guardiola akan mencapai tonggak luar biasa dalam karier kepelatihannya akhir pekan ini. Manajer Manchester City itu akan menjalani pertandingan ke-1000 dalam kariernya saat timnya menjamu Liverpool di ajang Premier League.

Perjalanan luar biasa Guardiola dimulai pada 2007 bersama Barcelona B. Tak banyak yang memprediksi bahwa langkah awal itu akan mengubah wajah sepak bola modern. Kini, hampir dua dekade berselang, pria asal Spanyol itu dianggap sebagai salah satu manajer terbaik sepanjang masa, bukan hanya karena trofi yang ia menangkan, tapi juga cara tim-timnya bermain.

Advertisement

Dari 999 pertandingan, Guardiola sudah mencatat 715 kemenangan dan mengoleksi 40 trofi utama. Itu berarti rata-rata ia meraih satu trofi setiap 25 laga, catatan yang sulit ditandingi siapa pun dalam sejarah sepak bola modern. Dari Barcelona hingga Bayern Munich, lalu kini Manchester City, semua tim yang ia tangani selalu tampil dengan gaya khas yang elegan dan dominan.

Meski klub-klub besar itu sudah memiliki sejarah panjang sebelum kedatangan Pep, namun kehadirannya membawa sesuatu yang lebih: identitas baru, filosofi bermain yang memikat, dan standar kesempurnaan yang menular.

 


Dari Skeptisisme hingga Dominasi

Man City - Ilustrasi Pep Guardiola (Bola.com/Adreanus Titus)

Menariknya, saat Manchester City pertama kali mengumumkan Guardiola sebagai pelatih pada 2016, masih banyak yang meragukan apakah ia bisa sukses di Premier League. Sejumlah pundit kala itu mempertanyakan apakah Pep mampu bertahan di liga yang keras dan penuh tekanan.

“Itu lucu kalau diingat sekarang,” ujar jurnalis Inggris, Henry Winter, yang mengikuti perjalanan Guardiola sejak awal.

“Banyak yang bertanya, ‘Bisakah dia sukses tanpa Messi? Bisakah dia menghadapi kompetisi Premier League yang begitu ketat?’ Padahal Pep sudah membuktikan betapa jeniusnya dia di Barcelona dan Bayern.”

Winter mengenang bahwa ia sempat membuat film pendek untuk BBC saat Guardiola tiba di Manchester, membahas betapa terinspirasi dirinya dengan keputusan City mendatangkan sosok visioner seperti Pep.

“Saya juga menulis artikel panjang tentang bagaimana sepak bola Inggris bisa belajar banyak dari kehadirannya. Saya bahkan bilang ke FA, bayangkan kalau Pep berbagi pengalaman dengan pelatih muda di kursus Pro Licence, itu bakal jadi pelajaran luar biasa,” ucapnya.

 


Jadi Bagian dari Kota Manchester

Manchester City - Pep Guardiola (Bola.com/Adreanus Titus)

Setelah sempat menetap di Munich dan New York, Guardiola ternyata tak butuh waktu lama untuk beradaptasi di Inggris. Ia bahkan kini menyebut dirinya sebagai ‘setengah Mancunian’ alias warga Manchester sejati.

“Pep benar-benar menyatu dengan kota ini,” ujar Winter. “Dia punya restoran di pusat kota, Tast, salah satu yang terbaik di Manchester. Dia juga sering bilang betapa nyamannya hidup di sini, tenang tapi tetap hidup. Sekarang dia sudah jadi bagian dari sejarah kota ini.”

Guardiola juga dikenal dekat dengan proyek pengembangan pemain muda di akademi Manchester City. Nama-nama seperti Phil Foden, Rico Lewis, dan Nico O’Reilly jadi bukti nyata kepercayaannya terhadap talenta lokal.

“Dia memberi mereka kesempatan, dan itu semakin memperkuat ikatan antara City dan Manchester,” tambah Winter.

 


Warisan yang Tak Tergantikan

Guardiola baru saja menandatangani perpanjangan kontrak dua tahun bersama Manchester City pada musim lalu. Meski sudah meraih semua gelar besar, semangat dan hasratnya untuk terus menang tak pernah padam. Ia tetap berapi-api di setiap laga, di setiap detail taktik, di setiap sesi latihan.

Bagi Henry Winter, dua kata paling tepat untuk menggambarkan Pep adalah “longevity dan legacy” – daya tahan dan warisan.

“Dalam dunia sepak bola yang kejam dan cepat mengganti pelatih, Pep tetap bertahan dan memberi dampak luar biasa,” ujarnya.

“Dia juga dermawan, sering mengundang pelatih muda untuk melihat langsung latihan City. Dia mau berbagi ilmu, dan itu menunjukkan kualitasnya bukan hanya sebagai manajer, tapi juga sebagai manusia.”

Kini, saat mencapai laga ke-1000, Pep Guardiola bukan sekadar pelatih sukses dengan segudang trofi. Ia adalah simbol dari dedikasi, inovasi, dan kecintaan terhadap sepak bola.

Seperti kata Winter, “Kita beruntung punya dia di Inggris. Pep luar biasa untuk Manchester City, dan luar biasa untuk sepak bola dunia.”


Persaingan di Liga Inggris 2025/2026

Berita Terkait