Bola.com, Jakarta - Federasi Sepak Bola Turki (TFF) resmi mengumumkan telah memulai proses disipliner terhadap lebih dari seribu pemain yang diduga terlibat dalam skandal taruhan besar yang mengguncang dunia sepak bola profesional di negara itu.
Melalui Komite Disiplin Sepak Bola Profesional (PFDK), TFF merujuk 1.024 pemain profesional untuk menjalani pemeriksaan atas dugaan keterlibatan mereka dalam aktivitas taruhan.
Dari jumlah tersebut, 27 pemain berasal dari kasta tertinggi, Super Lig, termasuk bek Timnas Turki, Eren Elmali, yang musim ini tampil reguler di Liga Champions bersama Galatasaray.
Elmali, yang ditarik dari Timnas Turki jelang laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Spanyol dan Bulgaria, mengeluarkan pernyataan terbuka pada Senin malam melalui Instagram.
Dalam unggahannya, pemain berusia 25 tahun itu menjelaskan bahwa dirinya pernah memasang taruhan pada sebuah pertandingan sekitar lima tahun lalu, tetapi pertandingan tersebut tidak melibatkan tim yang ia bela saat itu.
Elmali baru bergabung dengan Galatasaray tahun ini.
Selain Elmali, rekan setimnya di Galatasaray, Metehan Baltaci, juga masuk daftar 1.024 pemain yang dirujuk ke komisi disipliner.
Langsung Diskors
Seluruh pemain yang terlibat langsung dijatuhi suspensi sementara mulai 10 November 2025, sesuai Pasal 57 Peraturan Disiplin Sepak Bola.
Jumlah pemain yang sangat besar membuat banyak klub kekurangan skuad. Untuk itu, TFF segera berkoordinasi dengan FIFA guna membuka periode transfer dan pendaftaran darurat selama 15 hari di tingkat nasional, di luar jendela transfer musim dingin 2025–2026.
Akibat kasus ini, pertandingan di TFF 2. Lig dan TFF 3. Lig, dua kompetisi kasta ketiga dan keempat, ditunda selama dua pekan. Sementara itu, laga di Süper Lig dan TFF 1. Lig tetap berjalan sesuai jadwal semula.
TFF juga menyebut, 47 pemain yang hanya terlibat dalam satu transaksi taruhan akan mendapat peninjauan ulang.
Kasus mereka akan dievaluasi berdasarkan bukti baru dan informasi resmi dari lembaga terkait untuk menghindari kesalahan yang dapat menimbulkan kerugian permanen.
Pernyataan Tegas
Penyelidikan yang masih berlangsung ini disebut dapat meluas lebih jauh, tergantung pada hasil korespondensi TFF dengan institusi resmi.
Skandal taruhan ini muncul di tengah dugaan praktik serupa oleh para wasit. Lebih dari 150 wasit diduga ikut bertaruh pada pertandingan, termasuk tujuh wasit level tertinggi dan 15 asisten wasit utama.
Selain itu, presiden klub Eyupspor dan mantan pemilik Kasımpasa juga disebut telah diperiksa oleh pihak berwenang.
Ketua Federasi Sepak Bola Turki, İbrahim Hacıosmanoglu, menegaskan tekadnya untuk membersihkan sepak bola nasional dari praktik kotor.
"Tugas kami adalah mengangkat sepak bola Turki ke tempat yang semestinya dan membersihkannya dari segala kebusukan," ujar Hacıosmanoglu dalam konferensi pers dua pekan lalu.
Skandal ini menjadi pukulan berat bagi sepak bola Turki yang sedang menikmati masa kebangkitan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Turki berhasil mencapai perempat final Euro 2024, ditunjuk sebagai tuan rumah bersama Italia untuk Euro 2032, dan Istanbul dipercaya UEFA menjadi tuan rumah beberapa partai final kompetisi Eropa.
Sumber: Inside World Football, AP News