Borobudur Kembangkan Wisata Olahraga, Sasar Komunitas Lari dan Yoga

Candi Borobudur mengembangkan sport tourism, menargetkan pelari dan komunitas yoga.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 15 November 2025, 19:20 WIB
Pemandangan Candi Borobudur saat matahari terbit atau sunrise di Punthuk Setumbu, Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah, Senin (16/5/2022). Punthuk Setumbu menjadi destinasi favorit di Jawa Tengah, terlebih saat libur Waisak yang terkenal dengan keindahan alam Candi Borobudur dan sekitarnya saat matahari terbit. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Bola.com, Jakarta - Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kini mengarahkan strategi pengembangan wisatanya pada konsep sport tourism.

InJourney Destination Management (IDM) selaku pengelola resmi mengumumkan rencana tersebut sebagai langkah untuk memperluas daya tarik kawasan warisan dunia UNESCO itu.

Advertisement

Melalui konsep baru ini, Borobudur tidak hanya diposisikan sebagai tujuan wisata budaya, tetapi juga sebagai lokasi aktivitas fisik yang menawarkan pengalaman berolahraga di tengah panorama sejarah.

Inisiatif tersebut diharapkan memperkaya pilihan wisata bagi pengunjung yang ingin merasakan atmosfer berbeda saat berkunjung.

Direktur Komersial IDM, Gitang Richard Panutur, menyampaikan bahwa potensi Borobudur sebagai destinasi sport tourism sangat besar.

"Kami sekarang ada sekitar 100 pelari dan 100 yoga yang siap menyambut atau melakukan pemanasan untuk acara Borobudur Marathon 2025,” ujarnya i Magelang, Sabtu (15-11-2025).


Besarkan Konsep Sport Tourism di Borobudur

Sejumlah pelari dari berbagai komunitas memeriahkan peluncuran jersey dan medali Borobudur Marathon 2019 di Plataran Heritage Borobudur Hotel & Convention Center, Magelang, Minggu (6/10/2019). (foto: istimewa)

Menurut Gitang, pengembangan sport tourism akan menjadi satu di antara fokus utama IDM ke depan.

Pihaknya membuka kesempatan bagi publik maupun komunitas olahraga untuk mengakses kawasan Borobudur sebagai arena aktivitas kebugaran.

Rencana tersebut mencakup penyediaan ruang bagi berbagai komunitas lari, yoga, dan kegiatan olahraga lain untuk berlatih sambil menikmati pemandangan candi.

Ia menegaskan bahwa integrasi olahraga dan wisata budaya dapat memberikan pengalaman yang lebih berkesan bagi wisatawan.

Satu di antara fasilitas yang tengah dipersiapkan adalah jalur lari pagi mengitari kompleks candi.

"Kami juga akan membuka banyak komunitas untuk datang ke Candi Borobudur untuk berolahraga dan sambil menikmati Candi Borobudur," ujar Gitang.

"Di sini ada 3 kilometer untuk rute di sekitar Candi Borobudur, sudah cukuplah buat pemanasan," imbuhnya.


Penambahan Kuota dan Program Wisata Baru

Wisatawan menikmati matahari terbit atau sunrise dengan latar belakang Candi Borobudur di Punthuk Setumbu, Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah, Senin (16/5/2022). Punthuk Setumbu menjadi destinasi favorit di Jawa Tengah, terlebih saat libur Waisak yang terkenal dengan keindahan alam Candi Borobudur dan sekitarnya saat matahari terbit. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sejalan inovasi di bidang wisata olahraga, pengelola juga melakukan penyesuaian kapasitas pengunjung. Kuota harian untuk naik ke struktur candi kini meningkat dari 1.200 menjadi 4.000 orang per hari.

Langkah ini memungkinkan lebih banyak wisatawan menikmati pengalaman langsung di area puncak Borobudur.

Dalam tiga bulan terakhir, IDM turut meluncurkan beberapa program wisata tematik.

"Kami dalam tiga bulan ini telah meluncurkan namanya program sunrise dan sunset, untuk menikmati matahari terbit dan matahari tenggelam di Candi Borobudur,” kata Gitang.

Program tersebut menawarkan kesempatan bagi wisatawan menyaksikan momen-momen terbaik Borobudur di pagi dan sore hari.

 

Sumber: merdeka.com