Bola.com, Jakarta - Timnas Inggris menutup perjalanan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan catatan sempurna. Pada laga pamungkas di Tirana, Senin (17-11-2025) dini hari WIB, The Three Lions mengalahkan Albania 2-0 lewat dua gol Harry Kane di babak kedua, memastikan delapan kemenangan dari delapan pertandingan.
Kendati dominan dalam catatan akhir, pertandingan tersebut menjadi ujian tersulit bagi skuad asuhan Thomas Tuchel sepanjang kampanye kualifikasi.
Pelatih asal Jerman itu melakukan tujuh perubahan dari pertandingan sebelumnya, melawan Serbia (14-11-2025), mengingat Inggris sudah memastikan tiket putaran final. Namun, rotasi besar tersebut justru membuat permainan Inggris tersendat pada babak pertama.
Jarrod Bowen hampir membuka keunggulan lewat tembakan rendah, tetapi percobaannya berhasil ditepis dengan sigap oleh kiper Albania, Thomas Strakosha.
Sebaliknya, Albania juga memberi ancaman setelah turun minum, memaksa Dean Henderson melakukan dua penyelamatan penting demi mempertahankan rekor nirbobol Inggris pada seluruh fase kualifikasi.
Catatan clean sheet itu pada akhirnya tetap terjaga, dan dua gol Kane menempatkan Inggris sebagai tim Eropa pertama yang menuntaskan fase grup kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan enam peserta atau lebih tanpa kehilangan satu poin pun dan tanpa kebobolan.
Tiga Bintang Turun Bersama
Menariknya, gol-gol penentu Inggris baru hadir setelah Tuchel merombak susunan pemain dari bangku cadangan. Satu di antara pergantian krusial adalah masuknya Phil Foden, yang kemudian tampil bersamaan dengan Kane dan Jude Bellingham.
Padahal, hanya beberapa hari sebelumnya, Tuchel sempat menegaskan bahwa ketiganya tidak cocok bermain bersama dalam struktur permainan yang ia gunakan.
"Untuk saat ini, jika kami mempertahankan struktur yang ada, mereka tidak bisa bermain bersama. Mereka bisa, tetapi bukan dalam struktur itu, bukan untuk keseimbangan yang sudah kami bangun," ujar Tuchel kepada Talksport sebelum laga kontra Serbia.
Namun, kehadiran Foden, disertai Bukayo Saka, langsung mengubah tempo permainan. Saka sempat mendapatkan peluang emas sebelum akhirnya sepak pojoknya pada menit-menit berikutnya disambar Kane di depan gawang Strakosha.
Keunggulan tersebut kemudian digandakan melalui umpan silang brilian Marcus Rashford yang menemui Kane di tiang jauh, delapan menit sebelum laga berakhir.
Albania, yang sebelumnya masih menjaga asa meraih hasil positif, langsung tertekan dan hanya mampu fokus bertahan di sisa waktu.
Inggris kemudian menutup laga dengan kemenangan tandang yang relatif nyaman.
Alasan Ubah Pendekatan
Usai laga, Tuchel ditanya mengenai keputusan memainkan Foden, Kane, dan Bellingham secara bersamaan, sebuah keputusan yang bertolak belakang dari pernyataannya beberapa hari sebelumnya.
"Saya memikirkan hal itu. Blok mereka begitu dalam sehingga kami pada dasarnya bermain dengan dua nomor sepuluh agar sedikit lebih ofensif sekaligus memberi sinyal. Dan karena kami menerapkan orientasi jaga-orang pada tiga gelandang… Hari ini tidak menjadi masalah untuk bermain dengan dua nomor sepuluh," jelasnya kepada talksport.
Rekor Bersejarah Inggris dan Kane
Kemenangan atas Albania turut memperpanjang rekor impresif Inggris. Di bawah komando Tuchel, The Three Lions mencatat 11 kemenangan beruntun di ajang kompetitif, rentetan terpanjang dalam sejarah tim tersebut.
Rangkaian kemenangan itu berlangsung sejak kekalahan dari Yunani di UEFA Nations League, Oktober tahun lalu.
Selain itu, Inggris mencatat 10 clean sheet beruntun di laga kompetitif, mempertegas solidnya lini pertahanan mereka selama masa kualifikasi.
Bagi Harry Kane, dua gol di Tirana menambah daftar pencapaiannya. Sang kapten kini mengoleksi 78 gol dari 112 penampilan bersama Inggris, melewati catatan legenda Brasil, Pele, yang mencetak 77 gol dari 92 laga untuk Selecao.
Sumber: Talksport