Ruben Amorim dan Manajemen MU Terancam Bentrok Pendapat Soal Masa Depan Casemiro

Ruben Amorim dan jajaran direksi Manchester United dikabarkan tengah berada di jalur berbeda terkait masa depan Casemiro

BolaCom | Wiwig PrayugiDiterbitkan 12 November 2025, 21:30 WIB
Gelandang Manchester United asal Brasil #18, Casemiro (kanan), merayakan gol pertamanya dalam pertandingan leg pertama semifinal Liga Europa UEFA antara Athletic Club Bilbao dan Manchester United di stadion San Mames di Bilbao, Jumat dini hari WIB (2-5-2025). (ANDER GILLENEA/AFP)

Bola.com, Jakarta Situasi di ruang rapat Manchester United tampaknya mulai ada perbedaan pendapat. Manajer baru Ruben Amorim dan jajaran direksi klub dikabarkan tengah berada di jalur berbeda terkait masa depan Casemiro, gelandang veteran asal Brasil yang kontraknya akan berakhir pada Juni mendatang.

Casemiro, yang bergabung dengan United dari Real Madrid pada 2022, memiliki klausul perpanjangan otomatis selama 12 bulan. Namun, meskipun opsi itu tersedia, aktivasi perpanjangan kontrak tersebut tampaknya tidak akan berjalan mulus.

Advertisement

Menurut laporan TNT Brasil, pihak manajemen United tidak ingin memicu perpanjangan kontrak begitu saja. Mereka menilai gaji Casemiro saat ini, yang mencapai sekitar £350.000 per pekan. Jumlah itu terlalu tinggi untuk pemain yang kini berusia 33 tahun. Sebaliknya, dewan klub ingin sang gelandang menerima pemotongan gaji signifikan jika ingin bertahan satu musim lagi di Old Trafford.

Keputusan itu menjadi sumber potensi ketegangan antara Amorim dan para petinggi klub. Sang pelatih asal Portugal disebut sangat menghargai pengalaman dan kepemimpinan Casemiro, terutama di ruang ganti yang kini banyak diisi pemain muda.


Pendapat Amorim

Gelandang Manchester United, Casemiro saat menghadapi Chelsea pada laga pekan ke-31 Premier League 2023/2024 di Stamford Bridge, London, Kamis (4/4/2024). (AP Photo/Kin Cheung)

Amorim menilai mantan bintang Real Madrid itu masih memiliki kontribusi besar, baik secara teknis di lapangan maupun mentalitas juara yang ia bawa dari masa keemasannya di Spanyol.

“Casemiro adalah sosok penting bagi tim ini. Pengaruhnya di ruang ganti luar biasa dan profesionalismenya menjadi contoh bagi para pemain muda,” ujar seorang sumber dekat Amorim.

“Ruben ingin mempertahankan keseimbangan antara pemain muda berbakat dan sosok berpengalaman seperti Casemiro.”

Namun, dari sisi manajemen, Setan Merah kini beroperasi dengan pendekatan baru di bawah pengaruh Sir Jim Ratcliffe dan INEOS, yang ingin memangkas struktur gaji besar peninggalan era sebelumnya.

Klub kini lebih berhati-hati dalam memperpanjang kontrak pemain berusia di atas 30 tahun, terutama mereka yang memiliki bayaran tinggi dan kontribusi yang dianggap menurun.


Tak Mau Turunkan Gaji

Gelandang Manchester United, Casemiro, menyumbangkan satu gol saat timnya menang 4-1 atas Athletic Bilabo pada laga leg kedua semifinal Liga Europa musim ini di Old Trafford, Jumat (9/5/2025) dini hari WIB. Hasil itu membuat MU melenggang ke final dengan agregat 7-1. (AP Photo/Dave Thompson)

Casemiro dikabarkan tidak tertarik untuk menerima pemotongan gaji, terutama karena ia telah menerima beberapa tawaran menggiurkan dari klub-klub Timur Tengah. Beberapa laporan menyebutkan ada minat kuat dari klub Arab Saudi, yang siap memberinya kontrak jangka panjang dengan bayaran lebih besar daripada yang ia terima di Manchester.

Sumber di Brasil menambahkan bahwa Casemiro masih merasa dirinya mampu bersaing di level tertinggi Eropa, namun ia tidak menutup kemungkinan pindah ke luar benua jika negosiasi dengan United menemui jalan buntu.

“Casemiro masih ingin bermain di level top, tetapi ia juga realistis. Jika klub tidak menunjukkan keinginan yang sama, dia akan mempertimbangkan opsi lain,” ujar laporan TNT Brasil.


Perbedaan Pendapat

Konflik kecil ini menjadi ujian pertama bagi Amorim dalam hubungannya dengan direksi klub. Sejak ditunjuk menggantikan Erik ten Hag, pelatih berusia 39 tahun itu berusaha membangun fondasi baru di MU, dengan kombinasi pemain muda dan sosok berpengalaman.

Namun, jika Casemiro hengkang, Amorim harus mencari pemimpin baru di lini tengah, sesuatu yang tidak mudah mengingat karakter dan pengalaman sang pemain sulit digantikan.

Bagi MU, keputusan ini juga menjadi simbol perubahan arah kebijakan. Klub kini berusaha meninggalkan era kontrak mahal bagi pemain senior dan lebih menekankan efisiensi finansial serta pembangunan jangka panjang. Tetapi bagi Amorim, kehilangan Casemiro tanpa pengganti yang sepadan bisa menjadi pukulan terhadap stabilitas tim di musim pertamanya.

Sumber: The Sun

Berita Terkait