Kekeringan Terparah dalam 65 Tahun, Cadangan Air Istanbul Terancam Habis 2 Bulan Lagi

Krisis air yang melanda Istanbul kini mencapai tahap mengkhawatirkan. Dengan tingkat keterisian hanya 24,7 persen, cadangan air kota itu berada jauh di bawah kebutuhan normal.

Kekeringan berkepanjangan membuat waduk-waduk utama nyaris tak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi harian penduduk.

Menurut perhitungan RIA Novosti, konsumsi air di Istanbul mencapai sekitar 3,18 juta meter kubik per hari. Jika cuaca kering terus berlanjut tanpa hujan signifikan, pasokan air diperkirakan akan habis dalam waktu sekitar 67 hari.

Ketergantungan Istanbul terhadap waduk sebagai sumber utama pasokan air menjadi faktor yang memperburuk kondisi ini. Setiap penurunan curah hujan berdampak langsung pada cadangan air kota.

Badan Meteorologi Negara Turki (TSMS) turut menegaskan bahwa musim panas kali ini tidak hanya menjadi yang paling kering di Istanbul, tetapi juga di Izmir dan 16 provinsi lain di seluruh Turki.

Fenomena ini menunjukkan bahwa masalah kekeringan yang melanda bukan hanya bersifat lokal, melainkan bagian dari krisis iklim yang lebih luas di negara tersebut.

Sejak April lalu, level air di sebagian besar waduk Istanbul terus menyusut drastis. Dari semula sekitar 80 persen, kini banyak yang berada di ambang kekeringan total. Data ISKI menunjukkan hanya satu dari sepuluh waduk utama yang tingkat keterisiannya masih di atas 25 persen.

Kondisi lebih parah dialami empat waduk lain, yang dilaporkan memiliki volume air di bawah dua persen dari kapasitas penuh.

Situasi ini menggambarkan betapa gentingnya krisis pasokan air bersih yang tengah dihadapi kota tersebut.

Melihat kondisi yang kian memburuk, otoritas setempat mengimbau warga Istanbul untuk segera berhemat dalam penggunaan air sehari-hari. Warga diminta mengurangi pemakaian untuk kegiatan seperti mandi, mencuci, dan keperluan rumah tangga lainnya.

Pemerintah kota juga berharap curah hujan akan segera turun untuk sedikit meredakan dampak kekeringan.

Menurut prakiraan cuaca, hujan baru diperkirakan akan turun pada Minggu mendatang, yang diharapkan dapat membantu menambah cadangan air, meski hanya sementara.

Sumber: merdeka.com