Piala Dunia 2026 di Depan Mata, Donald Trump Mendadak Bikin Kebijakan Kontroversial, Presiden FIFA Mencoba Tenang

Situasi panas terjadi di Gedung Oval setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melontarkan ancaman untuk memindahkan venue pertandingan Piala Dunia 2026.

BolaCom | Gregah NurikhsaniDiterbitkan 18 November 2025, 20:00 WIB
Presiden FIFA, Gianni Infantino, berbincang sambil memegang replika tiket Piala Dunia berukuran besar bersama Presiden AS, Donald Trump, di Ruang Oval, sementara Wakil Presiden, JD Vance (ketiga dari kiri), mengamati pada 22 Agustus 2025 di Washington, DC. (Chip Somodevilla/Getty Images via AFP)

Bola.com, Jakarta - Situasi panas terjadi di Gedung Oval setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melontarkan ancaman untuk memindahkan venue pertandingan Piala Dunia 2026. Ucapan itu ia sampaikan langsung di depan publik dalam konferensi pers bersama Presiden FIFA, Gianni Infantino, Senin waktu setempat.

Piala Dunia 2026 tinggal enam bulan lagi. Turnamen edisi ke-23 itu akan digelar di tiga negara, yakni Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat, dengan total 16 kota tuan rumah. Namun, Trump justru memunculkan kekacauan baru menjelang ajang tersebut.

Advertisement

Ia memperingatkan kota-kota tuan rumah yang berada di bawah pemerintahan Partai Demokrat seperti Boston, Los Angeles, dan Seattle. Trump menegaskan bahwa ia bisa meminta FIFA memindahkan venue jika merasa keamanan di kota-kota tersebut bermasalah.

Peringatan itu muncul saat Trump ditanya mengenai wali kota terpilih Seattle, Katie Wilson, yang berhaluan sosialis demokrat. Trump mengisyaratkan bahwa Seattle berpotensi dicoret sebagai tuan rumah apabila angka kriminalitas atau keamanan tidak terkendali.

Pernyataan yang meledak secara mendadak itu bahkan membuat Infantino disebut sampai “kalang kabut” oleh sejumlah media internasional. Meski begitu, Presiden FIFA tersebut tetap mengimbangi ucapan Trump dengan menyebut keamanan sebagai prioritas utama.

 


Trump Ancam Coret Seattle dari Daftar Tuan Rumah

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Ruang Oval, Gedung Putih, pada 19 September 2025. (Dok. AP/Alex Brandon)

Trump memberikan jawaban yang memicu kehebohan ketika membahas kondisi keamanan Seattle. Ia menyinggung arah politik wali kota baru kota tersebut dan mengaitkannya dengan risiko penyelenggaraan Piala Dunia.

“Kalau kami melihat ada tanda-tanda masalah, saya akan meminta Gianni untuk memindahkan pertandingan ke kota lain,” kata Trump.

“Kalau kami melihat ada masalah di Seattle, yang sekarang memiliki wali kota sangat liberal bahkan mendekati komunis... saya melihat dia akhir pekan kemarin, wow, itu sosok yang menarik. Kalau kami melihat ada masalah lain, kami akan memindahkan event ini ke tempat lain yang menghargai dan aman.”

Ancaman seperti ini belum pernah muncul dalam sejarah penyelenggaraan Piala Dunia modern. Perubahan venue di tahap akhir perencanaan bisa memicu kerugian besar bagi suporter dan tim.

 


Infantino Setuju Keamanan Jadi Prioritas

Presiden FIFA, Gianni Infantino menunjukkan kartu kuning kepada Presiden AS Donald Trump selama pertemuan di Oval Office Gedung Putih, Selasa (28/8). Presiden FIFA bertemu Trump untuk membahas kesiapan Piala Dunia 2026. (AFP/Mandel Ngan)

Sempat terdiam dan terlihat kaget, Gianni Infantino kemudian menanggapi ucapan Trump dengan hati-hati. Ia menekankan bahwa aspek keamanan selalu menjadi dasar keberhasilan turnamen besar seperti Piala Dunia.

“Keamanan adalah prioritas nomor satu untuk kesuksesan Piala Dunia,” ujar Infantino.

“Kami melihat kepercayaan dunia kepada Amerika Serikat. Penjualan tiket sudah hampir dua juta karena orang yakin mereka akan mendapat pengalaman yang aman.”

FIFA dan pemerintah Amerika Serikat disebut sudah membentuk tim khusus untuk memastikan seluruh stadion aman bagi penggemar internasional.

“Kami punya Task Force untuk ini dan harus memastikan seluruh fans dari luar negeri bisa mengalami perayaan sepak bola dengan tingkat keamanan seratus persen,” tambah Infantino.

 


Ancaman Trump Dapat Picu Kerugian Besar

Potensi pencoretan kota tuan rumah di tahap akhir menjadi kekhawatiran besar. Banyak suporter telah mengatur perjalanan, pemesanan hotel, hingga tiket pertandingan sejak jauh hari. Perubahan mendadak akan membawa konsekuensi finansial dan logistik yang sangat besar.

Selain itu, kota-kota yang sudah berinvestasi besar dalam infrastruktur Piala Dunia akan menanggung risiko kerugian jika venue mereka dibatalkan.

Pernyataan Trump kini menjadi salah satu isu utama menjelang Piala Dunia 2026, dan publik menunggu apakah ancaman itu berlanjut menjadi keputusan resmi atau hanya gertakan politik.

Berita Terkait